Sempat Melarikan Diri ke Sumatera Barat, Ternyata Sang Ayah Prabowo Subianto Pernah Dituduh Korupsi dan Pemberontakan, Begini Kisahnya!

Ket Foto: Sumitro Djojohadikusumo Ayah Prabowo Subianto (Foto/Pinterest @seaword)

Nasional, gemasulawesi – Kehidupan Sumitro Djojohadikusumo yaitu sang ayah dari Prabowo Subianto adalah kisah yang penuh warna, gejolak, dan perjuangan.

Salah satu babak penting dalam perjalanan hidupnya adalah ketika ia terlibat dalam tuduhan korupsi.

Pengakuan Rosihan Anwar dalam buku “Sjahrir: Peran Besar Bung Kecil” mengungkapkan bahwa ada isu bahwa Sumitro Djojohadikusumo melakukan penyalahgunaan dana dengan memberikannya kepada Partai Sosialis Indonesia (PSI).

Baca: Bertolak Belakang Keyakinan dengan Sang Ayah Prabowo Subianto, Ini Dia Profil Singkat dan Latar Belakang Ibunda Bakal Calon Presiden RI

Sebelum menghilang dari Jakarta, Sumitro Djojohadikusumo menjabat sebagai Menteri Keuangan dalam Kabinet Burhanuddin Harahap.

Selain sebagai pejabat negara, Sumitro Djojohadikusumo juga merupakan salah satu tokoh utama PSI, yang dalam pandangan banyak orang PKI dijuluki sebagai “sosialis kanan” atau “sosialis salon.”

Pada 26 Maret 1957, Sumitro Djojohadikusumo dipanggil oleh Corps Polisi Militer (CPM) untuk diperiksa.

Baca: Ramai Dibicakan Soal Mantan Istri Capres Prabowo Subianto! Berikut Profil Titiek Soeharto: Ini Dia Perjalanan Hidup dan Kekayaan yang Ia Miliki

Saat itu, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) dijabat oleh Kolonel Abdul Haris Nasution dan Kepala CPM adalah Letnan Kolonel Rushan Rusli.

Meskipun Sumitro Djojohadikusumo diperiksa dua kali pada 26 Maret dan 6-7 Mei 1957, ia dinyatakan tidak bersalah dalam kedua pemeriksaan tersebut.

Namun, Sumitro Djojohadikusumo merasa bahwa pemanggilan terakhir pada 8 Mei 1957 dapat berarti Sumitro Djojohadikusumo akan ditahan tanpa batas waktu, sehingga ia memutuskan untuk melarikan diri.

Baca: Unik dan Menarik untuk Disimak, Ini Dia Profil Singkat dari Mendiang Ayah Prabowo Subianto yang Ternyata Merupakan Seorang Tokoh Politikus dan Ekonom Indonesia

Sumitro Djojohadikusumo melarikan diri ke Sumatera Barat dan dalam perjalanannya, ia melakukan perjalanan ke luar negeri dan mencari perlindungan dengan Dewan Banteng di Sumatera Barat.

Keluarganya juga ikut pergi ke luar negeri, dan anak-anaknya bersekolah di luar negeri.

Sumitro Djojohadikusumo adalah salah satu dari beberapa buronan yang bersembunyi di daerah yang membelot secara terbuka dan mencari dukungan dari kekuatan asing, terutama Amerika Serikat.

Baca: Pencapaian yang Sangat Mengesankan, Ini Dia Perjalanan Latar Belakang Pendidikan dari Bakal Calon Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto

Ketika Sumitro Djojohadikusumo terlibat dalam Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) yang menuntut otonomi yaitu Sutan Sjahrir pendiri PSI mencoba untuk mendekati Sumitro Djojohadikusumo dan meminta agar ia menahan diri dari terlibat dalam pergolakan daerah.

Namun, Sumitro Djojohadikusumo larut dalam petualangan PRRI, yang akhirnya tumbang.

Setelah pemberontakan PRRI/Permesta berhasil ditumpas, Sumitro Djojohadikusumo tidak termasuk dalam orang-orang yang ditangkap.

Baca: Jadi Capres Dengan Harta Yang Paling Banyak! Ini Dia Rahasia Kekayaan Prabowo Subianto dan Sumber-sumbernya yang Terungkap

Sumitro Djojohadikusumo bertahan di luar negeri hingga tumbangnya pemerintahan Sukarno dan setelah Soeharto berkuasa sebagai Presiden, Sumitro Djojohadikusumo kembali ke Indonesia.

Meskipun ia pernah terlibat dalam kasus yang melibatkan tuduhan korupsi dan pemberontakan, Sumitro Djojohadikusumo diberi kursi sebagai Menteri Perdagangan pada tahun 1968.

Perjalanan hidup Sumitro Djojohadikusumo adalah cerminan dari zaman yang penuh dengan konflik, perubahan politik dan ketegangan.

Baca: Gibran Resmi Maju Pilpres Bersama Prabowo Subianto, PDI P Sebut Setiap Partai Politik Punya Aturan Main yang Harus Ditaati Setiap Kader

Meskipun ia menghadapi berbagai tantangan, Sumitro Djojohadikusumo mampu bertahan dan kembali ke panggung politik Indonesia, menjadi contoh bahwa dalam politik, perjalanan hidup seseorang seringkali tidak linear. (*/CAM)

Editor: Muhammad Azmi Mursalim                            

Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News

Bagikan: