Nasional, gemasulawesi – Menurut laporan, cawapres Mahfud MD beribadah umrah untuk mengisi masa tenang pemilu 2024 dan masih menjalaninya.
Diketahui jika Mahfud MD menjalani umrah setelah selesai melakukan kampanye akbar yang dilakukan bersama dengan Ganjar Pranowo beberapa hari yang lalu.
Laporan menyatakan jika kampanye akbar pasangan Ganjar Pranowo dengan Mahfud MD dilaksanakan di Solo dan juga Semarang.
Baca Juga:
Timbulkan Kerawanan Sosial, Bawaslu Sebut Intimidasi Jadi Perhatian dalam Pemilu 2024
Dilaporkan jika Mahfud MD bersama dengan rombongan yang terdiri dari mantan staf khususnya tiba di Makkah pada hari Minggu pagi waktu setempat.
Setibanya di Makkah, Mahfud MD langsung melakukan ibadah umrah.
Mantan staf khusus Mahfud MD yang juga ikut beribadah umrah bersama, Rizal Mustary, mengatakan jika setelah melakukan ibadah umrah di Makkah, Mahfud MD direncanakan menuju ke Masjid Nabawi yang berada di Madinah.
Baca Juga:
Diduga Manfaatkan Kekuasaannya, Presiden Jokowi Didesak Segera Copot Kepala BP2MI
“Itu untuk melanjutkan rangkaian umrah yang sedang dilakukan,” katanya.
Rizal mengungkapkan jika perjalanan menuju ke Madinah dilaksanakan di hari Minggu sorenya.
Adapun untuk mantan staf khusus yang ikut beribadah umrah, termasuk dengan Imam Marsudi, Erwin Moealim dan Mabrur.
Sebelumnya, di hari Jumat, tanggal 10 Februari 2024 lalu, setelah melaksanakan kampanye akbarnya di Solo, Mahfud mengakui jika dia telah terbias melakukan umrah.
“Tidak ada doa khusus yang saya panjatkan,” ujarnya.
Mahfud memaparkan jika dia telah melakukan umrah selama puluhan kali.
Diketahui jika masa tenang dimulai dari tanggal 11 Februari 2024 hingga tanggal 13 Februari 2024.
Di sisi lain, saat melakukan kampanye penutup di Semarang, Mahfud MD diketahui membacakan maklumatnya.
Dia mengatakan jika dia telah berkeliling Indonesia sejak bulan November 2023 bersama dengan Ganjar Pranowo.
Baca Juga:
Dikeluhkan, Aprindo Sebut Harga Beras Tinggi Karena Produsen Menaikkannya hingga 35 Persen
“Saya telah mendatangi lebih dari 450 titik yang ada di seluruh wilayah Indonesia dan banyak mendapatkan pelajaran dari itu,” ucapnya.
Mahfud menerangkan jika ada 2 masalah utama yang disebutkannya menjadi kegelisahan masyarakat, yakni hilangnya keadilan ekonomi dan juga tabir gelap demokrasi.
“Untuk demokrasi, sekarang ini Indonesia sedang dalam tahap krisisnya dan juga para penguasa tidak mau mendengarkan suara yang digaungkan rakyatnya,” jelasnya. (*/Mey)