Nasional, gemasulawesi – Menteri ATR dan Kepala BPN, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, menyampaikan penerbitan sertifikat tanah dengan melalui PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap) memberikan ketenangan untuk masyarakat Indonesia dari penyalahgunaan.
Agus Harimurti Yudhoyono mengatakan oleh karena itu, pemerintah meningkatkan pelaksanaan program sertifikasi, yaitu PTSL.
Menurut AHY, selain itu, saat ini, pihaknya juga memperkuat penggunaan sistem digital untuk menerbitkan sertifikat tanah elektronik.
“Sertifikat digital aman dan juga terdata dengan baik, serta berada di database Kementerian ATR, sehingga tidak akan mudah diduplikasi, digandakan dan juga dipalsukan,” katanya.
Dia melanjutkan jika tidak memiliki sertifikat tanah, maka pemiliknya akan menjadi khawatir, seperti mungkin akan diklaim oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Menurutnya, jika belum memiliki sertifikat tanah, maka properti yang dimiliki selama periode waktu tersebut tidak mempunyai kepastian hukum.
“Seperti misalnya salah satu warga Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, yang baru mendapatkan sertifikat tanahnya hari ini setelah rumahnya berdiri selama hampir 60 tahun ini,” ujarnya kemarin, 9 Juni 2024.
Dikutip dari Antara, AHY menerangkan situasi yang seperti itu harus dihindari dikarenakan tanah yang tidak memiliki sertifikat, maka hak milik rentan terjerat kasus mafia tanah.
Agus Harimurti Yudhoyono menyampaikan sertifikat tanah juga penting untuk menghindari tumpang tindih kepemilikan dengan masyarakat yang lain, perusahaan dan juga aset pemerintah.
Dalam kesempatan tersebut, dia juga meminta masyarakat yang belum mempunyai sertifikat tanah untuk segera melakukan pendaftaran properti milik mereka ke kantor BPN setempat.
Menurutnya, sangat mudah untuk masyarakat datang langsung ke Kantor Pertanahan yang ada di wilayahnya.
“Kami akan membantu masyarakat dan juga kami akan memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya,” pungkasnya.
AHY juga mengungkapkan jika nilai tambah atau value added ekonomi dari program PTSL selama 100 hari kepemimpinannya telah mencapai 250 triliun rupiah.
Dia mengatakan dengan semakin masifnya program sertifikat, maka akan turut menggerakkan ekonomi masyarakat dan juga potensi ekonomi yang berikutnya akan jauh lebih besar lagi. (*/Mey)