Kupas Tuntas, gemasulawesi – In The Name of God A Holy Betrayal adalah sebuah film dokumenter berdasarkan kisah nyata dari Korea Selatan yang telah dirilis oleh Netflix.
Film ini terdiri dari 8 episode dan menceritakan kisah aliran sesat dari 4 orang berbeda, yang masing-masing dari mereka mengaku sebagai utusan Tuhan.
Orang pertama adalah Jeong Myeong-seok, seorang pemimpin aliran bernama Jesus Morning Star.
Baca: Bajirao Mastani, Film Epik Romantis India yang Berujung Tragis
Jeong Myeong-seok mengumpulkan pengikutnya dengan cara berpura-pura menjadi peramal yang mempunyai kekuatan menyembuhkan.
Namun ada sebagian dari pengikutnya yang sadar dan melaporkan Jeong Myeong-seok ke polisi.
Orang kedua yang menjadi pusat cerita dari film In The Name of God Holy Betrayal adalah Park Soon Ja.
Park Soon Ja adalah seorang pemimpin perusahaan bernama Five Oceans, yang kemudian diubahnya menjadi kelompok religious.
Perubahan itu membuat Park Soon Ja mengakui dirinya sebagai Bunda Suci dan sering meminta dana kepada banyak orang untuk diivestasikan.
Baca: Film No Escape: Kisah Perjuangan Keluarga yang Berada di Situasi Berbahaya
Namun, orang-orang tersebut sadar jika itu adalah investasi bodong dan segera melaporkan Park Soon Ja kepada polisi.
Orang ketiga bernama Kim Ki-soon, yang mendirikan sebuah aliran sesat bernama Baby Garden.
Aliran ini dibuat dengan peraturan khusus, diantaranya tidak boleh memanggil orang tua dengan sebutan ibu atau ayah.
Selain itu, aturan aneh lainnnya adalah tidak diperbolehkannya suami istri untuk tinggal bersama.
Baca: Film Original Netflix Unlocked yang Dimainkan Im Siwan Trending Nomor 2 di Seluruh Dunia
Kim Ki-soon memaksa pengikutnya dengan menggunakan kekerasan untuk menjual harta benda mereka.
Dia juga tak segan membunuh orang-orang yang terlihat melawan, tak terkecuali anak kecil.
Orang terakhir yang diceritakan dalam film In The Name of God Holy Betrayal ini adalah Lee Jae-rock.
Lee Jae-rock memulai sebuah aliran sebagai seorang rohaniawan yang mampu menyembuhkan penyakit secara spiritual.
Dia juga mengaku bahwa Tuhanlah yang mengutus dirinya dan dibuat seakan-akan Tuhan pernah turun ke bumi khusus untuk menemuinya.
Baca: 7 Deretan Film dengan Rating Tertinggi di Situs IMDB, Bisa Membuat Selera Menonton Film Meningkat
Dari pengakuan Lee Jae-rock tersebut, banyak orang yang mulai mengikuti dirinya bahkan rela mengeluarkan uang hanya untuk berfoto dengannya.
Namun Lee Jae-rock kemudian dilaporkan oleh masyarakat yang mencium perilaku aneh dari aliran yang dibuatnya.
Diketahui, film dokumenter In The Name of God Holy Betrayal ini dibuat dari rekaman video asli aliran-aliran sesat tersebut.
Ada pula wawancara dengan saksi mata yang berada di tempat kejadian saat aliran tersebut berhasil diringkus oleh pihak kepolisian. (*/AS)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News