Kupas Tuntas, gemasulawesi – Melalui kemitraan canggih dengan Google dan Qualcomm, Renault berani mengambil risiko untuk mengembangkan arsitektur perangkat lunak baru yang akan memberikan pengalaman berkendara yang lebih unggul.
Renault tak meremehkan ancaman Tesla dan telah mengambil langkah inovatif untuk menandinginya.
Baca Juga : Kecantikan Baru Mitsubishi Colt, Keahlian Jepang bertemu dengan Elegannya Eropa Ciptakan SUV Mirip Renault
Dalam sebuah presentasi di Boulogne-Billancourt, Prancis, Renault mengumumkan mereka tengah menggarap sebuah desain “kendaraan yang ditentukan perangkat lunak” baru yang akan menggandeng gigantus teknologi, Google dan Qualcomm.
Menyadari pentingnya perangkat lunak yang efektif dalam mobil listrik, arsitektur baru ini diharapkan dapat memberikan pengalaman berkendara yang lebih superior untuk unit Ampere EV-nya, dan dengan demikian, bersaing dengan model-model Tesla.
Baca Juga : Elon Musk Menetapkan Visi untuk Menghilangkan Bahan Bakar Fosil dari Ekonomi Dunia
Dengan kolaborasi inovatif ini, Renault membuktikan diri sebagai pemain yang serius dalam menguasai pasar EV global.
Renault siap menghadirkan terobosan revolusioner dalam industri mobil listrik.
Baca Juga : Pemda Buol Optimalkan Jaring Pengaman Sosial Lewat UMKM
Mereka telah mengembangkan arsitektur perangkat lunak yang baru yang hanya memerlukan 20 prosesor, menggantikan kebutuhan sebelumnya akan 100 prosesor.
Kini, kinerja perangkat lunak dapat dihasilkan dengan lebih efisien dan efektif.
Tak hanya itu, arsitektur tersebut juga memungkinkan pembaruan perangkat lunak over-the-air, memastikan pengguna selalu memiliki teknologi terbaru yang terintegrasi dengan kendaraannya.
Baca Juga : Pemda Parigi Moutong Bangun Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik
Chief Digital Officer Renault, Frédéric Vincent, mengungkapkan bahwa inovasi arsitektur ini akan menempatkan Renault pada posisi yang sejajar dengan Tesla pada tahun 2026.
“Mereka (Tesla) memiliki pendekatan arsitektur EV yang sama,” ujarnya dengan keyakinan.
Dengan kolaborasi inovatif bersama Google dan Qualcomm, Renault tidak hanya mengikuti jejak pesaingnya, tetapi juga mengambil inisiatif dalam membentuk masa depan mobil listrik yang lebih baik dan efisien.
Baca Juga : Gempa Bumi Turki menjadi Pelajaran untuk Indonesia
Renault memperkuat tekadnya untuk memimpin pasar mobil listrik dengan merilis arsitektur perangkat lunak baru yang sangat efisien dan inovatif.
Selain memberikan pengalaman berkendara yang lebih unggul, arsitektur baru ini juga memberikan manfaat finansial yang signifikan.
Renault mengumumkan arsitektur terbaru mereka akan memberikan manfaat signifikan, termasuk penghematan biaya riset dan pengembangan hingga €1,5 miliar ($1,65 miliar) selama satu dekade ke depan.
Selain itu, pemilik kendaraan Renault juga akan memperoleh keuntungan dari meningkatnya nilai jual kembali kendaraan mereka.
Dalam melangkah maju, Renault telah mengambil sikap proaktif untuk memimpin pasar mobil listrik.
Unit kendaraan listrik Ampere dan kolaborasi dengan Geely menunjukkan tekad perusahaan untuk berinvestasi dalam teknologi terbaru dan membentuk kemitraan yang inovatif.
Seperti yang diketahui, Renault telah mengumumkan rencana ambisius untuk melepaskan unit kendaraan listrik Ampere pada akhir tahun ini, sebagai bagian dari reorganisasi besar-besaran di perusahaan.
Dalam upaya untuk menghasilkan kapitalisasi pasar sebesar €10 miliar ($11 miliar), Renault juga akan membentuk kemitraan dengan Geely untuk mengembangkan kendaraan bertenaga pembakaran internal.
Selain itu, merek legendaris Alpine juga akan berubah menjadi produsen kendaraan listrik, menandai transformasi dramatis dalam strategi Renault. (*/YN)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News