Kupas tuntas, gemasulawesi – Dalam genre film yang penuh variasi, film The Burrowers tampil sebagai perpaduan unik antara western dan horror.
Disutradarai dan ditulis oleh JT Petty, film ini menghadirkan pengalaman yang menegangkan.
Walaupun tidak pernah mencapai layar lebar dan hanya dirilis dalam format home-video, kisahnya memiliki daya tarik tersendiri.
Baca: Pertempuran Sengit di Gurun Afghanistan yang Memukau, Yuk Ulas Sinopsis dari Film 400 Bullets!
Film horor The Burrowers ini mengambil latar tahun 1879 di dataran Dakota Amerika.
Cerita dimulai dengan pemuda kulit putih bernama Coffey yang pulang dari perjalanannya untuk menemui kekasihnya, yang bernama Maryanne.
Namun, ia menemukan kekejaman yang mengerikan: keluarga Maryanne telah dibantai dengan sadis.
Maryanne sendiri hilang tanpa jejak.
Pada saat itu, kecurigaan langsung tertuju pada penduduk asli tanah Amerika, meskipun tanpa bukti yang kuat.
Coffey yakin bahwa Maryanne telah diculik oleh penduduk asli, meminta bantuan teman-temannya untuk membalaskan dendam dan mencari kekasihnya.
Konflik di film The Burrowers ini menghadirkan pertemuan antara kelompok Coffey dan pasukan kavaleri yang dipimpin oleh perwira kejam bernama Henry Victor.
Konflik rasial dan ketidakadilan di masa itu menjadi salah satu fokus cerita.
Victor awalnya setuju untuk membantu Coffey dalam mencari Maryanne, meskipun dengan motif yang tidak sepenuhnya jelas.
Namun, ketika mereka menangkap seorang penduduk asli, segalanya berubah menjadi pertempuran melawan monster yang tidak bisa dijelaskan.
Film horor The Burrowers berhasil membangun suasana tegang dan misterius sejak awal.
Monster yang menjadi elemen horor dalam film ini, dikenal sebagai “burrowers,” tidak terlalu terlihat karena berburu di malam hari.
Ini menciptakan ketegangan dengan mengandalkan apa yang tidak terlihat atau terdengar, sebuah trik klasik dalam film horor.
Penggambaran monster ini cukup baik dan detail, meskipun menggunakan efek CGI.
Keunikan desain monster dan mitologi di baliknya membuatnya menarik.
Monster ini awalnya adalah predator bawah tanah purba yang berubah target mangsanya ketika kekurangan sumber makanan akibat aktivitas manusia.
Mitos ini menambah lapisan dalam cerita, menunjukkan dampak perubahan lingkungan oleh manusia terhadap makhluk lain.
Sementara teror monster menjadi elemen menegangkan, tema kebencian ras juga menambah tingkat ketegangan dalam film.
Kelompok manusia dalam film horor The Burrowers ini kadang terasa lebih jahat daripada monster itu sendiri, dengan tindakan sadis mereka yang dipicu oleh kebencian rasial.
Film horor The Burrowers adalah film yang unik dan menyenangkan, terutama bagi penggemar film monster dengan pendekatan yang berbeda.
Penonton akan terlibat dalam perpaduan western dan horror yang efektif, sambil melihat dinamika konflik manusia di masa itu.
Dari segi horor, film The Burrowers ini menampilkan ketakutan akan ketidakpastian, ketika monster datang dari kegelapan. (*/CAM)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News