Viral di Media Sosial, Ibu Pelaku Kasus Pembacokan Bersimpuh Sambil Memeluk Kaki Ibu Arya Saputra Sambil Meminta Maaf Usai Sidang Putusan Vonis di Batalkan, Warganet: Anaknya Bisa Jadi Buronan Kenapa? Backingannya Siapa?

waktu baca 3 menit
Ket Foto: Ibu Tukul pelaku kasus pembacokan memeluk kaki ibu Arya Saputra sambil meminta maaf (Foto/Instagram/@bogordailynews)

Nasional, gemasulawesi – Melalui tangkapan video yang diunggah dalam media sosial, pelaku yakni ASR alias tengah bersimpuh dengan memeluk kaki korban yakni .

Dengan posisi bersimpuh, pun menangis sambil memeluk kaki yang menjadi korban putranya sambil meminta maaf.

 Peristiwa dimana pelaku bersimpuh sambil memeluk kaki pun terjadi usai sidang putusan vonis ditunda pada Jumat, 9 Juni 2023.

Baca:Billy Saputra Beri Kabar Bahagia Atas Kelahiran Anak Pertamanya, Buat Netizen Heboh Tak Pernah Umumkan Pernikahan

Hal tersebut terjadi sebab rasa kecewa yang dirasakan keluarga korban saat mengetahui sidang vonis tersebut ditunda hingga akhirnya keluarga korban pun mencegat pelaku.

Sambil menunjukkan foto-foto kejadian pembacokan dengan darah yang bersimbah pada Jumat, 10 Maret 2023 lalu, sambil meneriakkan untuk pelaku harus dihukum lebih tinggi.

lihat anak saya, Arya. Dia tidak bisa hidup lagi. Tapi anak bisa keluar lagi,” ujar ketika kakinya tengah dipeluk oleh pelaku.

Baca:aHasil Bayer Leverkusen vs Koln: The Billy Goats Raih Kemenangan dan Pecundangi Werkself di BayArena dengan Skor Tipis 2-1

Sambil menangis, pelaku pembacokan pun hanya bisa meminta maaf kepada keluarga korban.

“Saya minta maaf bu, anak saya sudah melakukan dan membunuh Arya,” ucap Nur, kandung .

Nur, dari pelaku pembacokan pada sesama anak sekolah tersebut pun turut ditekan oleh keluarga korban yang turut mempertanyakan keberadaan keluarga pelaku selama ini.

Baca:Seorang Mantan Karyawan Ceritakan Pengalamannya Bekerja dengan Tasyi Athasyia, Dirinya Mengaku Diminta Bersumpah Oleh Suami Tasyi Hingga Diduga HP Miliknya Dihancurkan: Coba Sumpah Demi Allah Dulu Ikutin

kenapa tidak pernah datang untuk minta maaf. Padahal bisa lewat telfon, kemana saja selama ini?,” ucap Ratih Permata yang merupakan kakak korban.

Kakak korban pun menyampaikan pesan untuk dapat menjaga pelaku ketika dirinya bisa bebas nanti.

“Saya titipkan , saat Agi bebas nanti jagain. Jangan sampai lakukan hal ini,” lanjutnya.

Baca:Ramai di Twitter, Seorang Kerabat Mantan Karyawan Tasyi Athasyia Beberkan Sifat Asli Hingga Dapatkan Sisa Makanan dan Diancam: ‘Di Negara Kita, yang Tak Salah Bisa Jadi Salah, yang Salah Bisa Jadi Tak Salah'

Ayah angkat , Rojai pun turut meminta untuk pelaku mendapatkan vonis hukuman yang maksimal.

“Saya pribadi merasa hal ini tidak adil. Minimal vonis hukuman di atas 15 tahun, kalau perlu seumur hidup,” tuturnya yang dikutip gemasulawesi pada 10 Juni 2023.

Rojai pun menyampaikan dirinya tidak puas dan jika perlu pelaku mendapatkan hukuman mati.

Baca:Menjelang Sidang Perdana Atas Penganiayaan yang Dilakukan Mario Dandy dan Shane Lukas, Kepolisian Tak Lakukan Pengamanan Khusus Hingga Sebut Kasus Ini Brutal dan Keji

“Saya sebagai orang tua, kalau dihukum segitu, saya tidak puas, bila perlu dihukum mati sesuai perbuatannya kepada anak saya,” tegasnya.

Terkait video yang beredar di media sosial tersebut, para pengguna akun media sosial pun menanggapi hal tersebut.

“Emaknya pelaku kenapa dari awal tidak minta maaf secara ke keluarganya. Tidak mungkin tidak tahu, Sehari saja anak tidak ada kabar mestinya udah nyariin. Ini sampai berbulan-bulan loh, kecuali ikut mengebantuin ngumpet,” tulis akun lainnya.

Baca:Seorang Aktivis PMII Jadi Perhatian di Medsos Usai Lakukan Aksi Menyiram Pejabat di Kediri dengan Embel-embel Air Doa, Netizen: Untung Mahasiswa, Coba Kalau Dukun Pasti Pakai Semburan

”Lu pikir tuh anak bisa buron kabur-kaburan kenapa, backingnya siapa, ada yang bilang orang tanya ngedanain, laknat banget tuh keluarga, harus diusut,” tulis akun lainnya. (*/Naaf)

Editor: Muhammad Azmi Mursalim           

Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.