Nasional, gemasulawesi – Pada 2 Mei 2023, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini terkait cuaca ekstrem yang akan terjadi di beberapa wilayah di Jawa Tengah.
Wilayah-wilayah yang terdampak diantaranya adalah beberapa wilayah yang ada di pegunungan atau dataran tinggi dan wilayah di Jawa Tengah yang ada di bagian barat.
Dalam peringatan dini tersebut, BMKG mengimbau masyarakat agar waspada dan siaga menghadapi cuaca buruk yang akan terjadi di wilayah Jawa Tengah.
Prakiraan cuaca pada pagi hari akan menunjukkan bahwa seluruh wilayah yang ada di Jawa Tengah akan cerah berawan.
Baca juga: Cuaca Buruk Menerjang Jawa Barat, Bandung Terendam Hujan dari Siang hingga Malam pada 21 April 2023
Pada siang hari sebagian besar wilayah yang ada di Jawa Tengah berawan. Hanya wilayah di Banjarnegara, Cilacap, Karanganyar, Kebumen, Magelang, Mungkid, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Purworejo, Salatiga, Semarang, Slawi, Sukoharjo, Temanggung, Ungaran, dan Wonogiri yang akan diguyur hujan.
Pada malam hari terpantau bahwa sebagian besar wilayah yang ada di Jawa Tengah terpantau bercuaca berawan.
Namun, hanya wilayah di Batang, Boyolali, Kajen, Karanganyar, Kendal, Magelang, Mungkid, Pekalongan, Salatiga, Semarang, Sragen, Surakarta, Temanggung, Ungaran, dan Wonosobo yang akan diguyur hujan.
BMKG memberikan peringatan khusus untuk wilayah-wilayah di pegunungan atau dataran tinggi dan Jawa Tengah bagian barat, karena wilayah ini rentan terkena cuaca ekstrem seperti banjir, longsor, dan angin kencang.
Peringatan dini ini bertujuan untuk mengurangi risiko terjadinya bencana alam dan memastikan keselamatan masyarakat.
Kondisi cuaca yang tidak menentu dapat membahayakan masyarakat dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Oleh karena itu, BMKG mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan mengikuti perkembangan cuaca terbaru melalui informasi yang disediakan oleh BMKG.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk tidak membuang sampah sembarangan dan memperhatikan kondisi lingkungan sekitar agar dapat mengurangi risiko terjadinya bencana alam.
Dalam menghadapi cuaca ekstrem, masyarakat diharapkan dapat bekerja sama dengan pemerintah dan instansi terkait untuk mengantisipasi dan menanggulangi bencana alam.
Kesiapan dan kesigapan dalam menghadapi cuaca buruk merupakan tanggung jawab bersama untuk meminimalkan kerugian dan memastikan keselamatan masyarakat. (*/Riski Endah Setyawati)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News