Berita Nasional, Gemasulawesi – Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa penyakit gagal ginjal akut telah mengalami tren penurunan tajam dalam dua minggu terakhir.
“Dan kami ingin menginformasikan bahwa kasus baru telah menunjukkan penurunan yang sangat tajam dalam dua minggu terakhir, tidak mengkhawatir kita lagi,” ujar Juru bicara Kemenkes Mohammad Syahril dalam konferensi pers yang disiarkan online pada Kamis (10/11).
Syahril mengatakan bahwa tidak ada kasus lebih lanjut dalam seminggu terakhir.
“Tidak ada penambahan kasus dalam 6-7 hari terakhir. Dan hanya satu kematian tambahan, ya. Dan saat ini 21 pasien masih dirawat. Jadi semakin menurun karena ada yang sembuh gitu ya,” jelasnya.
Ini adalah hasil dari serangkaian upaya bersama oleh berbagai pihak. Upaya tersebut mulai dari pelarangan penggunaan obat sirup hingga melakukan pemeriksaan bahan berbahaya obat tersebut.
Baca: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Kekurangan Dana, Terjadi Pembengkakan Dana
Sementara itu, pada kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA), Tim Pencari Fakta (TPF) mendorong Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Kementerian Kesehatan untuk bertanggung jawab atas hasil kasus GGAPA di Indonesia.
“BPKN bersama tim pencari fakta akan terus mendorong pemerintah untuk bertanggung jawab. Pemerintah dalam hal ini tentunya BPOM dan Kementerian Kesehatan sebagai wujud tanggung jawab pemerintah. Untuk itu, negara harus hadir,” kata Ketua TPF Muhammad Mufti Mubarok, Rabu (9/11) di Gedung BPKN RI Menteng, Jakarta Pusat.
Mufti mendesak pemerintah mengusut tuntas penyebab pasti penyakit yang terutama menyerang usia balita di Indonesia.
Baca: Jokowi Perintahkan Panglima TNI untuk Proses Hukum Kasus Mutilasi Di Mimika
Diketahui, TPF terdiri dari sembilan orang yang tergabung dalam Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN), Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), akademisi atau epidemiologi, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), jurnalis, dan Baintelkam Polri.
Menurut data Kementerian Kesehatan per 6 November, terdapat 324 kasus GGAPA di Indonesia. Dari ratusan kasus tersebut, 195 dinyatakan meninggal. Hasil kasus teridentifikasi di 28 provinsi di Indonesia.(*/GSA)
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News