Nasional, gemasulawesi – Beberapa waktu lalu perubahan logo Nahdlatul Ulama (NU) yang diplesetkan menjadi Ulama Nambang viral di media sosial.
Perubahan nama logo NU menjadi Ulama Nambang ini menuai kontroversi dan kecaman dari banyak pihak.
Hingga akhirnya, kelompok Muhibbin dari Surabaya melaporkan insiden yang menyangkut NU ini ke Polrestabes Surabaya.
Kejadian ini mencuat ketika logo NU yang asli diduga dimodifikasi dan disebarluaskan melalui media sosial X, sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
Ali Mahfud, salah satu anggota Muhibbin, menjelaskan bahwa mereka pertama kali mengetahui tentang perubahan logo pada 19 Juni 2024 sekitar pukul 21.00 malam, saat mereka berkumpul di Yayasan Bumi Miring, Jalan Kawatan, Surabaya.
"Saya dan beberapa teman lainnya diberitahu mengenai logo NU yang telah diubah. Kami melihatnya pada aplikasi X yang dahulu bernama Twitter," ungkap Ali Mahfud dalam wawancara di Mapolrestabes Surabaya.
Logo NU yang sebelumnya berwarna hijau diubah menjadi merah, dan tulisan "NU" diganti menjadi "UN" dengan tambahan kata "Ulama Nambang."
Unggahan tersebut juga memuat kalimat "Assalamualaikum Nusantara," yang menambahkan rasa kekecewaan Ali dan rekan-rekan Muhibbin lainnya.
Ali menegaskan pentingnya lambang NU sebagai simbol dari perjuangan kemerdekaan Indonesia dan sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia.
Lambang NU yang asli menampilkan bola dunia yang diikat dengan 99 simpul ikatan.
Abdul Holil, seorang penulis dan peneliti tentang lambang Nahdlatul Ulama, turut memberikan pandangan mengenai perubahan ini dalam bukunya Kiai Ridlwan Abdullah, Peran dan Teladan Penulis Lambang NU.
Holil menyatakan bahwa perubahan logo ini merupakan bentuk pelecehan serius.
Baca Juga:
Menjelajahi Keajaiban Pulau Lambudung, Ini Dia Destinasi Wisata Bahari Tersembunyi di Aceh Singkil
Ia menyoroti beberapa aspek dari perubahan tersebut, termasuk penambahan tulisan "Rupiah (Rp)" dan "dollar" pada bintang sembilan yang menandakan uang, pembalikan tulisan NU menjadi UN, serta penggantian gambar bola dunia dengan ekskavator yang dihubungkan dengan kebijakan proyek tambang.
"Ini jelas merupakan penghinaan terhadap Nahdliyin," tegas Holil.
Setelah mengetahui perubahan tersebut, Muhibbin segera mengambil langkah dengan melaporkan insiden ini ke Polrestabes Surabaya.
Mereka berharap agar tindakan hukum yang tepat dapat diambil untuk menegakkan keadilan terkait dugaan penghinaan terhadap lambang NU.
Baca Juga:
Hari Ulang Tahun Presiden Jokowi, Istana Sebut Tidak Ada Acara Khusus yang Diadakan
Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Haryoko, menyatakan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti laporan tersebut dengan serius.
"Kami akan segera mengkoordinasikan langkah selanjutnya dengan penyidik," ujarnya.
Kasus ini mencerminkan seriusnya reaksi dari komunitas Nahdlatul Ulama terhadap perubahan simbol yang mereka anggap sakral dan sarat dengan makna historis.
Lambang NU bukan sekadar sebuah logo bagi anggotanya, tetapi juga sebuah simbol dari identitas dan perjuangan panjang mereka dalam sejarah Indonesia.
Perubahan yang dilakukan oleh akun X, sebelumnya Twitter, dianggap sebagai upaya yang merusak nilai-nilai yang dianut oleh komunitas NU, baik dari segi keagamaan maupun historisnya. (*/Shofia)