Berita parigi moutong, gemasulawesi– Pemdes Sendana Parigi Moutong (Parimo) Sulawesi Tengah (Sulteng) salurkan BLT Dana Desa atau DD kepada warga.
“Saya jamin, tidak ada potongan sepersen pun dari BLT di Desa Sendana Parigi Moutong Sulawesi Tengah. Cuman, penyalurannya melalui beberapa tahapan,” ungkap Kades Sendana Mahyudin Nono, saat penyaluran bantuan kepada warga, Jumat 22 Mei 2020.
Ia mengatakan, data penerima BLT di Desa sendana Parimo Sulteng adalah 75 orang. Terdapat cadangan 24 orang, sehingga totalnya ada 99 orang.
Sebanyak 99 orang itu, akan mendapatkan dana BLT senilai 1, 8 juta Rupiah yang dibagi ke dalam dua tahap.
“Seluruh warga desa mendapatkan bantuan tanpa memandang statusnya,” singkatnya.
Ia melanjutkan, terdata 24 orang di Desa Sendana masuk dalam program Bantuan Sosial Tunai (BST).
Sempat ada tiga orang yang tercecer kata dia, sehingga pihaknya menggunakan anggaran sendiri untuk mencakup bantuan warga.
Pasalnya, hingga saat ini belum ada Dana Desa (DD) yang cair. Pihaknya meminjam dana sebanyak 200 juta Rupiah. Dengan jaminan dua buah BPKB kendaraan bermotor dan sokongan dana dari pihak keluarga sebanyak 56 juta Rupiah.
“Saya harapkan kepada warga. Kalau masih ada yang dianggap belum jelas terkait BLT, silahkan tanyakan langsung kepada saya,” tuturnya.
Ia melanjutkan, tidak usah menebar fitnah yang belum tentu jelas kebenarannya. Apalagi, sudah tidak lagi bijak dalam bermedia sosial.
Jadi kata dia, untuk tahap pertama BST terdata sebanyak 42 orang, 29 orang diantaranya sudah cair pada kesempatan pertama. Menyusul kemudian 24 orang terakhir.
“Kalaupun nama 24 orang tadi tidak kunjung cair, pihaknya akan menggunakan dana desa untuk menalanginya,” tegasnya.

Walaupun, diketahui tindakan itu berpotensi melanggar aturan yang ada.
Sesuai aturan lanjut dia, penerima BPNT dan PKH tidak bisa menerima BLT. Saat ini, terdapat lima nama penerima BPNT dan 68 orang penerima PKH di Desa Sendana Parimo Sulteng.
“Seandainya tidak ada aturan mengikat, saya akan menggunakan dana desa,” terangnya.
Kalau ada penerima bantuan ganda atau saling tumpang tindih kata dia, maka ada risiko pengembalian dana ke negara.
Ia menegaskan, seluruh warganya mendapatkan bantuan. Semua berhak mendapatkan karena efek dari pandemi virus corona.
Sementara itu, pendamping kecamatan mengatakan, pihaknya mengingatkan dana yang diterima hari ini sebanyak 600 ribu Rupiah per KK. Dimana penerimaan bantuan ini selama tiga bulan dan total keseluruhan 1,8 Juta Rupiah.
“Untuk hari ini bantuan dari bulan April. Karena adanya keterlambatan jadi baru sekarang bisa terlaksana,” urainya.
Bantuan ini kata dia, digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Jangan dibelikan yang lain. Karena dana ini adalah dana bantuan terdampak virus corona, agar warga tidak kesulitan ekonomi. Minimal warga bisa terbantu dengan adanya bantuan ini.
Kemudian, tidak ada sepeser pun BLT yang dipotong. Kalau ada yang terpotong mohon dilaporkan kepada Kades Sendana Parimo Sulteng.
“Penerimaan bantuan tahap kedua nanti kita usahakan diterima melalui rekening bank masing-masing warga. Supaya tidak ada lagi warga yang berkerumun kaya begini,” tutupnya.
Laporan: Muhammad Rafii