Berita parigi moutong, gemasulawesi– Kabupaten Parimo Sulawesi Tengah (Sulteng) mengikuti empat kategori lomba inovasi daerah new normal Kemendagri.
“Kami mensurvei lokasi yang akan diangkat menjadi tema pada lomba inovasi daerah new normal,” ungkap Sekretaris Bappelitbangda Parigi Moutong Sulawesi Tengah, Irwan, SKM, Jumat 5 Juni 2020.
Ia mengatakan, beberapa inovasi daerah new normal di Parimo Sulteng diantaranya saat pemberlakuan new normal di pasar-pasar sesuai protokol kesehatan covid-19. Berupa pemeriksaan kepada pedagang.
Ataupun, protokol kesehatan yang diterapkan kepada pembeli di pasar sebelum masuk areal pasar. Sehingga, ada tercipta sistem trust di lingkungan pasar bebas dari covid-19.
Untuk sementara, pasar yang akan disurvei adalah pasar Inpres di Parigi Parimo Sulteng. Namun nantinya, seluruh pasar akan mrnerapkan new normal.
“Selain protokol kesehatan untuk pedagang dan pembeli pasar Parimo Sulteng. Juga ada inovasi daerah new normal berupa sedekah buah di pasar,” jelasnya.
Kemudian, penerapan new normal lainnya adalah di bidang perhubungan. Yaitu, pembatasan penumpang pada angkutan umum. Namun, terpenting adalah pemeriksaan atau scan rapid test covid-19 pada setiap sopir.
Berikutnya, penerapan new normal di hotel dan penginapan. Nantinya, keempat kategori itu yang akan diikuti dari tujuh kategori yang tersedia.
“Untuk actionnya, kami mulai dari perbatasan Toboli Parimo. Selanjutnya, tim akan terus mensurvei lokasi penginapan dan rumah makan dalam menghadapi new normal masa pandemi corona,” tuturnya.
Diketahui, batas waktu pembuatan video inovasi daerah dan pengiriman ke Kemendagri hingga 8 Juni 2020 mendatang.
Sebelumnya, Parigi Moutong persiapkan lima kluster menghadapi new normal.
“Lima kluster itu juga sebagai persiapan mengikuti lomba Inovasi Daerah dalam penyiapan dan rencana pelaksanaan tatanan normal baru atau (New Normal) produktif dan aman Covid-19,” ungkap Kepala Bappelitbangda Parigi Moutong Zulfinasran, S.STP, usia rapat koordinasi bersama beberapa OPD lainnya yang dipimpin langsung Wakil Bupati (Wabup) Parigi Moutong H Badrun Nggai, SE.
Berkaitan hal itu, ada beberapa hal yang harus dilakukan Pemda Parigi Moutong dalam menghadapi New Normal.
Ia menyebutkan, ada lima klaster yang dikategorikan yaitu Pemerintahan, Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan dan Keagamaan.
Menurutnya, itu merupakan satu kesatuan secara bersama akan dihadapi. Namun, ada porsi terbesar yang harus didahulukan.
“Tujuh sektor yang ditawarkan Mendagri adalah lebih dominan pada bidang perdagangan dan jasa,” terangnya.
Ia melanjutkan, tujuh sektor itu adalah Pasar Tradisonal, Pasar Modern, Swalayan, PTSP, Objek Wisata, Restoran atau Rumah Makan atau Hotel dan Transportasi.
Dari tujuh sektor kata dia, ada lima klaster yang bisa dirangkum di Kabupaten Parigi Moutong.
Klaster untuk pelaksanaan New Normal secara mendasar kata dia, untuk menekan penyebaran virus corona. Diambil kesimpulan kasus untuk secepatnya melacak riwayat perjalanan seseorang.
“Karena penyebaran virus corona melalui manusia ke manusia sehingga permasalahannya adalah manusia itu sendiri. Seketat apapun protokol yang dibuat pemerintah tetap kembali ke manusianya,” tutupnya.
Laporan: Muhammad Rafii