Berita parigi moutong, gemasulawesi– Gugus tugas penanganan covid-19 menyebutkan, dua orang di Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah terkonfirmasi positif virus corona.
Dua orang di Parigi Moutong terkonfirmasi positif virus corona yaitu satu orang memiliki KTP Bali, tinggal bersama familinya di Kecamatan Torue. Dan satunya lagi memiliki identitas kependudukan Parimo alamat Kecamatan Balinggi.
“Warga dengan KTP Bali itu, berinisial KAS (22 tahun),” ungkap Jubir Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Parimo, Irwan SKM, saat press conference di Sekretariat Gugus Tugas Diklat Parimo, Senin 22 Juni 2020.
Riwayatnya, KAS selama tiga tahun berturut-turut berdomisili di Bali. Pada dua bulan terakhir, ia berada di Kecamatan Torue keperluan mengunjungi familinya.
KAS diketahui terpapar virus corona, setelah melakukan uji Swab secara mandiri. Untuk memenuhi persyaratan perjalanan menggunakan pesawat kembali ke Bali.
“SWAB dilakukan pada 17 Juni 2020. Dan hasilnya terkonfirmasi positif,” singkatnya.
Ia mengatakan, belum bisa dipastikan dimana letak persis KAS terkontaminasi virus corona.
Koordinasi dengan Dinkes Kota Palu, Dinkes Sulteng dan Kemenkes. Pendataan dan penentuan lokasi pasien positif corona itu berdasarkan masa inkubasi virus.
Masa inkubasi virus corona selama 14 hari. Sehingga, lokasi aktivitas terakhir selama periode inkubasi itulah, sebagai dasar penentuan lokasi terkontaminasi. Makanya, KAS terdata di Parigi Moutong.
“Tim surveillance akan melakukan tracking kepada keluarga ataupun lokasi sekitar pasien terkonfirmasi corona di Kecamatan Torue,” terangnya.
Berdasarkan hasil koordinasi, pada Selasa 23 Juni 2020 KAS pasien positif corona akan dijemput. Dan keluarga akan menjalani uji rapid ataupun Swab.
Sebagai langkah awal, KAS akan dimasukkan di fasilitas pondok perawatan di Balai Diklat Parimo. Sambil menunggu perkembangan kondisi pasien, untuk mengambil keputusan akan dialihkan ke Rumah Sakit Rujukan atau tidak.
Baca: Ini Dia 10 Tempat Wisata Kediri yang Wajib kamu Kunjungi
Satu Orang Positif Corona KTP Parimo Dirawat di RSUD Undata
Sementara itu, satu pasien memiliki KTP Parimo asal Kecamatan Balinggi berinisial IMS (50 tahun) saat ini sedang dirawat di Undata.
“Melihat masa inkubasi pasien di RSUD Undata. IMS sudah dirawat dan berada di Kota Palu sejak tanggal 28 Mei 2020. Maka, bila diakumulasikan sudah 26 hari berada di Kota Palu,” tegasnya.
Setelah berkonsultasi dengan gugus tugas penanganan covid-19 Sulawesi Tengah dan Kota Palu, IMS masuk dalam data terkonfirmasi positif corona Kota Palu.
IMS selama 26 hari di Kota Palu, untuk keperluan mendampingi istri berobat jalan penyembuhan penyakit kanker kolon.
Diketahui, sejak tanggal 28 Mei 2020 ke Kota Palu, IMS sempat balik ke Parigi Moutong pada tanggal 30 Mei 2020. Namun, langsung balik ke Kota Palu. Semenjak itu, IMS sudah tidak pernah lagi balik ke Parigi.
“Sehingga, dengan melihat riwayat perjalanan dan masa inkubasinya, IMS tidak terkontaminasi virus di Parigi Moutong,” urainya.
Diharapkan, kepada warga untuk menginfokan kepada tim gugus tugas penanganan virus corona.
Kalau ada orang riwayat kontak langsung dengan KAS dan IMS, dua pasien terkonfirmasi positif virus corona Parigi Moutong. Untuk melakukan tindakan pencegahan penyebaran wabah.
“Perlu diketahui, tidak semua yang terpapar virus corona itu menunjukkan gejala sakit. Sehingga, perlu untuk selalu berhati-hati. Namun, juga tidak menimbulkan paranoid atau ketakutan berlebihan,” terangnya.
Sebelumnya, update terkini gugus tugas penanganan covid-19 22 Juni 2020, positif virus corona di Kabupaten Parigi Moutong bertambah.
Tambahan positif covid-19 dari Parigi Moutong merupakan salah satu dari tiga orang positif di Sulawesi Tengah (Sulteng). Sedangkan lainnya berasal dari Donggala satu orang dan Kota Palu satu orang.
Berdasarkan data, dengan bertambahnya tiga positif covid-19, maka jumlah total keseluruhan 176 pasien di Sulawesi Tengah.
Sementara itu, sudah 12 kabupaten di Sulawesi Tengah miliki riwayat terkonfirmasi positif virus corona.
Data 12 kabupaten terkonfirmasi positif virus corona. Diantaranya, 39 kasus dari Kota Palu (26 sembuh, 3 meninggal), lima dari Kabupaten Sigi (3 sembuh), 14 dari Poso (12 sembuh), 18 dari Tolitoli (12 sembuh), 10 dari Banggai (4 sembuh), 12 dari Morowali (10 sembuh) dan 14 dari Morowali Utara (13 sembuh).
Kemudian, kasus terkonfirmasi positif terbanyak dari Kabupaten Buol dengan 57 kasus. Dan paling sedikit adalah satu kasus dari Banggai Kepulauan, satu dari Banggai Laut, dua dari Kabupaten Parigi Moutong dan dua dari Kabupaten Donggala.
Keterangan perawatan pasien positif yaitu dua di Kabupaten Morowali (2 isolasi mandiri), 6 Kabupaten Tolitoli (3 RSU Mokopido, 3 isolasi mandiri) dan 10 di Kota Palu (6 RSUD Madani, 4 RSU Anutapura).
Selanjutnya, enam di Kabupaten Banggai (6 Asrama BKPSDM), 7 Kabupaten Buol (2 Rusunawa, 5 RSUD Pratama Pandangaan), 6 di Kabupaten Tolitoli (3 RSUD Mokopido, 3 isolasi mandiri) dan 11 Kota Palu (6 RSUD Madani, 4 RSUD Anutapura, 1 isolasi mandiri).
Kemudian, satu di Banggai Laut (isolasi mandiri), satu di Kabupaten Parimo (1 RSU Anutapura), dua di Sigi (2 RSUD Madani), dua di Morowali (2 isolasi mandiri), satu di Donggala (1 isolasi mandiri) dan dua Kabupaten Poso (2 RSUD Poso).
Menurut grafik, 72,3 persen dari terkonfirmasi positif virus corona di Sulawesi Tengah adalah dari kaum laki-laki, sedangkan 27,7 persen sisanya dari perempuan.
Sedangkan, grafik dari kelompok umur menunjukkan rentang umur 31-45 terbanyak terpapar virus corona dengan data 30,6 persen. Umur 46- 59 sebanyak 28 persen, umur <60 sebanyak 7 persen.
Kemudian, gejala demam mendominasi data medis positif virus corona sebanyak 74,3 persen, riwayat batuk 65,7 persen dan sesak nafas sebanyak 40 persen serta lemas 51,4 persen.
Dari beberapa rekam medis, terlihat 90,5 persen kondisi penyerta pasien positif virus corona adalah dengan riwayat gangguan pernafasan lainnya, diabetes melitus 19 persen, hipertensi 19 persen dan penyakit jantung 4,8 persen.
Sedikit kabar gembira, gugus tugas penanganan covid-19 Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah (Sulteng) menyebut. 16 warga Desa Tada Kecamatan Tinombo Selatan, yang kontak langsung dengan satu pasien positif corona cluster Staf Bawaslu RI. Menunjukkan hasil negatif atau reaktif.
“Hasil SWAB 16 Desa Tada dari Laboratorium kesehatan Makassar telah keluar,” ungkap Jubir Gugus tugas penanganan virus corona, Irwan SKM.
Ia melanjutkan, tertinggal satu lagi warga Desa Tada belum keluar hasil uji SWABnya. Dari 17 orang yang kontak langsung pasien terkonfirmasi virus corona.
Dalam beberapa hari kedepan kata dia, hasilnya akan segera pihaknya dapatkan. Dan akan langsung diumumkan.
“Kami melakukan uji SWAB dari hasil tracking satu pasien terkonfirmasi virus corona Parigi Moutong beberapa waktu lalu. Adalah rekomendasi dari Kemenkes,” jelasnya.
Ia mengatakan, setelah komunikasi dengan Kemenkes, nanti setelah jelas hasil tracking dan uji Swab. Satu pasien terkonfirmasi virus corona, baru bisa diklasifikasikan datanya akan masuk di Parimo atau Jakarta.
Kemenkes lanjut dia, sangat menyarankan itu untuk mencari sumber penularan. Dan melakukan pencegahan sesuai protokol kesehatan covid-19.
“Kalau negatif semua, artinya sangat mengggembirakan karena tidak ada penularan lokal virus corona,” tegasnya.
Menurutnya, data zona merah, kuning dan hijau dari Kemenkes, sudah sesuai data yang masuk dan dapat berubah sewaktu-waktu.
Laporan: Muhammad Rafii