Berita sulawesi tengah, gemasulawesi– Rapat koordinasi (Rakor) BPBD se Provinsi Sulteng, bahas percepatan rehab rekon pasca bencana tahun 2020.
“Kegiatan Rakor bertujuan untuk membahas terkait kondisi bencana alam di Sulteng. Rakor ini juga salah satunya membahas pengusulan penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana,” ungkap Kepala BPBD Provinsi Sulawesi Tengah Bartholameus Tandigala, saat Rakor BPBD Provinsi Sulawesi Tengah di Mosing Beach Desa Sinei Kecamatan Tinombo Selatan, Kamis 13 Agustus 2020.
Selain itu kata dia, diperlukan juga koordinasi antara BPBD dengan Dinas terkait dalam penanganan penanggulangan bencana daerah.
“Bencana alam tidak ada yang bisa memprediksi. Namun, kita tetap waspada dan mempersiapkan diri,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Pemulihan dan Rehabilitasi Fisik BNPB pusat Ali Bernadus mengatakan, sistem informasi dalam tanggap bencana lebih ditingkatkan lagi. Agar sistem informasi pasca bencana juga bisa diterima oleh masyarakat.
Ia melanjutkan, Presiden menegaskan perencanaan pembangunan di daerah perlu ditingkatkan. Terutama, tata ruangnya harus mematuhi zonasi rawan terkena bencana serta memperhatikan aspek pengurangan risiko bencana.
“Pemerintah daerah juga diminta harus tegas terhadap daerah mana yang rawan bencana. Sehingga, itu yang menjadi fokus utama penanggulangan bencana,” terangnya.
Selanjutnya, dalam perencanaan pembangunan pemerintah daerah juga diminta untuk melibatkan pakar serta ahli kebencanaan.
Sehingga, dapat mengetahui detail daerah yang rawan bencana alam. Dan daerah yang dapat ditempati manusia.
“Tujuannya, agar warga mampu untuk memprediksi ancaman dan mengantisipasi serta mengurangi dampak bencana,” jelasnya.
Selanjutnya menurut ia sesuai arahan Presiden, Kepala daerah di setiap provinsi sekaligus menjadi Komandan Satgas Penanganan Bencana apabila terjadi bencana di wilayahnya.
Selanjutnya, Presiden menekankan pentingnya sistem peringatan dini bencana. Hal ini mengingat Indonesia berada dalam daerah rawan bencana.
Kemudian, melakukan edukasi kebencanaan secara terus menerus termasuk pemasangan papan peringatan dan rute evakuasi harus jelas.
“Buat simulasi secara berkala dan teratur untuk mengingatkan kesadaran masyarakat secara berkesinambungan sampai ke tingkat pemerintahan yang paling bawah untuk meminimalisir terjadinya korban jiwa,” pesannya.
Bupati Parigi Moutong H Samsurizal Tombolotutu menyampaikan, apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah yang telah mempercayakan Kabupaten Parigi Moutong sebagai tuan rumah pelaksanaan kegiatan Rakor.
“Selamat datang di Kabupaten Parigi Moutong. Ini adalah daerah mempunyai motto Songu Lara Mombangu, satu hati, satu tekad membangun Kabupaten Parigi Moutong,” tutupnya.
Rapat itu dihadiri Direktur Pemulihan dan Rehabilitasi Fisik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat Ali Bernadus SKM MA itu membahas masalah percepatan kegiatan rehabilitasi dan rekontruksi pasca bencana tahun 2020.
Daerah yang mengikuti Rakor Rehab Rekon BPBD Sulteng antara lain Kabupaten Banggai Kepulauan, Kabupaten Morowali Utara, Kabupaten Poso, Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Donggala, Kota Palu dan Kabupaten Sigi.
Laporan: Muhammad Rafii/IKP