Sulawesi Tengah, gemasulawesi – DP3A Sulawesi Tengah atau Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah mengadakan Konferensi Teknis Data Terpilah Gender dan Anak Tahun 2023 pada Rabu, 17 Mei 2023 di Jazz Hotel Palu.
Sukarti selaku kepala pengelola data dan informasi gender dan anak, mengatakan bahwa disparitas data merupakan salah satu indikator tingkat partisipasi gender sehingga menjadi faktor yang sangat penting dalam pengarusutamaan kesetaraan.
“Data ini merupakan salah satu indikator mengetahui tingkat partisipasi gender di Sulawesi Tengah,” kata Sukarti.
Selanjutnya, ia menjelaskan bahwa untuk memudahkan dan mewujudkan pengarusutamaan gender, data terpilah gender dan anak diselaraskan dengan satu data Indonesia.
Dimulai dengan informasi tentang seks dan anak yang akurat, bertanggung jawab dan dapat dibagikan sesuai dengan prinsip Satu Informasi di Indonesia.
“Saya berharap dengan adanya Bimtek ini kita dapat mengelola data terkait gender dan data anak dengan lebih baik serta memastikan ketersediaannya secara berkelanjutan,” jelasnya.
Senada dengan itu, Sudaryano Lamangkona selaku Kepala DKIPS Provinsi Sulawesi Tengah, mengungkapkan sebagai sumber informasi bahwa informasi tersebut dipilah berdasarkan jenis kelamin dan anak.
Hal tersebut memang menjadi isu global yang harus menjadi perhatian karena masih terjadi disparitas hasil pembangunan terhadap gender dan anak.
“Untuk meningkatkan perencanaan kebijakan kesetaraan, terdapat portal One Data Indonesia (SDI) yang bertujuan untuk menyatukan visi,” ungkap Sudaryono.
Baca : Bakesbangpol Sulawesi Tengah Umumkan 2 Calon Paskibraka Wakili Sulteng ke Tingkat Nasional
Dan juga penyatuan cara pandang, penyatuan gerakan, penyatuan pelaksanaan pembangunan, termasuk penyatuan kebijakan dari berbagai daerah.
Sehingga diharapkan perencanaan pembangunan dapat mensukseskan setiap daerah di Indonesia.
“Satu Data Indonesia merupakan kebijakan pengelolaan data pemerintah yang bertujuan untuk menciptakan data yang akurat, terkini dan terintegrasi,” terangnya.
Dan itu dapat direkam dan dengan mudah diambil dan dibagi antara kantor pusat dan kantor daerah.
Prinsip-prinsip Satu Data Indonesia adalah standar data, metadata, interoperabilitas data, dan kode referensi.
“Permasalahan terkait satu data Indonesia yang ada di tingkat Provinsi yaitu pertama Penyelenggaraan forum satu data tingkat provinsi untuk penyepakatan daftar data daerah belum maksimal,” paparnya.
Kedua, penguatan sumber daya manusia yang diperlukan untuk pengumpulan dan pengelolaan data pada produsen data dalam penerapan standar data dan metadata belum optimal.
Ketiga dukungan anggaran untuk pengumpulan, pengelola dan analisa data pada Produsen Data sangat terbatas.
“Strategi dalam rangka percepatan berjalannya satu data Indonesia di tingkat provinsi yaitu pertama, memastikan data yang diproduksi oleh produsen data harus memenuhi prinsip SDI,” sebutnya.
Baca : Sukseskan Pemilu, DKIPS Sulawesi Tengah Gelar Workshop Literasi Digital di SMAN 1 Ampibabo
Menurutnya dengan melakukan bimtek, pelatihan dan pendampingan daerah kepada Produsen Data.
Kedua, Pemanfaatan Aplikasi SITATIK dengan maksimal untuk memastikan Produsen Data menyampaikan data ke Walidata untuk Verifikasi dan Validasi data.
“Ketiga, Forum SDI Tingkat Provinsi sebagai wadah Konsultasi Pembina data, Walidata dan Produsen Data dimaksimalkan,” tuturnya.
Baca : Sekdaprov Sulawesi Tengah Hadiri Rakor Lintas Sektoral Menjelang Idul Fitri
Terakhir, Sudaryano berharap, Satu Data Indonesia bisa menjadi satu acuan bersama dalam rangka membangun Sulawesi Tengah yang lebih sejahtera dan lebih maju. (*/Siti)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News
