Berita sulawesi tengah, gemasulawesi– Update data Pusdatina Sulteng terkini, satu pasien sembuh virus corona asal Kota Palu.
Dengan penambahan satu pasien sembuh dari Kota Palu, hingga saat ini jumlah pasien sembuh virus corona di Sulteng adalah 219 orang. Dan yang sementara dalam perawatan medis berjumlah 14 pasien.
Data Pusdatina terkini , jumlah kasus terkonfirmasi positif virus corona di Sulteng berjumlah 241 pasien.
Update Pusdatina 30 Agustus 2020, lima daerah di Sulteng masih nihil kasus virus corona.
Lima daerah nihil kasus virus corona adalah Kabupaten Sigi, Poso, Tolitoli, Banggai laut dan Morowali.
Tersisa delapan kabupaten lagi yang masih tercatat masih memiliki pasien positif virus corona yang masih dalam perawatan. Yaitu, Kabupaten Banggai, Donggala, Banggai Kepulauan, Kota Palu, Morowali Utara, Touna, Parigi Moutong dan Buol.
Namun, menurut data Pusdatina Sulteng tercatat 13 kabupaten memiliki kasus terkonfirmasi positif virus corona sebagai berikut, 56 kasus dari Kota Palu (50 sembuh, 4 meninggal), lima dari Kabupaten Sigi (5 sembuh), 18 dari Poso (18 sembuh).
Selanjutnya, 18 positif virus corona dari Tolitoli (18 sembuh), 31 dari Banggai (28 sembuh, 1 meninggal), 14 dari Morowali (12 sembuh, 2 meninggal), delapan dari Kabupaten Parigi Moutong (lima sembuh), delapan dari Kabupaten Donggala (lima sembuh) dan 17 dari Morowali Utara (16 sembuh, 1 meninggal).
Kemudian, kasus terkonfirmasi positif virus corona terbanyak dari Kabupaten Buol dengan 59 kasus (sembuh 57).
Dan paling sedikit adalah satu kasus dari Touna, empat kasus positif virus corona dari Banggai Kepulauan (tiga sembuh) dan dua dari Banggai Laut (dua sembuh).
Sementara itu, update perkembangan virus corona di Indonesia tanggal 30 Agustus 2020, pukul 16.00 WIB. Kasus konfirmasi 172.053, kasus sembuh 124.185, kasus meninggal 7.343 dan suspek 77.951 orang.
Untuk istilah pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona saat ini dikenal kembali dengan istilah kasus suspek. Seseorang yang memiliki salah satu dari kriteria berikut:
Pertama, orang dengan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara atau wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal virus corona.
Berikutnya, orang dengan salah satu gejala atau tanda ISPA DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi atau probable virus corona.
Selanjutnya, orang dengan ISPA berat atau pneumonia berat yang membutuhkan perawatan di rumah sakit DAN tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan.
Laporan: Muhammad Rafii