Angin Kencang Parigi Moutong, Satu Rumah Nelayan Ongka Malino Rata Dengan Tanah

<p>Foto: Rumah Nelayan di Ongka Malino Rata Usai Dihantam Angin Kencang Parigi Moutong, Sabtu 19 Desember 2020/Deni.</p>
Foto: Rumah Nelayan di Ongka Malino Rata Usai Dihantam Angin Kencang Parigi Moutong, Sabtu 19 Desember 2020/Deni.

Berita parigi moutong, gemasulawesi– Akibat angin kencang, satu rumah nelayan di Dusun Tiga Desa Kayu Jati Kecamatan Ongka Malino Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah rata dengan tanah.

“Rumah nelayan yang terhantam angin kencang itu, berada di tepi pantai,” ungkap Kepala dusun Tiga Desa Kayu Jati, Arwin di Ongka Malino, Sabtu 19 Desember 2020.

Ia mengatakan, beruntung saat kejadian itu tidak terjadi korban jiwa. Begitu cuaca sudah membaik, pihaknya langsung membantu mendirikan kembali rumah sementara. Untuk hunian korban angin puting beliung.

Baca juga: Pohon Roboh Timpa Satu Rumah di Parimo Sulawesi Tengah

Sementara itu pemilik rumah yang dihantam angin kencang Kahar (38) mengatakan, sebelum kejadian ia berada di dalam rumah.

“Akibat angin kencang, rumahku terangkat keatas. Begitu mendengar suara gemuruh, saya langsung lari keluar rumah,” kisahnya.

Ia berharap, Pemda dapat memberikan bantuan. Terutama bantuan untuk kebutuhan rumah tangga.

Baca juga: Pansus Covid-19 Usul Rapid Tes Gratis Merata di Parimo

Diketahui, cuaca ekstrim selama kurun waktu sepekan terus mengancam perumahan warga yang berdomisili di tepi pantai.

Masih akibat cuaca ekstrim, sejumlah rumah warga di tiga desa Kabupaten Parigi Moutong alami kerusakan, setelah mendapat hempasan angin kencang.

Dalam Dua Hari, Angin Kencang Parigi Moutong Rusak Tujuh Rumah Warga

Angin kencang yang terjadi sejak dua hari terakhir di Kabupaten Parigi Moutong, sudah merusak tujuh rumah warga.

Baca juga: BMKG: Waspadai Potensi Bencana Akhir Tahun

Kejadian itu terjadi di Desa Silanga dan Toraranga, Kecamatan Siniu. Selain itu, beberapa rumah warga lain di Desa Peningka Kecamatan Kasimbar juga turut menjadi korban.

“Kami bersyukur pada saat kejadian tidak berada di dalam rumah. Sehingga, tidak ada korban jiwa. Namun, angin kencang saat ini lebih parah dibandingkan tahun sebelumnya,” ungkap Sauria warga Desa Silanga.

Ia mengakui, sampai sejauh ini warga yang rumahnya rusak telah didata Pemerintah Desa masing-masing. Serta, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Guna mempercepat proses pertolongan awal.

Baca juga: Tim Sar Temukan Empat Nelayan Hilang di Parigi Moutong

Saat ini, sebagian warga yang rumahnya terdampak, hanya mengungsi ke rumah tetangga dan sanak saudara.

“Kami mengungsi sambil melakukan perbaikan kembali puing bangunan rumah,” tuturnya sedih.

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), peringatkan potensi bencana akhir tahun 2020.

BMKG mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah rentan untuk mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi.

Baca juga: Angin Puting Beliung Landa Kota Palu Timur

“Masyarakat mesti terus memantau perkembangan informasi dan peringatan dini cuaca melalui BMKG,” ungkap Kepala Sub Bidang Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Agie Wandala Putra.

Ia menjelaskan, ancaman bencana hidrometeorologi ini antara lain banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.

Terkait bibit siklon tropis 96S saat ini kata dia, terpantau berada di Samudera Hindia selatan Nusa Tenggara.

“Posisinya, sekitar 21.1 LS -119 BT, di luar wilayah monitoring Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Jakarta,” jelasnya.

Baca juga: PDP Parigi Moutong Sulawesi Tengah, Tambah Satu Orang Asal Ongka

Sementara itu, tekanan di pusat sistem 1000 hPa dengan kecepatan angin maksimum 30 knots.

Nampaknya, aktivitas monsun Asia akan terus menguat. Jika dilihat dari kondisi alamiah yang akan terjadi akhir tahun ini, dan awal tahun depan.

“Kondisi daerah tekanan rendah bisa sewaktu-waktu tumbuh di selatan Indonesia,” terangnya.

BMKG kata dia, juga memantau keberadaan fenomena gelombang tropis yang sering meningkatkan potensi hujan.

Maka, bagi masyarakat yang melakukan aktivitas perjalanan maupun liburan pada akhir tahun ini agar berhati-hati.

Baca juga: Satu Nelayan Mensung Hilang di Perairan Tomini

Laporan: Muhammad Rafii

...

Artikel Terkait

wave

Bupati Parimo Positif Covid 19, Satgas Sebut Kabar Hoaks

Satgas menyebut kabar Bupati Parimo positif covid 19, merupakan berita hoaks Samsurizal Tombolotutu dalam kondisi sehat-sehat saja

Covid Parimo Sulawesi Tengah Membludak, Satgas Kaji WFH

Kasus covid Parimo Sulawesi Tengah membludak, bahkan sudah memakan korban. Tiga dilaporkan meninggal dunia akibat virus corona.

Covid Poso Sulawesi Tengah Meningkat, Manajemen Akan Tutup RSUD

Direktur dan Tenaga kesehatan atau Nakes terkonfirmasi covid 19 RSUD Poso Provinsi Sulawesi Tengah tutup pelayanan kesehatan.

Basarnas Palu: Jangan Kendor Terapkan Prokes Covid 19

Basarnas Palu Provinsi Sulawesi Tengah ingatkan warga untuk tidak mengendorkan penerapan Protokol kesehatan (Prokes) covid 19.

Satu Nelayan Mensung Hilang di Perairan Tomini

Basarnas Palu Provinsi Sulawesi Tengah mengatakan satu nelayan asal Desa Mensung hilang di perairan Tomini Kecamatan Mepanga.

Berita Terkini

wave

Menyoroti Misteri dan Kepercayaan seputar Gunung Merbabu, Inilah Sinopsis Film Horor Kuncen

Kuncen adalah film horor yang akan hadir di bioskop November mendatang, membawa kisah seputar mitos di Gunung Merbabu

PT Bukit Asam Catat Produksi dan Penjualan Batu Bara Tumbuh, Optimis Hadapi Tekanan Pasar Global

PTBA mencatat produksi 35,90 juta ton hingga kuartal III-2025, didukung efisiensi, penjualan meningkat, permintaan pasar kuat.

Polresta Samarinda Tangkap 10 Tahanan Kabur, Polisi Terus Memburu Lima Buronan dan Tingkatkan Keamanan Sel

Polresta Samarinda berhasil menangkap 10 tahanan kabur, sementara lima lainnya masih diburu dengan penguatan sistem keamanan.

Pemerintah Perluas Penyaluran BLT Rp30 Triliun untuk 35 Juta Keluarga, Dorong Kesejahteraan

Pemerintah menyalurkan BLT Rp300 ribu per bulan selama tiga bulan kepada 35 juta keluarga, hasil efisiensi anggaran tahun 2025.

Kualitas Udara Jakarta Tidak Sehat, Masuk Lima Besar Kota Paling Tercemar Dunia, Warga Diminta Waspada

Jakarta pantau udara real-time melalui 111 SPKU, sarankan masyarakat kurangi aktivitas luar, siapkan sistem peringatan dini polusi.


See All
; ;