Parigi Moutong, gemasulawesi – Pada tanggal 23 Oktober 2023, Kepala Dinas Lingkungan Hidup atau DLH Kabupaten Parigi Moutong, Siti Maryam Tagunu, menyatakan jika penghargaan Adipura merupakan instrumen penilaian dari pemerintah pusat terhadap pengelolaan kebersihan lingkungan di setiap daerah di Indonesia.
Oleh karena itu, Siti Maryam Tagunu mengajak serta masyarakat Parigi Moutong untuk tertib membuang sampah yang tentunya telah diajarkan kepada masing-masing individu sejak kecil.
Hal ini diakui Siti Maryam Tagunu untuk mewujudkan Parigi Moutong sebagai salah satu kabupaten peraih penghargaan Adipura di Indonesia.
“ Pari Moutong merupakan salah satu daerah di Sulawesi Tenggara yang masuk ke dalam nominasi penghargaan Adipura tahun 2023,” katanya.
Dia menambahkan selain Parigi Moutong, kabupaten lain yang masuk di Sulawesi Tengah yakni Kota Palu, Morowali daan Kabupaten Banggai.
Saat ini keempat kabupaten atau kota tersebut sedang dalam proses penilaian tim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atau KLHK.
Untuk mendukung hal ini, Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong juga melakukan pembenahan dan perbaikan kepada sejumlah infrastruktur pendukung seperti perbaikan saluran-saluran pembuangan atau selokan, dan juga pembuatan blok-blok di sejumlah TPA.
Pembuatan blok tersebut yakni menggunakan sistem pengolahan sampah dengan menggunakan metode penimbunan.
Saat ini, Pemkab Parigi Moutong diketahui menggunakan pola pengelolaan sanitari landfill.
Sanitari landfill adalah sistem pengelolaan sampah dengan menggunakan area tanah yang terbuka atau luas dan dianggap termasuk salah satu metode paling efektif untuk meminimalisir dampak lingkungan.
Siti menyatakan jika masuknya Kabupaten Parigi Moutong menjadi salah satu nominasi penghargaan Adipura tahun ini berarti kementerian terkait menganggap bagus laporan administrasi pengelolaan sampah yang dilakukan selama ini.
Siti menjelaskan Parigi Moutong juga memiliki jembatan timbang sampah sehingga jumlah sampah tercatat secara detail setiap harinya.
“ Data sampah juga kami laporkan ke KLHK dan menurut catatan, rata-rata sampah yang diangkut ke TPA di Parigi Moutong sekitar 18 ton per harinya,” akunya.
Disebutkan juga menurut penilaian KLHK, model pengelolaan TPA di Parigi Moutong sangat bagus karena tidak menimbulkan bau yang kerap mengganggu dan juga tidak adanya lalat.
“ Suasananya juga sejuk sehingga memenuhi syarat,” pungkasnya. (*/sj)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News