Angin Kencang Hantam Dua Desa di Parigi Moutong

<p>Foto: Rumah Warga Desa Eeya, Palasa, Parigi Moutong, Rusak Berat Dihantam Angin Kencang, Minggu 14 Februari 2021.</p>
Foto: Rumah Warga Desa Eeya, Palasa, Parigi Moutong, Rusak Berat Dihantam Angin Kencang, Minggu 14 Februari 2021.

Berita parigi moutong, gemasulawesi– Angin kencang hantam dua desa di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Beberapa rumah warga alami rusak berat.

Dua desa itu adalah Desa Eeya, Kecamatan Palasa dan Desa Parigimpu’u, Kecamatan Parigi Barat.

Di Desa Eeya, Palasa, Sulawesi Tengah, kejadian yang menghantam tujuh rumah warga itu, dimulai 12.00 Wita dan berakhir hingga sore hari, Minggu 14 Februari 2021.

Akibat hantaman angin kencang, semua warga Desa Eeya, Palasa berhamburan keluar rumah untuk mengamankan diri dan menjauhi pepohonan yang berpotensi akan tumbang.

Amin, salah satu warga menuturkan, badai angin pernah terjadi di Desa Eeya tahun 2009.

Baca juga: Angin Kencang Parigi Moutong, Satu Rumah Nelayan Ongka Malin

“Tahun 2009 silam, angin menghantam beberapa rumah warga menjadi rusak berat dan juga merusak batang pohon cengkeh milik warga,” sebutnya.

Sementara itu, Kepala Desa Eeya, Palasa, Sulawesi Tengah, Sofyan M Taali menuturkan, akibat badai angin itu tujuh rumah dan satu perumahan guru rusak berat.

Angin puting beliung di Desa Eeya, Palasa tidak menelan korban jiwa. Hanya saja berpotensi menimbulkan kerugian materil puluhan juta rupiah.

Saat itu, badai angin hampir terjadi di seluruh wilayah bagian utara Parigi Moutong dengan durasi sangat lama.

Sementara di Desa Parigimpu’u, Parigi Barat, Sulawesi Tengah, angin kencang hantam satu rumah warga.

Rumah warga milik Boria atap rumahnya terbang disapu badai angin yang melanda, Minggu 14 Februari 2021.

Angin Kencang Hantam Dua Desa di Parigi Moutong
Foto: Rumah Warga Desa Parigimpu’u, Parigi Barat, Parigi Moutong, Rusak Berat Dihantam Angin Kencang, Minggu 14 Februari 2021.

Wakil Ketua DPRD Parigi Moutong, Faisan Badja yang pertama kali terjun langsung ke lokasi bencana. Ia melihat kondisi rumah ibu Boria, sambil memberikan bantuan.

“Beginilah kondisi rumah warga kami atas nama Boria yang dihantam angin kencang kemarin siang,” tuturnya.

Ia mengatakan, dengan kondisi cuaca saat ini tidak menentu, masyarakat diharapkan terus waspada dan tetap tenang dalam menghadapi bencana alam.

Terpisah, Badan Metreologi, Kritomologi dan Geofisika (BMKG) Mutiara Kelas II Palu, Sulawesi Tengah menyebutkan, badai yang terjadi di Parigi Moutong dikenal dengan istilah Gusty yang berasal dari awan konvektif.

“Angin kencang seperti ini biasanya kami kenal dengam istilah Gusty yang berasal dari awan konvektif,” ungkap Wakil Manajemen Mutu (WMM) terkait Quality Control di Operasional BMKG Stament Mutiara Palu Affan N Dihasya.

Ia menambahkan, angin puting beliung identik dengan bentuknya seperti sekrup sehingga punya kemiripan.

Baca juga: Angin Kencang Parigi Moutong, Satu Rumah Nelayan Ongka Malino Rata Dengan Tanah

Laporan: Muhammad Rafii

...

Artikel Terkait

wave

Sat Narkoba Kembali Bekuk Pengguna Narkoba di Banggai

Satuan Narkoba Polres kembali bekuk satu warga pengguna Narkoba di Banggai, Sulawesi Tengah, tepatnya di Kompleks Pura Agung, Bungin Timur.

Pembayaran Gaji ASN di Poso Kembali Molor

Pembayaran gaji ASN di Poso, Provinsi Sulawesi Tengah, kembali molor. Hingga saat ini belum menerima gaji untuk bulan Februari 2021.

Peringatan Dini Cuaca Sulawesi Tengah 14 Februari 2021

BMKG keluarkan peringatan dini cuaca Sulawesi Tengah 14 Februari 2021, kepada masyarakat luas.

LPPM Untad Bakal Buka Sekolah Peternakan Rakyat di Parigi Moutong

LPPM Universitas Tadulako atau Untad merencanakan akan membuka sekolah peternakan rakyat di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

Pembayaran Gaji ASN di Tolitoli Molor Dua Bulan, Ini Alasan Pemda

Gaji ASN molor di Tolitoli selama dua bulan, Pemda menyebutkan sejumlah alasan penyebabnya, diantaranya APBD belum disahkan hingga SIPD.

Berita Terkini

wave

Jadi Debut Bunda Corla di Layar Lebar, Inilah Sinopsis Mertua Ngeri Kali, Film Drama Komedi yang Lucu sekaligus Menyentuh Hati

Mertua Ngeri Kali adalah film drama komedi yang menghibur sekaligus menyentuh hati, dibintangi Bunda Corla yang kocak

Menyoroti Misteri dan Kepercayaan seputar Gunung Merbabu, Inilah Sinopsis Film Horor Kuncen

Kuncen adalah film horor yang akan hadir di bioskop November mendatang, membawa kisah seputar mitos di Gunung Merbabu

PT Bukit Asam Catat Produksi dan Penjualan Batu Bara Tumbuh, Optimis Hadapi Tekanan Pasar Global

PTBA mencatat produksi 35,90 juta ton hingga kuartal III-2025, didukung efisiensi, penjualan meningkat, permintaan pasar kuat.

Polresta Samarinda Tangkap 10 Tahanan Kabur, Polisi Terus Memburu Lima Buronan dan Tingkatkan Keamanan Sel

Polresta Samarinda berhasil menangkap 10 tahanan kabur, sementara lima lainnya masih diburu dengan penguatan sistem keamanan.

Pemerintah Perluas Penyaluran BLT Rp30 Triliun untuk 35 Juta Keluarga, Dorong Kesejahteraan

Pemerintah menyalurkan BLT Rp300 ribu per bulan selama tiga bulan kepada 35 juta keluarga, hasil efisiensi anggaran tahun 2025.


See All
; ;