Sulawesi Utara, gemasulawesi – Pada 25 November 2023, wilayah Sulawesi Utara akan menghadapi ancaman cuaca ekstrem yang perlu diantisipasi dengan serius.
Wilayah Tomohon, Kota Mobagu, Minahasa, Minahasa Utara dan Minahasa Selatan merupakan beberapa wilayah di Sulawesi Utara yang terdampak cuaca ekstrem.
Meskipun demikian, sejumlah wilayah di Sulawesi Utara lainnya juga berpotensi mengalami curah hujan yang cukup intens.
BMKG memberikan informasi bahwa pada siang hari, hujan diperkirakan akan mengguyur wilayah Tondano, Tomohon, Ratahan, Manado, Boroko, Amurang dan Air Madidi.
Sedangkan pada malam hari, wilayah Boroko, Ondong Siau, dan Tahuna juga diprediksi akan terkena hujan.
Kesiapsiagaan dan langkah-langkah preventif sangat penting dalam menghadapi situasi cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan dampak serius.
Baca juga: Mengintip Perkiraan Cuaca: Maros Sulawesi Selatan Berpotensi Diguyur Hujan pada 24 November 2023
Penting bagi masyarakat dan pihak berwenang setempat untuk memahami dan merespons dengan cepat perubahan cuaca yang mungkin terjadi.
Dalam menghadapi cuaca ekstrem, langkah-langkah preventif dapat mencakup peningkatan sistem peringatan dini, evakuasi dini jika diperlukan dan penyediaan sumber daya darurat.
Tomohon, sebagai salah satu wilayah yang berpotensi terdampak, perlu mempersiapkan diri dengan baik.
Baca juga: Mengintip Perkiraan Cuaca: Maros Sulawesi Selatan Berpotensi Diguyur Hujan pada 24 November 2023
Pemantauan terus-menerus terhadap perkembangan cuaca juga menjadi kunci dalam menyusun rencana respons yang efektif.
Kota Mobagu, Minahasa dan sekitarnya juga harus mengambil tindakan preventif serupa.
Persiapan untuk menghadapi potensi hujan deras dan angin kencang melibatkan koordinasi berbagai sektor, termasuk penanganan infrastruktur yang rentan terhadap cuaca buruk.
Baca juga: Peringatan Dini BMKG: Potensi Dampak Cuaca Ekstrem di Buol Sulawesi Tengah pada 24 November 2023
Selain itu, perlu adanya upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan ancaman cuaca ekstrem dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk melindungi diri mereka sendiri.
BMKG memberikan informasi yang sangat berharga untuk memandu persiapan dan respons terhadap cuaca ekstrem.
Petugas penanggulangan bencana dan komunitas lokal, sebaiknya menjadikan informasi dari BMKG sebagai landasan dalam mengambil keputusan yang dapat melindungi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.
Dalam menghadapi ancaman cuaca ekstrem, kerjasama antara pemerintah, organisasi kemanusiaan dan masyarakat sangat diperlukan.
Kolaborasi ini dapat mencakup pembentukan tim tanggap darurat, penyaluran bantuan, dan upaya bersama untuk meminimalkan dampak negatif yang mungkin terjadi.
Dengan kesiapan dan langkah-langkah preventif yang tepat, Sulawesi Utara dapat menghadapi cuaca ekstrem dengan lebih baik dan melindungi keamanan serta kesejahteraan warganya. (*/Riski Endah Setyawati)