Harga Beras Naik, Sejumlah Pedagang Nasi Goreng di Kawasan Pantai Losari Keluhkan Omzet yang Anjlok

Ket. Foto: Sejumlah Pedagang Nasi Goreng di Pantai Losari Mengeluhkan Omzet yang Anjlok Karena Harga Beras yang Naik
Ket. Foto: Sejumlah Pedagang Nasi Goreng di Pantai Losari Mengeluhkan Omzet yang Anjlok Karena Harga Beras yang Naik Source: (Foto/Pinterest/@joymbatau)

Makassar, gemasulawesi – Menurut laporan, sejumlah pedagang nasi goreng yang berlokasi di sekitar kawasan Pantai Losari, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, mengeluhkan omzet mereka yang anjlok dikarenakan kenaikan harga beras dan juga bahan pangan lainnya.

Para pedagang nasi goreng di kawasan Pantai Losari tersebut mengatakan jika mereka tidak serta merta menaikkan harga dagangan meskipun harus mengeluarkan lebih banyak uang agar usaha mereka tetap bertahan di tengah kesulitan.

Beberapa pedagang nasi goreng di Pantai Losari tersebut mengakui jika mereka khawatir para pelanggan mereka tidak puas.

Baca Juga:
Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi Hampir 1 Kilometer, Gunung Semeru Kembali Erupsi Pagi Ini

Diketahui jika setelah pelaksanaan pemilu tahun 2024 dan menjelang bulan Ramadhan yang akan jatuh di bulan Maret, sejumlah bahan pokok dilaporkan mengalami kenaikan harga di pasaran.

Para pedagang nasi goreng tersebut mengakui jika kenaikan harga dari beberapa bahan pangan tersebut membuat mereka harus memutar otak agar tetap dapat bertahan.

“Kenaikan harga bahan pokok ini memang berdampak kepada kami, karena harus menggaji karyawan dan juga kebutuhan operasional yang juga meningkat,” ujar Iwan, yang merupakan salah seorang pedagang nasi goreng.

Baca Juga:
Dibuka Secara Resmi oleh PJ Bupati, KPU Parigi Moutong Adakan Rapat Rekapitulasi Hasil Perhitungan Perolehan Suara Pemilu

Diketahui jika selain beras, bahan pangan lain yang juga ikut mengalami kenaikan harga, seperti minyak, telur dan daging ayam.

“Untuk sekarang ini, yang harganya sedang mengalami kenaikan adalah beras, telur, minyak, ayam,” katanya.

Dia menambahkan jika untuk beras, dia biasa mengambil beras sekitar Rp 320.000,00 untuk per karung.

Baca Juga:
Program Kompos dari Kotoran Sapi di Parigi Moutong Mampu Tingkatkan Pendapatan Peternak

“Sekarang menjadi Rp 350.000,00 per karung untuk jenis beras mandi dan untuk telur menjadi Rp 53.000,00 per rak dari harga semula yang sekitar Rp 48.000,00 untuk per raknya,” ucapnya.

Iwan mengakui jika dan pedagang nasi goreng lainnya rela untuk merogoh kocok lebih untuk pasokan bahan pokok agar usaha mereka dapat terus dilakukan.

“Mau tidak mau kami menjalankannya seperti biasa, jangan sampai porsinya berkurang,” jelasnya.

Baca Juga:
Muhammad Sakti Lasimpala Ungkap Program Literasi Melalui Pemilihan Duta Baca Diharapkan Bisa Tingkatkan Minat Baca di Parigi Moutong

Salah satu pedagang nasi goreng lainnya, Aco, mengungkapkan harapannya agar pemerintah dapat terlibat langsung dalam membuat harga bahan pangan di pasaran segera stabil. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Terendam Banjir Lebih dari Sepekan, 3427 Hektare Padi Siap Tanam di Demak Dilaporkan Membusuk

Menurut laporan, sekitar 3.000 lebih hektare padi siap tanam membusuk di Demak karena terendam banjir yang terjadi lebih dari sepekan.

Harga Beras Naik Tinggi, PJ Gubernur Kalimantan Timur Minta Pedagang Tidak Ambil Keuntungan Terlalu Banyak

PJ Gubernur Kalimantan Timur meminta para pedagang tidak mengambil keuntungan yang terlalu banyak terkait harga beras yang naik tinggi.

Tingkatkan Pengetahuan Masyarakat Parigi Moutong, Yayasan Pencegahan Kanker Nusantara Gelar Sosialisasi

Yayasan Pencegahan Kanker Nusantara kemarin, tanggal 26 Februari 2024, menggelar sosialisasi pencegahan kanker dan tumor.

Update Pileg Hari Ini, Empat Nama Petahana DPRD Daerah Pemilihan I Kabupaten Parigi Moutong Terancam Gagal Rebut Kursi Legislatif

Empat petahana DPRD Parigi moutong terancam gagal merebut kursi legislatif, satu diantaranya akibat suara partai tidak signifikan.

Plt Kadisporapar Sebut Parigi Moutong Sedang Lakukan Persiapan Menjadi Tuan Rumah Kegiatan Tarkam dan Fortradnas

Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Parigi Moutong telah menginformasikan rencana penyelenggaraan kegiatan Tarkam dan Fortradnas

Berita Terkini

wave

Maut Mengintai di Buranga: Mengapa Tambang Ilegal di Depan Mata Polres Parigi Moutong Seolah Tak Tersentuh?

Bahaya di PETI Buranga berpotensi sama dengan Tambang ilegal yang berada di gunung Nasalena. Ancaman maut reruntuhan material mengintai.

Maut di Lubang Emas Lobu: Menagih Tanggung Jawab Pengelola PETI atas Tewasnya Penambang

Emas berdarah Parigi moutong kembali telan korban jiwa, kali ini PETI berlokasi di Desa Lobu Kecamatan Moutong yang kena giliran.

Lawan Pembungkaman, KKJ Sulteng Kecam Intervensi Satgas BSH Terhadap Kemerdekaan Pers

Keberadaan Satgas BSH Dinilai hanya akan menjadi "tameng politik" yang berpotensi mengkriminalisasi pekerja jurnalis di Sulteng.

Emas Berdarah Parigi Moutong di Balik Bayang-Bayang Hukum

Aktifitas tambang ilegal di Desa Buranga dan Tombi, hanya berjarak kurang lebih 40 kilometer dari Polres Parigi moutong.

Hanya Sehari Pasca-Penertiban Polda Sulteng, Kades Karya Mandiri Diduga Ijinkan Tambang Ilegal Kembali Beroperasi

Kepala Desa Karya Mandiri di Kecamatan Ongka malino Parigi Moutong diduga terlibat dalam aktivitas tambang ilegal.


See All
; ;