Luwu Timur, gemasulawesi – Basarnas Kendari dikabarkan menerjunkan Tim Penyelamat Unit Siaga SAR Luwu Timur untuk mencari seorang nelayan yang tenggelam.
Diketahui jika nelayan tersebut tenggelam di Danau Towuti yang terletak di Desa Wasubonti, Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Disebutkan Kepala Basarnas Kendari, Amiruddin, mengatakan saat tiba di lokasi, tim penyelamat tersebut langsung melakukan penyisiran danau untuk mencari nelayan itu bersama-sama dengan masyarakat sekitar, PMI Luwu Timur dan keluarga korban.
Dalam keterangannya hari Selasa, tanggal 18 Juni 2024, dia menyatakan nelayan yang tenggelam bernama Muhaddas dan berusia 50 tahun.
“Dia merupakan warga Desa Bantilang dan dilaporkan hilang oleh kepala desa setempat bernama Iqbal di pukul 18.43 WITA,” katanya.
Amiruddin mengungkapkan berdasarkan laporan tersebut, pihaknya kemudian memberangkatkan Tim Penyelamat Unit Siaga SAR Luwu Timur, yang masih merupakan wilayah kerja dari Basarnas Kendari.
“Tim langsung menuju ke lokasi yang dilaporkan di Danau Towuti,” terangnya.
Dikutip dari Antara, dia menambahkan jarak tempuh Danau Towuti dengan Unit Siaga SAR Luwu Timur sekitar 82 km.
Menurutnya, alat yang digunakan dalam pencarian, diantaranya adalah perahu karet, peralatan selam, mobil penyelamat, palsar medis, peralatan komunikasi dan juga peralatan pendukung keselamatan lainnya.
“Informasi hilangnya berawal saat dia pergi keluar untuk mencari ikan dengan menggunakan perahu miliknya di pagi hari,” ucapnya.
Amiruddin memaparkan di sekitar pukul 13.00 WITA, perahu korban ditemukan oleh warga yang kebetulan sedang melintas di daerah Pulau Wasubonti, Danau Towuti.
Dia menyampaikan perahu korban ditemukan dengan kondisi yang tanpa awak.
“Hanya ditemukan ikan hasil pancingan korban, HP dan juga pakaian milik korban,” jelasnya.
Dia mengakui pencarian telah dilakukan dengan hasil yang nihil.
Sebelumnya, Basarnas Kendari juga melakukan operasi pencarian terhadap seorang wisatawan yang dilaporkan tenggelam di Pantai Taipa, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara pada tanggal 17 Juni 2024. (*/Mey)