Palu, gemasulawesi – Sulawesi Tengah dan Jawa Tengah melakukan kolaborasi melakukan pengawasan terhadap peredaran benih hortikultura tak mempunyai sertifikat dan berlabel masuk ke Provinsi Sulawesi Tengah.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura atau TPH Sulawesi Tengah, Nelson Metubun, dalam keterangannya di Palu mengatakan kebanyakan benih hortiklutura masuk ke Sulawesi Tengah berasal dari Jawa Tengah sehingga kedua belah pihak memerlukan pengawasan yang lebih intensif.
Nelson Metubun menerangkan kegiatan pengawasan telah ditugaskan kepada UPT atau Unit Pelaksana Teknis Balai Pengawasan Mutu dan Sertifikasi Benih atau BPMSB milik Dinas TPH Sulawesi Tengah sebagai lembaga yang berkompeten dalam bidangnya.
Di samping itu, kedua belah pihak juga berupaya inovasi dalam pengembangan sektor pertanian, khususnya peningkatan kualitas tanaman lewat sertifikasi benih hortikultura.
“Kualitas produk diakui secara pasar nasional maupun global harus memenuhi standar GAP atau Good Agriculture Practices atau cara budidaya pertanian yang baik,” katanya.
Dia menambahkan termasuk standar GHP atau Good Handling Practices sesuai dengan Permentan Nomor 48/Permentan/OT.140/10/2009 tentang pedoman budidaya buah dan juga sayur yang baik.
Baca Juga:
Viral! Debat Perdana Pilkada Bojonegoro Mendadak Dihentikan, KPU Ungkap Kericuhan yang Terjadi
Dia mengungkapkan pihaknya dan BPSB atau Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Jawa Tengah telah melakukan pertemuan pada hari Selasa pekan lalu di Solo membahas penguatan sertifikasi benih hortikultura, kultur jaringan, pengawasan peredaran benih hortikultura, termasuk dengan kunjungan di produsen hortikultura.
Karena banyak benih tanaman hortikultura masuk ke Sulawesi Tengah yang tidak mempunyai dokumen dan label, terutama benih durian.
Dia menyampaikan tahun 2022 pihaknya memusnahkan bibit durian yang tidak bersertifikat yang berasal dari Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, sebanyak 4 ribu pohon dengan cara dibakar di Kabupaten Tojo Una-una, Sulteng.
Baca Juga:
Tuai Kontroversi! Sound Horeg Menggelegar di Pesta Rakyat Pelantikan Prabowo Gibran
“Beberapa tahun terakhir, Sulawesi Tengah membeli benih durian jenis MK atau Musang King Hortimart asal Jawa Tengah kurang lebih 50 ribu pohon,” ujarnya.
Dia menambahkan lalu Sulteng juga membeli benih kelengkeng kurang lebih 30 ribu pohon, dan juga alpukat Var Kendil 20 ribu pohon.
Dia melanjutkan Sulawesi Tengah optimis menjadi daerah penyangga pangan IKN dan Sulawesi Tengah juga sedang mempersiapkan sebagai daerah pertama melakukan ekspor durian ke Tiongkok yang dijadwalkan pada bulan Januari 2025. (*/Mey)