Tangerang, gemasulawesi - Polisi melakukan penyelidikan menyeluruh terkait kecelakaan fatal yang terjadi di Jalan Raya Salembaran, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, yang menyebabkan seorang anak terluka parah.
Insiden yang melibatkan truk tanah ini menyulut kemarahan warga setempat, hingga berujung pada kerusakan beberapa truk tanah lainnya yang berada di lokasi kejadian.
Seorang saksi mata mengungkapkan bahwa kecelakaan tersebut terjadi saat pengendara motor berusaha menyalip truk dari arah kiri.
Setelah kecelakaan terjadi, warga yang menyaksikan langsung memadati lokasi kejadian dan melampiaskan amarah mereka kepada sejumlah truk tanah yang sedang melintas.
Sebagian warga merusak beberapa unit truk menggunakan benda keras, seperti batu dan kayu, bahkan ada truk yang dibakar.
Polisi yang mencoba menenangkan situasi sempat mendapatkan perlawanan dari warga, yang merasa emosi dengan kejadian yang sudah berulang di daerah mereka.
Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Pol Djati Wiyoto Abadhy, mengatakan bahwa sopir truk, berinisial DWA, kini telah resmi ditetapkan sebagai tersangka.
Berdasarkan hasil tes urine, DWA terbukti positif amfetamin, yang diduga berasal dari konsumsi narkotika jenis sabu.
"Kami telah mengamankan sopir truk yang menyebabkan kecelakaan ini, dan dia positif narkoba. Saat ini, proses hukum sedang berjalan," ungkap Djati.
Ia menambahkan bahwa kepolisian akan terus berusaha mengusut tuntas kasus ini untuk memberikan keadilan bagi korban dan masyarakat setempat.
Menurut keterangan pihak kepolisian, kecelakaan bermula saat truk tanah melaju dari arah Kosambi menuju Teluknaga di Jalan Raya Salembaran.
Pada saat yang sama, seorang perempuan muda berinisial SD (20) yang berboncengan dengan anak berusia sembilan tahun berusaha mendahului truk dari sisi kiri, yang ternyata menyebabkan ruang pandang pengemudi terganggu.
Baca Juga:
Kebakaran Hebat di Tanjung Priok Jakarta Utara Menewaskan Empat Orang, Ini Data Korban Terbaru
Akibatnya, motor korban tersenggol, dan anak tersebut terjatuh hingga mengalami luka serius pada bagian kaki.
Pasca insiden, media sosial dipenuhi oleh rekaman video dari warga yang menunjukkan situasi kerusuhan di lokasi kejadian.
Netizen ramai-ramai mengecam tindakan sembrono sopir truk dan mengkritik pengoperasian truk tanah yang melintas di luar jam yang diizinkan.
Warga setempat menilai kejadian seperti ini sudah berulang kali terjadi dan berharap pemerintah daerah segera mengambil tindakan tegas terkait lalu lintas truk tanah di wilayah mereka.
Baca Juga:
Pemkab Buol Tingkatkan Kualitas Layanan Kesehatan Masyarakat melalui Pengelolaan Posyandu
Polisi berharap masyarakat dapat menahan diri dan mempercayakan proses hukum kepada pihak berwenang.
"Kami mohon masyarakat bersabar, biarkan penegakan hukum berjalan dengan baik. Kami berusaha seadil mungkin," pungkas Djati. (*/Shofia)