Ngajar Bangku Kosong, SDN Setono Ponorogo Tak Mendapat Siswa Baru di Hari Pertama Masuk Sekolah Tahun Ajaran 2024, Ternyata Ini Penyebabnya

SDN Setono Ponorogo tidak mendapatkan siswa pada PPDB Tahun Ajaran 2024/2025. Source: Foto/Ilustrasi/Pexels

Ponorogo, gemasulawesi - Sekolah Dasar Negeri (SDN) Setono yang terletak di Desa Setono, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, menghadapi tantangan berat akibat kalah bersaing dengan sekolah-sekolah swasta di sekitarnya. 

Akibatnya, SDN Setono tidak mendapatkan satu pun siswa baru pada tahun ajaran ini.

Pelaksana Tugas Kepala Sekolah SDN Setono, Suhadi, menyatakan bahwa fenomena ini disebabkan oleh maraknya sekolah swasta di Desa Setono. 

Banyaknya pilihan sekolah swasta yang ada membuat para orang tua lebih tertarik untuk menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah-sekolah tersebut.

Baca Juga:
Aksi Pria di Krobokan Semarang Tembak Kucing dengan Pistol hingga Tewas Viral, Polisi Gerak Cepat Amankan Pelaku

"Sampai saat ini belum ada yang mendaftar. Di sekitar SDN Setono, terdapat banyak sekolah lain. Jadi, wali murid memiliki banyak pilihan, dan kami tidak bisa memaksakan," jelas Suhadi.

Dia mengakui bahwa persaingan dengan sekolah swasta menjadi salah satu faktor utama mengapa SDN Setono tidak mendapatkan murid baru.

Walaupun tidak ada pendaftar baru pada hari pertama masuk sekolah, Suhadi menegaskan bahwa SDN Setono tetap menerima pendaftaran siswa baru.

Ia berharap masih ada orang tua yang tertarik untuk menyekolahkan anak-anak mereka di SDN Setono, meskipun persaingan dengan sekolah swasta cukup ketat.

Baca Juga:
Tuai Kontroversi dan Kecaman dari PBNU hingga MUI, Terungkap Alasan 5 Tokoh Muda NU Temui Presiden Israel Isaac Herzog

"Sekolah ini masih aktif dan kami masih menerima pendaftaran. Kami berharap masih ada orang tua yang berminat untuk menyekolahkan anak-anak mereka di sini," tambah Suhadi.

Kondisi ini mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh banyak sekolah negeri di daerah pedesaan yang harus bersaing dengan sekolah swasta yang menawarkan fasilitas dan program pendidikan yang lebih menarik bagi para orang tua. 

Sekolah-sekolah swasta sering kali memiliki program yang lebih beragam dan fasilitas yang lebih lengkap, sehingga menjadi pilihan utama bagi banyak keluarga.

Namun, hal ini juga menyoroti pentingnya dukungan dan inovasi dalam sistem pendidikan negeri. 

Baca Juga:
Ketahuan Tilap Barang Bukti Narkotika Jenis Sabu, 5 Anggota Ditresnarkoba Polda Jawa Tengah Ditangkap, Ini Identitas Kelima Pelaku

Pihak sekolah negeri perlu beradaptasi dengan perubahan dan mencari cara untuk meningkatkan daya tarik mereka, baik melalui peningkatan kualitas pendidikan, pengembangan program ekstrakurikuler, atau peningkatan fasilitas sekolah.

Di tengah kondisi ini, SDN Setono terus berupaya menarik minat orang tua dengan menawarkan pendidikan yang berkualitas dan lingkungan belajar yang kondusif. 

Meski persaingan ketat, Suhadi tetap optimis bahwa dengan usaha dan komitmen yang kuat, SDN Setono bisa menarik perhatian orang tua dan calon siswa.

Semoga, dengan dukungan dari masyarakat dan pemerintah, SDN Setono dan sekolah-sekolah negeri lainnya dapat terus berkembang dan menjadi pilihan utama dalam memberikan pendidikan yang berkualitas bagi anak-anak Indonesia. 

Baca Juga:
Tepis Tuduhan Penghasutan, Pemimpin Oposisi Penjajah Israel Sebut Setiap Prajurit yang Bertempur di Gaza Lebih Terancam daripada Netanyahu

Dukungan ini sangat penting untuk memastikan bahwa semua anak mendapatkan kesempatan yang sama dalam memperoleh pendidikan yang baik, tanpa harus bergantung pada sekolah swasta sebagai satu-satunya pilihan.

Di media sosial, kabar terkait SDN Setono yang tak meendapat murid baru ini juga ramai diperbincangkan.

Tak sedikit warganet yang menyarankan agar pihak sekolah segera berbenah.

"Untuk koreksi SDN kenapa tidak diminati, meskipun gratis pun. Mulailah benar-benar mencari tahu ada apa dan kenapa kok bisa tidak diminati. Kalau SDN bagus, pasti muridnya banyak," komentar akun @ke***. (*/Shofia)

Bagikan:

Artikel Terkait

Berita Terkini