Tanggapi Viralnya Demo Siswa Terkait Dugaan Pungli Pembuatan Ijazah, Kepala Sekolah SMAN 11 Makassar Tegas Membantah, Beberkan Fakta Ini

Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 11 Makassar, Nuraliyah menyebut, dugaan pungli pengambilan ijazah tidak benar.
Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 11 Makassar, Nuraliyah menyebut, dugaan pungli pengambilan ijazah tidak benar. Source: Foto/Tangkap layar Instagram @teropongmakassar

Makassar, gemasulawesi - Setelah aksi demo oleh siswa dan alumni SMA Negeri 11 Makassar terkait dugaan pungutan liar (pungli) dalam biaya pembuatan ijazah viral, Kepala Sekolah (Kepsek) Nuraliyah memberikan klarifikasi terkait kontroversi ini. 

Nuraliyah menegaskan bahwa biaya sebesar Rp50 ribu yang diminta untuk pembuatan ijazah mencakup biaya jasa untuk penulisan nama di sampul ijazah, fotokopi ijazah, dan pembuatan map ijazah. 

Menurut Nuraliyah, dana ini tidak dimaksudkan untuk keuntungan pribadi melainkan untuk menutupi biaya administratif yang terlibat dalam proses pembuatan ijazah.

Dalam klarifikasi tersebut, Nuraliyah menegaskan bahwa uang yang diminta adalah sebagai sumbangan untuk pengelolaan administrasi, bukan sebagai pungutan liar. 

Baca Juga:
Meresahkan! Aksi Sekelompok Bocah Bikin Prank Pocong Palsu pada Malam Hari untuk Takuti Pengendara di Jalanan Kota Dumai Riau Tuai Kecaman

“Sebenarnya itu adalah pembayaran untuk jasa penulisan ijazah, pengambilan foto ijazah, dan pengurusan administrasi yang ditangani oleh staf administrasi langsung,” kata Nuraliyah.

Ia menyatakan bahwa penggunaan dana tersebut telah dilakukan dengan transparan dan sesuai dengan aturan yang berlaku di sekolah.

Nuraliyah juga menambahkan bahwa hingga saat ini tidak ada orang tua siswa yang keberatan atas biaya yang diminta ini. 

Lebih lanjut, Nuraliyah menjelaskan bahwa dia baru menjabat sebagai kepala sekolah selama dua tahun, dan bahwa dugaan pungli senilai Rp300 ribu yang disebut-sebut terjadi sebelum kepemimpinannya tidak relevan dengan kondisi saat ini. 

Baca Juga:
Berlangsung dari Tanggal 3 hingga 20 Juli, 2 Perwakilan Sulut Ikuti Pelatihan Madrasah Pandai Berhitung di Jakarta

Ia menegaskan kembali bahwa biaya administratif yang diminta adalah untuk memenuhi kebutuhan administrasi yang terkait langsung dengan proses pembuatan ijazah bagi siswa.

Klarifikasi ini diberikan dalam upaya untuk menjelaskan dan menenangkan ketegangan yang muncul setelah aksi demo tersebut. 

Nuraliyah menegaskan komitmennya untuk menjaga integritas dan transparansi dalam pengelolaan sekolah, serta untuk terus mendukung kegiatan pendidikan yang bermanfaat bagi siswa dan prestasi sekolah secara keseluruhan.

Awal mula kasus ini viral adalah ketika siswa dan alumni SMA Negeri 11 Makassar mengadakan aksi demonstrasi di halaman sekolah sebagai respons terhadap informasi yang menyebar tentang dugaan pungutan liar dalam biaya pembuatan ijazah pada Senin, 15 Juli 2024.

Baca Juga:
Tanggapi Kunjungan Lima Tokoh Muda NU ke Israel yang Viral dan Tuai Kontroversi, Jubir Kemlu RI Angkat Bicara, Pastikan Hal Ini

Mereka menuntut transparansi dan keadilan terkait biaya administratif sebesar Rp50 ribu per siswa yang dituduhkan untuk pembuatan ijazah.

Latifa, Ketua OSIS SMAN 11 Makassar, memimpin demonstrasi ini dengan menyampaikan bahwa selain masalah biaya pembuatan ijazah, mereka juga prihatin dengan pengelolaan dana ekstrakurikuler yang dinilai tidak transparan. 

Ia mengkritik bahwa dana ekstrakurikuler yang seharusnya digunakan untuk mendukung kegiatan siswa dalam meraih prestasi, seperti kompetisi dan kegiatan yang membanggakan sekolah, ternyata menghadapi hambatan karena batasan anggaran yang tidak adil.

Tuntutan utama dari demonstrasi ini adalah agar kepala sekolah saat ini mundur dari jabatannya. 

Baca Juga:
Saat Ini Kalangan Pelajar Menjadi Sasaran Tempat Peredaran Narkoba, Kepala RS Korem Kendari Sebut Sosialisasi dan Edukasi Harus Dilakukan Sejak Dini

Latifa menyatakan bahwa langkah ini diperlukan untuk mengembalikan integritas dan transparansi dalam pengelolaan dana sekolah. 

Ia menyoroti bahwa dana eskul yang seharusnya digunakan untuk mendukung prestasi siswa telah ditahan atau dibatasi secara tidak adil, sementara dana BOS yang seharusnya tersedia tidak dimanfaatkan dengan baik.

"Dana untuk kegiatan ekstrakurikuler yang berprestasi dan meningkatkan citra sekolah telah ditahan secara keseluruhan, padahal sebenarnya ada dana BOS yang dapat digunakan untuk itu," ujarnya. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave
Tak Terima Diminta Bayar Rp50 Ribu untuk Ijazah, Alumni dan Siswa SMAN 11 Makassar Gelar Demo Soal Dugaan Pungli, Tuntut Kepsek Mundur

Sejumlah alumni dan siswa SMAN 11 Makassar menggelar aksi unjuk rasa terkait dugaan adanya pungutan liar (pungli) saat pengambilan ijazah.

Ambil Langkah Tegas, Polda Metro Jaya Akhirnya Mutasi Oknum Petugas yang Viral Usai Melakukan Pungli Receh pada Pengemudi di Ruas Tol Halim

Polda Metro Jaya memberikan tindakan tegas kepada jajarannya yang kedapatan melakukan pungutan liar (pungli) di Tol Halim.

Buntut Viralnya Aksi Pungli 3 Polisi Jalan Raya di Tol Halim Perdanakusuma, Dirlantas Polda Metro Jaya Minta Maaf, Tegaskan Hal Ini

Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya meminta maaf perihal viral pungli anggota Patroli Jalan Raya (PJR) terhadap pengendara mobil.

Tuai Kecaman! Aksi Polisi PJR Diduga Lakukan Pungli ke Sopir di Jalan Tol Halim Perdanakusuma Ini Viral, Uang Recehan Pun Tetap Diminta

Aksi pungutan liar (pungli) yang diduga dilakukan anggota Patroli Jalan Raya terhadap pengendara mobil pick up ini tuai kecaman.

Viral Aksi Pungli di Sepanjang Jalan Dalu 10 Tanjung Morawa Deli Serdang, Sopir Truk ini Keluhkan Mahalnya Tarif yang Diminta

Aksi pungli yang dilakukan sejumlah warga di sepanjang jalan Dalu 10 Tanjung Morawa Deli Serdang viral di media sosial.

Berita Terkini

wave

Menceritakan Kisah Cinta Sejati hingga Maut Memisahkan, Inilah Sinopsis Film Romansa Sampai Titik Terakhirmu

Film Sampai Titik Terakhirmu tayang hari ini, menceritakan kisah cinta antara pasangan viral Shella Selpi Lizah dan Albi Dwizky

Inilah Sinopsis Danyang Wingit Jumat Kliwon, Film Horor tentang Unsur Mistis dalam Budaya Jawa yang Dibintangi Celine Evangelista

Danyang Wingit Jumat Kliwon adalah film horor yang dibintangi oleh Celine Evangelista, berfokus pada unsur mistis dalam budaya Jawa

Janggal, Kejati Sulteng Belum Tetapkan Tersangka Dalam Kasus Dugaan Gratifikasi 500 Juta Tiga Proyek Jalan di Parigi Moutong

Sudah disita Kejati ratusan juta dana dugaan hasil gratifikasi, tapi anehnya belum ada tindaklanjut dari pihak kejaksaan.

Jadi Debut Bunda Corla di Layar Lebar, Inilah Sinopsis Mertua Ngeri Kali, Film Drama Komedi yang Lucu sekaligus Menyentuh Hati

Mertua Ngeri Kali adalah film drama komedi yang menghibur sekaligus menyentuh hati, dibintangi Bunda Corla yang kocak

Menyoroti Misteri dan Kepercayaan seputar Gunung Merbabu, Inilah Sinopsis Film Horor Kuncen

Kuncen adalah film horor yang akan hadir di bioskop November mendatang, membawa kisah seputar mitos di Gunung Merbabu


See All
; ;