Internasional, gemasulawesi – Yair Lapid, yang merupakan pemimpin oposisi penjajah Israel, menepis tuduhan penghasutan terhadap Perdana Menteri penjajah Israel, Benjamin Netanyahu, dengan mengatakan setiap prajurit yang bertempur di Jalur Gaza lebih terancam daripada dia.
Yair Lapid menyampaikan pandangannya dalam sebuah postingan di media sosial X pada hari Senin, tanggal 15 Juli 2024, merujuk pada pertemuan pemerintah yang diadakan pada hari Minggu, tanggal 14 Juli 2024.
“2 jam diskusi di pemerintahan tentang hasutan terhadapnya, Tidak ada diskusi 2 jam tentang 101 korban Kibbutz Bari dan tidak ada diskusi 2 jam tentang pembukaan tahun ajaran di wilayah utara pada tanggal 1 September 2024,” katanya.
Dia mempertanyakan hanya hasutan terhadap Netanyahu saja yang sepadan dengan diskusii selama 2 jam.
“Apakah itu satu-satunya hal yang penting?” ujarnya.
Lapid mengkritik Perdana Menteri penjajah Israel dan mengatakan Benjamin Netanyahu bukanlah korban.
“Dia cengeng dan pengecut,” ucapnya.
Lapid juga menuduh Benjamin Netanyahu menciptakan ‘mesin racun’ dan ‘mesin hasutan’ yang perlahan-lahan menguasai semua media di penjajah Israel, ‘mengeluh bahwa mereka menghasut untuk menentangnya.
Di sisi lain, perusahaan induk Google, Alphabet, hampir menyelesaikan akuisisi terbesarnya hingga saat ini, perjanjian senilai 23 miliar USD untuk melakukan akuisisi perusahaan keamanan siber penjajah Israel, Wiz.
Dikabarkan Google sedang melakukan diskusi lanjutan untuk mengakuisisi Wiz, sebuah perusahaan yang berbasis di New York, yang didirikan pada awal tahun 2020 oleh Yinon Costica, Ami Luttwak, Roy Reznik dan Assaf Rappaport, yang merupakan tim yang sama di balik Adallom, yang diakuisis Microsoft pada tahun 2015.
Transaksi ini tidak hanya akan menggandakan akuisisi terbesar Alphabet sebelumnya, yakni pembelian Motorola senilai 12,5 miliar rupiah pada tahun 2012.
Namun, juga menandai akusisi paling besar yang pernah dilakukan oleh perusahaan teknologi penjajah Israel. (*/Mey)