Menang pada Kategori Children’s and Youth Choir, Paduan Suara Arek Suroboyo Mendapatkan Medali Emas di Ajang the 39th TICCC di Jepang

Ket. Foto: Paduan Suara Arek Surobyo Memperoleh Emas di Ajang the 39th TICCC di Takarazuka, Jepang, pada Kategori Children’s & Youth Choir Source: (Foto/ANTARA/HO-PSAS)

Surabaya, gemasulawesi – PSAS atau Paduan Suara Arek Suroboyo mendapatkan medali emas di ajang the 39th Takarazuka International Chamber Chorus Contest atau TICCC di Kota Takarazuka, Jepang.

Dalam kompetisi internasional yang diadakan di tanggal 20 hingga 21 Juli 2024 ini, tim paduan suara asal Surabaya itu menang pada kategori Children’s & Youth Choir dengan meraih nilai 90,4.

Trivena Alenza, yang merupakan anggota PSAS, mengatakan TICCC ini termasuk kompetisi paduan suara paling tua yang ada di dunia.

Baca Juga:
Guna Menunjang Aktivitas Transportasi Danau, Pemkab Jayapura Melalui Dinas Perhubungan Setempat Akan Membantu 2 Speedboat ke Warga di Distrik Ebungfauw

“Di ajang ini, kami mengikuti kategori Children’s and Youth dan berhasil memperoleh juara satu,” ujarnya.

Dalam keterangannya di Surabaya pada hari Sabtu, tanggal 10 Agustus 2024, dia mengisahkan bahwa awalnya, tim berencana mengikuti kompetisi di Singapura,

Tetapi, hanya ada 15 peserta yang berminat. Lalu muncul tawaran untuk mengikuti kompetisi Takarazuka International Chamber Chorus Contest.

Baca Juga:
Ada Beberapa Resiko yang Mungkin Dapat Terjadi, General Manager PT PLN UID Sulselrabar Imbau Masyarakat Agar Menjaga Jarak Aman dari Jaringan Listrik

“Rencana awalnya tidak ke Jepang, namun di Singapura,” katanya.

Dikutip dari Antara, dia mengungkapkan tim kemudian mempersiapkan diri selama 6 bulan untuk mengikuti kompetisi ini.

“Anggota yang awalnya 15 anak ditambah menjadi 22 anak,” tuturnya.

Baca Juga:
Dalam Rangkaian Peringatan Hari Pengayoman ke 79, Plt Kepala Kanwil Kemenkumham Sulsel Bersama Pejabat Lainnya Menggelar Tabur Bunga di TMP

Dia melanjutkan persiapan tersebut mencakup penyesuaian teknik bernyanyi dengan lagu-lagu yang berasal dari tahun 1900-an dan memastikan agar nafas tidak terputus selama penampilan.

Dia menyampaikan sebelumnya tidak pernah menemukan lagu seperti tahun 90-an ini.

Moses Peta, yang merupakan Pelatih PSAS, menuturkan kompetisi internasional ini terkenal sangat selektif dan hanya menerima peserta yang telah pernah juara di kompetisi-kompetisi sebelumnya.

Baca Juga:
Sekaligus Deteksi Dini Potensi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan, Pemkot Makassar Berkomitmen untuk Menyukseskan Pilkada 2024

Dia mengatakan pesertanya dari berbagai negara.

“Di kategori yang kami ikuti ada 7 peserta, yang Indonesia cuma kita,” ucapnya.

Dia memaparkan kompetisi ini sangat ketat, tidak menerima jalur open lagi.

Baca Juga:
Untuk Pemasangan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya, Pemkab Garut Usulkan Anggaran Senilai 50 Miliar Rupiah ke Pemprov Jabar

“Yang diterima itu yang champion semua,” tandasnya. (Antara)

Bagikan: