Pekalongan, gemasulawesi - Kericuhan besar terjadi dalam turnamen sepak bola antar kampung atau tarkam di Pekalongan, Jawa Tengah.
Insiden ini menyebabkan seorang anggota TNI berseragam loreng hijau pingsan setelah terkena lemparan batu dari para suporter tarkam di Pekalongan.
Turnamen sepak bola tarkam 16 besar HW Cup Wuled yang berlangsung di Lapangan HW Wuled, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, awalnya berjalan dengan lancar.
Pertandingan mempertemukan dua tim sepak bola, PS Blinggo dan Landung Sari.
Namun, ketegangan mulai meningkat seiring berjalannya pertandingan.
Suasana yang awalnya meriah berubah menjadi kericuhan setelah suporter kedua tim terlibat bentrok.
Menurut informasi dari lokasi kejadian, kericuhan pecah di antara suporter yang tidak puas dengan jalannya pertandingan.
Para suporter mulai melemparkan batu ke arah aparat keamanan yang berjaga di lapangan untuk menjaga ketertiban.
Salah satu lemparan batu mengenai seorang anggota TNI yang sedang berdiri di tepi lapangan.
Anggota TNI tersebut langsung terjatuh dan tidak sadarkan diri akibat benturan keras.
Sebuah video yang menunjukkan detik-detik kericuhan pun menjadi viral di media sosial, salah satunya setelah diunggah di akun Instagram @fakta.indo pada Jumat, 9 Agustus 2024.
Dalam video tersebut, terlihat anggota TNI yang sedang mengamankan turnamen tiba-tiba terlempar dan tak sadarkan diri setelah terkena lemparan batu.
Suporter yang terlibat dalam kericuhan tampak terus melampiaskan amarah mereka, memperburuk situasi di lapangan.
Video ini memperlihatkan suasana kacau dengan batu yang beterbangan dan keributan di antara suporter.
Hingga saat ini, pihak kepolisian dan otoritas berwenang belum memberikan tanggapan resmi terkait insiden ini.
Investigasi terhadap kejadian tersebut masih dalam tahap awal, dan belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian mengenai langkah-langkah yang akan diambil atau hasil penyelidikan sementara.
Sementara itu, para penonton dan peserta turnamen masih menunggu klarifikasi dari pihak kepolisian dan penyelenggara mengenai langkah-langkah yang akan diambil untuk menangani kericuhan dan mencegah kejadian serupa di masa depan.
Kejadian ini menyoroti perlunya pengawasan dan pengelolaan keamanan yang lebih ketat dalam event-event olahraga lokal untuk menjaga keselamatan semua peserta dan penonton. (*/Shofia)