Makassar, gemasulawesi – Moh Ramdhan Pomanto, yang merupakan Wali Kota Makassar, meraih penghargaan pemimpin daerah atas inovasi dalam mewujudkan Makassar Low Carbon City.
Berdasarkan keterangan rilis di Makassar pada Jumat, 9 Agustus 2024, penghargaan itu diserahkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Abdullah Azwar Anas, kepada Moh Ramdhan Pomanto pada kegiatan Pemimpin Daerah Award 2024 di Jakarta Pusat pada Kamis malam, 8 Agustus 2024.
Moh Ramdhan Pomanto mengatakan penghargaan seperti ini akan memberi motivasi kepada seluruh daerah dan dia juga menyampaikan ini sangat luar biasa sekali.
Hal tersebut disampaikannya setelah penyerahan penghargaan didampingi Pelaksana Tugas Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar, Ismawaty Nur.
Pemberian penghargaan yang diinisiasi oleh iNews Media Group ini menobatkan Kota Makassar menjadi peraih penghargaan Pemimpin Daerah 2024 kategori inovasi daerah bersama Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Kabupaten Kuningan dan Provinsi Sulawesi Barat.
Dia juga mengapresiasi iNews Media Group yang selalu memberikan perhatian terhadap pembangunan daerah di Indonesia, salah satunya melalui penghargaan Pemimpin Daerah Award 2024.
“Makassar memperoleh penghargaan atas inovasi kota rendah karbon,” katanya.
Dikutip dari Antara, dia menuturkan mewujudkan kota rendah emisi karbon menjadi kewajiban pemerintah daerah saat ini di tengah kondisi perubahan iklim.
“Tanpa menetapkan kota kita atau daerah kita menjadi low carbon city atau resilient city saya kira kita tidak akan memperoleh sebuah penyelamatan dunia hari ini,” ujarnya.
Dia melanjutkan suhu bumi naik 1,4 derajat, dengan hadirnya inovasi ini kita ingin bersama-sama memberikan kontribusi terhadap dunia.
“Inovasi ini telah berjalan 2 tahun terakhir,” ucapnya.
Dia menambahkan Pemkot Makassar saat ini mulai menggunakan solar panel, energi matahari menjadi energi listrik.
“Baik di puskesmas, sekolah, hingga kantor pemerintah,” tuturnya.
Moh Ramdhan Pomanto mengatakan mobil-mobil juga diganti menjadi EV atau electric vehicle dan sistem persampahan juga diganti memakai elektrik semua.
“Sehingga kita melakukan penghematan terhadap akibat emisi atau polusi dari bahan bakar fosil,” terangnya. (Antara)