Parigi Moutong, gemasulawesi – Upaya pengendalian inflasi menjadi fokus utama dalam Rapat Koordinasi Inflasi yang dihadiri oleh Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Mawardin, dan juga Kepala OPD dan jajarannya.
Rapat Koordinasi tersebut dilangsungkan di ruang rapat Bupati Parigi Moutong pada hari Senin, tanggal 19 Agustus 2024.
Rapat Koordinasi ini dipimpin oleh Plt Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Tomsi Tohir, lewat zoom meeting dari Gedung Sasana Bhakti Praja Kementerian Dalam Negeri.
Tomsi Tohir menegaskan pemanfaatan sumber daya lokal bukan hanya menjadi sebuah pilihan, namun telah menjadi keharusan untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok di daerah.
Dengan memberdayakan potensi lokal, daerah tidak hanya dapat menstabilkan harga-harga kebutuhan pokok, namun juga menciptakan lapangan kerja baru, mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih merata dan berkelanjutan, serta meningkatkan pendapatan masyarakat.
Dia mengatakan dirinya mengajak seluruh Kepala Daerah untuk bekerja sama, berbagi praktik yang paling baik dan saling mendukung dalam upaya ‘kita’ bersama.
“Merumuskan langkah-langkah konkret yang dapat segera dilakukan implementasinya di daerah masing-masing,” ucapnya.
Tomsi juga mengingatkan pentingnya kebijakan yang cermat berkaitan dengan ekspor dan impor komoditas bahan pokok di era globalisasi.
Peran impor dan juga ekspor sangat krusial dan pengelolaan sumber daya lokal harus dilakukan dengan baik, baik untuk kepentingan ekspor maupun untuk keperluan di dalam negeri.
“Pengelolaan yang baik terhadap sumber daya lokal akan memberikan dampak yang positif pada kestabilan harga dan juga daya beli masyarakat,” ujarnya.
Berdasarkan laporan dari Kementerian Dalam Negeri, komoditas yang paling memberikan kontribusi terhadap deflasi pada bulan Agustus adalah bawang merah, daging ayam ras dan juga cabai rawit.
Data hingga Minggu ketiga bulan Agustus 2024 menunjukkan bahwa cabai rawit mengalami kenaikan harga sebesar 16,20 persen, beras masih mengalamikenaikan sebesar 0,17 persen dibandingkan bulan Juli 2024 dan cabai merah turun sebesar 1,83persen dibandingkan bulan Juli 2024. (*/Mey)