Lampung, gemasulawesi - Insiden kekerasan oleh aparat kepolisian di Mesuji, Lampung, memicu kemarahan publik setelah sebuah rekaman CCTV yang mengejutkan viral di media sosial.
Sebuah video yang menunjukkan seorang oknum polisi menampar seorang warga menyebar luas, mengundang kecaman keras dan menuntut tindakan tegas dari pihak berwenang.
Kejadian ini bermula saat korban, yang mengendarai sepeda motor, menyalip mobil yang dikemudikan oleh dua polisi.
Dalam rekaman CCTV yang tersebar, terlihat jelas salah satu polisi turun dari kendaraan dan dengan kasar menampar wajah korban.
Tindakan ini tidak hanya melibatkan kekerasan fisik, tetapi juga terjadi di depan anak-anak dan remaja, memperparah dampak emosional dan psikologis dari insiden tersebut.
Menurut Abdul Rohman, paman korban, insiden ini dipicu oleh tindakan korban yang menyalip mobil polisi.
"Masalahnya gara-gara motor menyalip mobil anggota, terus polisi menampar korban," ungkap Rohman.
Perilaku kekerasan ini menunjukkan kurangnya kontrol diri dan profesionalisme dari pihak aparat kepolisian yang seharusnya melindungi dan melayani masyarakat.
Setelah menyadari bahwa mereka terekam CCTV, kedua polisi tersebut segera meninggalkan lokasi kejadian.
Keputusan mereka untuk kabur menunjukkan bahwa mereka menyadari kesalahan dan tidak siap menghadapi konsekuensi dari tindakan mereka.
Rekaman insiden ini dengan cepat menyebar di media sosial, memicu kemarahan publik yang mendesak tindakan tegas terhadap pelaku.
Reaksi masyarakat terhadap kejadian ini sangat mengecewakan. Banyak netizen yang mengecam keras perilaku kekerasan yang dilakukan oleh polisi dan menuntut agar pihak kepolisian segera melakukan investigasi menyeluruh.
"Pecat langsung .. Bukan nya mengayomi maen tampar aja," komentar akun @ted***.
Tak sedikit yang menyarankan agar dua polisi tersebut sebaiknya dilaporkan ke Propam saja.
"Langsung lapor propam aja, dan file di CCTV nya simpan dan bagi di semua keluarga, biar nanti kalau rusak masih ada filenya," komentar akun @agu***.
Kasus ini kembali menyoroti perlunya reformasi dalam sistem pengawasan dan disiplin kepolisian di Indonesia, untuk mencegah kekerasan serupa di masa depan.
Pihak berwenang diharapkan segera memberikan sanksi yang pantas kepada oknum polisi yang terlibat dan memperbaiki sistem pengawasan untuk memulihkan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.
Langkah-langkah perbaikan ini sangat penting untuk memastikan bahwa aparat hukum menjalankan tugas dengan integritas, profesionalisme, dan menghormati hak asasi manusia. (*/Shofia)