Hingga Triwulan II, Nilai Ekspor Sulawesi Tengah Meningkat Sebesar 9,13 Persen

Ket. Foto: Nilai Ekspor Provinsi Sulawesi Tengah Meningkat Sebesar 9,13 Persen Source: (Foto/Duan)

Palu, gemasulawesi – Nilai ekspor Provinsi Sulawesi Tengah hingga bulan Juni 2024 atau triwulan II mencapai 1.783,20 juta Dolar AS atau meningkat sebesar 9,13 persen (yoy).

Dalam keterangannya pada hari Rabu, tanggal 28 Agustus 2024, Kepala Perwakilan Bank Indonesia atau KPwBI, Rony Hartawan, mengatakan meningkatnya nilai ekpor didominasi oleh industri logam dasar atau produk truunan nikel.

Rony Hartawan menerangkan berdasarkan data yang dirilis oleh BPS, perekonomian Sulawesi Tengah pada triwulan II 2024 tumbuh 9,75 persen.

Baca Juga:
Pengendara Motor Ini Tertabrak Ambulans yang Bawa Pasien Gawat Darurat di Tanjakan Citunjung Bandung Barat, Begini Kronologinya

Meskipun melambat dibandingkan dengan Triwulan I 2024 sebesar 10,49 persen, tetapi pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan nasional sebesar 5,05 persen.

“Sulawesi Tengah menjadi pertumbuhan paling tinggi ketiga setelah Maluku Utara dan Papua Barat,” katanya.

Dia melanjutkan di sisi lapangan usaha, kinerja ekonomi Sulawesi Tengah pada triwulan II tahun ini dipengaruhi oleh lapangan usaha industri pertambangan, pertanian, dan pengolahan.

Baca Juga:
Terungkap Fakta Mengejutkan di Balik Kontroversi Dugaan Pungutan Liar di SMAN 12 Surabaya yang Nilainya Capai Miliaran Rupiah

Dia menuturkan dari sisi pengeluaran, kinerja ekonomi Sulawesi Tengah pada triwulan II ditopang oleh kinerja positif ekspor dan konsumsi rumah tangga.

Dia memaparkan optimisme konsumsi rumah tangga tetap terjaga, meskipun sedikit melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya pasca hari besar keagamaan lebaran Idul Fitri dan penyelenggaraan Pemilu 2024.

Dia mengatakan BPS juga mencatat realisasi inflasi Sulawesi Tengah per Juli 2024 sebesar 2,45 persen.

Baca Juga:
Saling Serang! Anggota Ormas dan Debt Collector di Cikarang Bekasi Terlibat Bentrokan Sengit, Alasannya Mengejutkan

“Lebih rendah dibandingkan dengan bulan Juni sebesar 2,82 persen,” ujarnya.

Rony mengatakan perkembangan tersebut dipengaruhi oleh penurunan inflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau dari 6,86 persen menjadi 5,10 persen.

Dia menyampaikan hal tersebut seiring dengan deflasi yang terjadi pada sejumlah komoditas volatile food, antara lain ikan selar, ikan kembung, ikan cakalang, ikan lajang dan bawang merah.

Baca Juga:
KPU Makassar Telah Menerapkan Skema Alur Pendaftaran untuk Bakal Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota saat Mendaftar

Dia melanjutkan perekonomian Sulawesi Tengah pada tahun 2024 diperkirakan tetap tinggi yang didukung oleh kinerja industri pengolahan logam, dasar, penyelenggaraan Pilkada pada bulan November 2024, serta beroperasinya dan berlanjutnya pembangunan IKN.

Sementara itu, inflasi Sulawesi Tengah pada akhir tahun 2024 diperkirakan berada pada kisaran sasaran inflasi nasional, yaitu 2,5 persen plus minus 1 persen. (*/Mey)

Bagikan: