Geger! Pelamar Kerja di Jakarta Selatan Ribut Gara-Gara Dimintai Uang oleh Kantor Rekrutmen, Begini Kronologinya

Keributan di kantor rekrutmen Jakarta Selatan viral karena pelamar kerja dimintai uang, polisi turun tangan segera. Source: Foto/tangkap layar Instagram @info_ciledug

Jakarta Selatan, gemasulawesi - Keributan di sebuah kantor rekrutmen di Jakarta Selatan menarik perhatian publik setelah video insiden tersebut viral di media sosial. 

Kejadian ini melibatkan seorang pelamar kerja yang merasa tidak terima karena dimintai sejumlah uang oleh pihak rekrutmen. 

Peristiwa ini terjadi di sebuah ruko yang berlokasi di Jalan Ciledug Raya, Kebayoran Lama.

Awalnya, pelamar merasa curiga karena setelah mengikuti proses seleksi kerja, ia diminta untuk membayar uang administrasi. 

Baca Juga:
Demi Bisa Liburan ke Australia, Wanita Asal NTT Ini Nekat Begal Sopir Taksi Online di Surabaya

Merasa ada yang tidak beres, pelamar tersebut mempertanyakan kebijakan tersebut, yang akhirnya memicu keributan dengan pihak kantor rekrutmen. 

Konflik semakin panas hingga warga di sekitar lokasi ikut terlibat, dan situasi semakin tidak terkendali.

Pihak kepolisian segera bertindak setelah menerima laporan mengenai keributan itu. 

Beberapa petugas dari Polsek Kebayoran Lama tiba di tempat kejadian untuk mengatasi masalah. 

Baca Juga:
Dikenal Jadi Dosen Baik, Anak Didik Marissa Haque di Kampus Ini Mengaku Sangat Kehilangan Sosok Istri Ikang Fawzi

"Petugas mendapat informasi ada keributan, lalu mendatangi lokasi. Di sana dilakukan mediasi, dan kantor tersebut mengembalikan uang administrasi pelamar kerja," jelas Kapolsek Kebayoran Lama, Kompol Widya Agustioni, pada Rabu, 2 Oktober 2024.

Setelah dilakukan mediasi, pihak kantor rekrutmen akhirnya mengembalikan uang yang telah diminta dari pelamar. 

Meski uang dikembalikan, polisi tetap melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait praktik perekrutan yang dijalankan oleh kantor tersebut. 

Mereka ingin memastikan apakah tindakan ini merupakan modus penipuan yang lebih besar, atau sekadar kasus administratif.

Baca Juga:
TMMD ke-122 Resmi Digelar di Parigi Moutong, Dandim 1306/Kota Palu: Diharapkan Berdampak Positif Bagi Masyarakat

Viralnya kejadian ini di media sosial memicu banyak reaksi dari netizen. 

Sebagian besar mengecam tindakan pihak rekrutmen yang meminta uang kepada pelamar kerja. 

"Sudah susah cari kerja, malah disuruh bayar dulu. Ini bukan rekrutmen, ini penipuan terang-terangan," komentar salah seorang warganet. 

Kritik tajam dari warganet tidak berhenti di sana. Banyak yang menyoroti maraknya praktik rekrutmen yang meminta biaya di awal sebagai tanda ketidakprofesionalan. 

Baca Juga:
Keracunan Massal di Acara Selawatan Kediri, 155 Warga Jadi Korban, Ini Penyebabnya

Netizen mengingatkan sesama pencari kerja agar lebih berhati-hati dan melakukan pengecekan ulang terhadap legalitas kantor atau agen yang menawarkan pekerjaan.

"Sebenarnya banyak kantor penipuan di Jabodetabek yang modusnya buka loker dan ujung-ujungnya bayar. Tapi sayang kurang tegas tindakan dari pihak berwajib yang akhirnya korban semakin banyak," komentar akun @mif***.

Polisi juga memberikan imbauan kepada masyarakat agar selalu waspada terhadap kantor rekrutmen yang meminta uang sebagai syarat penerimaan kerja. "Kami akan terus memantau kantor-kantor yang menjalankan praktik semacam ini. Jika terbukti melakukan penipuan, kami tidak segan-segan mengambil tindakan tegas," tutup Kapolsek Kebayoran Lama.

Kejadian ini menjadi peringatan keras bagi para pencari kerja di Indonesia. 

Baca Juga:
Bertambah! Polisi Tetapkan 1 Tersangka Baru dalam Kasus Penganiayaan dan Pembubaran Paksa Acara Diaspora di Jaksel

Masyarakat diminta untuk lebih berhati-hati dalam memilih tempat melamar pekerjaan, terutama jika dimintai uang atau biaya tambahan yang mencurigakan. 

Selain itu, penting bagi para pelamar untuk mencari informasi sebanyak mungkin mengenai perusahaan yang menawarkan pekerjaan, demi menghindari modus penipuan serupa di masa depan. (*/Shofia)

Bagikan: