Mamuju, gemasulawesi – DPRD Provinsi Sulawesi Barat membahas fungsi pengawasan pengembangan peternakan dalam rancangan peraturan daerah atau Ranperda pembentukan Dinas Peternakan Sulawesi Barat.
Wakil Ketua DPRD Sulawesi Barat, Munandar Wijaya, dalam keterangannya di Mamuju mengatakan DPRD Sulawesi Barat melakukan kunjungan kerja di kantor PKH atau Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulawesi Selatan.
Munandar Wijaya menyatakan kunjungan itu terkait upaya DPRD dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dalam membahas dan menyusun Ranperda pembentukan Dinas Peternakan Provinsi Sulawesi Barat dalam rangka pengembangan peternakan.
“Juga dibahas mekanisme fungsi pengawasan DPRD Sulawesi Barat yang akan dituangkan dalam Ranperda pembentukan Dinas Peternakan Sulawesi Barat sehingga upaya membangun sektor peternakan dapat dilaksanakan dengan baik,” katanya.
Dia menambahkan Dinas Peternakan Sulawesi Barat sangat penting dibentuk sebab mempunyai kontribusi yang besar dalam mendukung ketahanan pangan terutama pada pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat.
Dikutip dari Antara, selain itu untuk peningkatan produksi ternak, pencegahan penyakit hewan, dan peningkatan kesehatan masyarakat dengan menyediakan pangan yang memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat.
Syamsul Ma’arif, yang merupakan Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Provinsi Sulawesi Barat, menyampaikan populasi ternak sapi di Sulawesi Barat yang mencapai 89.569 ekor tersebar di 6 kabupaten di Sulawesi Barat yang dapat mendukung pembangunan ekonomi setempat.
“Ternak Sulawesi Barat mempunyai peluang pasar yang cukup bagus untuk dipasarkan memenuhi kebutuhan di ibu kota negara baru atau IKN di Kalimantan Timur sehingga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong pembangunan ekonomi daerah,” ujarnya.
Selain itu, pembangunan sektor peternakan akan menyukseskan program makan bergizi gratis yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Di sisi lain, Polres Pelabuhan Makassar lewat Polsek Paotere membantu pengamanan warga pulau atau nelayan agar tidak melakukan pelayaran ketika kondisi cuaca ekstrem.
Kasubdit Peas Polres Pelabuhan Makassar, Aipda Adil, mengatakan menyikapi potensi cuaca ekstrem pihaknya melakukan patroli sekaligus himbauan kepada warga pulau agar tidak melakukan aktivitas melaut ataupun perjalanan antar pulau. (Antara)