Sempat Ditahan, Pria yang Diduga Terlibat Penculikan dan Perampokan WNA Ukraina di Bali Akhirnya Dibebaskan, Ini Alasannya

Ilustrasi. Polda Bali membebaskan WNA Rusia Khasan Askhabov setelah terbukti tidak terlibat penculikan dan perampokan WNA Ukraina. Source: Foto/Pexels

Bali, gemasulawesi - Seorang warga negara Rusia, Khasan Askhabov (30), yang sebelumnya ditangkap di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, akhirnya dibebaskan oleh Polda Bali. 

Askhabov sebelumnya diduga terlibat dalam penculikan dan perampokan WNA Ukraina, Igor Lermakov. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan mendalam, polisi tidak menemukan bukti yang menguatkan keterlibatannya dalam aksi kriminal tersebut.

Kepala Bidang Humas Polda Bali, Komisaris Besar Polisi Ariasandy, mengatakan bahwa hasil penyelidikan menunjukkan Askhabov tidak termasuk dalam daftar sembilan orang yang menjadi buronan polisi dalam kasus tersebut. 

Selain itu, bukti kuat menunjukkan bahwa pada saat kejadian, 15 Desember 2024, Askhabov tidak berada di Bali, melainkan di Dubai.

Baca Juga:
Dugaan Anggota Polisi di Buru Terima Suap dari Penambang Emas Ilegal Beredar, Polda Maluku Lakukan Penyelidikan

"Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan bukti keterlibatan. Karena pada saat kejadian, yang bersangkutan berada di Dubai," kata Sandy, pada Minggu, 2 Februari 2025.

Dengan tidak adanya bukti yang mengaitkan Askhabov dengan kejahatan tersebut, polisi akhirnya membebaskannya. Setelah dinyatakan bebas, Askhabov langsung melanjutkan perjalanannya ke Dubai untuk bertemu keluarganya.

Kuasa hukum Askhabov, Edward Pangkahila, menegaskan bahwa kliennya sama sekali tidak terlibat dalam aksi penculikan dan perampokan yang menimpa Igor Lermakov. 

Bahkan, saat dikonfrontasi, Lermakov sendiri mengaku tidak yakin apakah Askhabov adalah salah satu pelaku.

Baca Juga:
Tukin Dosen ASN 2020-24 Tidak Bisa Cair, Sekjen Kemendikti Saintek Sebut Kebijakan Kementerian Sebelumnya Jadi Penyebab

"Kami sudah menunjukkan bukti-bukti kuat bahwa KA tidak berada di Bali saat kejadian. Bahkan, korban sendiri tidak yakin dengan tuduhannya terhadap KA," ujar Edward.

Menurutnya, tuduhan ini tidak berdasar dan hanya menimbulkan ketidakadilan bagi kliennya. Dengan bukti yang sudah diperiksa secara mendalam oleh penyidik, akhirnya tuduhan terhadap Askhabov gugur dan dia dibebaskan dari segala status hukum di Indonesia.

Kasus ini bermula dari laporan warga negara Ukraina, Igor Lermakov, yang mengaku menjadi korban penculikan dan perampokan di Bali pada 15 Desember 2024. 

Saat itu, Lermakov dan sopirnya sedang mengendarai mobil BMW putih di Jalan Tundun Penyu Dipal, Desa Ungasan, Kuta Selatan, sebelum tiba-tiba dihadang oleh dua mobil lain.

Baca Juga:
Perkenalkan Seri Ulefone Armor 28 Ultra: Smartphone Tangguh yang Terbaik Sudah di Depan Mata!

Dari dalam mobil tersebut, keluar empat orang berpakaian hitam dengan masker yang membawa senjata tajam, palu, dan pistol. 

Para pelaku langsung menyergap korban dan sopirnya, memborgol tangan mereka, serta menutup kepala mereka dengan kain hitam sebelum membawa mereka ke sebuah vila di daerah Kuta Selatan.

Di vila tersebut, korban mengalami kekerasan fisik dan dipaksa untuk menyerahkan aset kripto miliknya. Para pelaku mengancam dan memukul korban hingga akhirnya Lermakov dipaksa mentransfer uang sebesar Rp3,4 miliar ke akun yang diduga milik pelaku.

"Kemudian melanjutkan pemukulan serta memaksa pelapor (korban) untuk memberikan akun Binance pelapor agar aset kriptonya bisa diambil secara paksa," ujar sumber kepolisian.

Baca Juga:
Trendi sekaligus Tangguh! Jam Tangan G-Shock Edisi Terbatas dari Casio Bertema Barbie Terungkap

Akibat penyiksaan yang dialaminya, korban mengalami luka di bagian wajah, kepala, dan tubuhnya.

Ia mengalami luka lebam pada tangan, mata, kepala bagian belakang, dan pinggang, serta mengalami kerugian materi yang cukup besar.

Setelah kejadian ini dilaporkan, Polda Bali langsung melakukan penyelidikan mendalam. 

Salah satu terduga pelaku yang kemudian ditangkap adalah Khasan Askhabov, yang ditangkap di Bandara Ngurah Rai ketika hendak berangkat ke Dubai. 

Baca Juga:
Microsoft Bekerja Sama dengan DeepSeek, Memulai Integrasi Model DeepSeek R1 pada PC Copilot Plus

Namun, setelah penyelidikan lebih lanjut, terbukti bahwa Askhabov bukan bagian dari kelompok kriminal tersebut dan akhirnya dibebaskan.

Saat ini, polisi masih memburu delapan orang lainnya yang diduga kuat terlibat dalam penculikan dan perampokan ini.

Polisi berjanji akan menangani kasus ini dengan serius dan menindak tegas para pelaku yang terbukti terlibat. (*/Shofia)

Bagikan: