PPK Proyek Gedung Perpustakaan Parigi Moutong Menilai Alasan Kontraktor Minta Rubah Spesifikasi Kaca Hanya Berdasarkan Opini

Ket Foto: Stanley dan proyek gedung perpustakaan di Parigi moutong Source: (Foto/Dok Pribadi/gemasulawesi)

Parigi moutong, gemasulawesi – Alasan kontraktor pelaksana pembangunan gedung perpustakaan baru Parigi moutong, terkait pergantian spesifikasi kaca dinilai PPK hanya mengada ada.

PPK Pembangunan gedung perpustakaan baru, Sakti Lasimpala kepada media ini Senin, 1 Desember 2025 mengatakan, posisi dirinya sebagai PPK tidak untuk mengikuti keinginan sepihak dari kontraktor pelaksana.

“Sebagai PPK kita punya tanggungjawab besar, jika salah dalam mengambil Keputusan ada konsekwensi hukum yang harus dihadapi. Semua Keputusan tidak ada diambil berdasarkan opini atau Kesimpulan pribadi, semua harus dengan kajian teknis,” tegasnya.

Baca Juga:
Pembangunan Gedung Perpustakaan Parigi Moutong Milik Kontraktor Stanley Terancam Putus Kontrak

Lanjut Sakti, alasan yang dibeberkan Stenly saat konfrensi pers dengan sejumlah media dinilainya hanya sekedar pansos atau mencari pembenaran.

Pasalnya, tidak ada pertimbangan teknis yang diungkap dalam berbagai alasan kontraktor terkait pergantian kaca.

“Dia seenaknya saja mau mengganti dengan mengatakan perencanaan awal itu dinilainya gagal, kalau memang gagal dia harus membuktikan secara teknis juga jangan dengan asumsi pribadinya,” ketusnya.

Baca Juga:
Wakil Bupati Parigi Moutong Disebut Intervensi PPK, Diduga Paksakan Tahapan Pencairan Pembangunan Gedung Baru Perpustakaan

Sakti menjelaskan, Keputusan untuk tetap mempertahankan desain awal speisifikasi kaca dan pemasangannya sudah melalui pertimbangan teknis mendalam dan telah dikaji oleh konsultan dengan matang.

Ia memaparkan, hasil laporan konsultan setelah dibandingkan dengan berbagai macam alasan stenly selaku kontraktor sudah dianalisa dengan baik,

“Hasil analisa secara teknis ada kok, hanya karena kita tolak dia bilang saya tidak paham teknis? Sebagai KPA sekaligus PPK secara teknis kan ada tim yang bekerja stenly ini bicara seperti orang paling paham saja,” tuturnya sambil tertawa.

Baca Juga:
Ketua FPK Parigi Moutong Desak BPK Berikan Perhatian Khusus Terkait Proyek Pembangunan Gedung Perpustakaan Baru

Ia mencontohkan, pernyataan stenly terkait kaca terlalu berat atau besar bisa berpotensi jatuh itu sudah diajukan juga ke konsultan untuk dikaji dan hasilnya pernyataan stenly itu tidak berdasar.

Karena hasil kajian konsultan, berat beban kaca desain awal itu sudah sangat standar dengan berat 81 Kilogram dipadukan dengan satu buah spider fitting (kaki 4) tipe heavy duty (stainless steel 304/316) secara teknis mampu menahan beban tarik dan geser 200 hingga 300 Kilogram lebih.

“Artinya secara teknis, alasan stenly itu tidak memiliki dasar sama sekali. Dia hanya mencari alasan untuk mengganti,” tekannya.

Sakti menjelaskan, saat stenly mengusulkan pergantian kaca dengan berbagai alasan pihaknya langsung memberikan pendapat pribadi stenly pada konsultan untuk dikaji.

Baca Juga:
Janggal, Kejati Sulteng Belum Tetapkan Tersangka Dalam Kasus Dugaan Gratifikasi 500 Juta Tiga Proyek Jalan di Parigi Moutong

Dan hasilnya jauh dari opini stenly, dimana konsultan memberikan Analisa yang secara teknis bisa membantah semua pendapat pribadi kontraktor.

“Terkait gempa ya, desain awal menggunakan tempered Framless itu lebih kuat ketahanan strukturalnya dibanding usulan yang diberikan stenly,” katanya.

Dalam desain awal kata Sakti, perencana sudah menghitung beban lateral, goyangan struktur dan toleransi pergerakan panel. Apalagi sistem frameless menggunakan fitting fleksibel yang lebih toleran terhadap deformasi gempa.

“Itu sudah diuji secara konsep oleh konsultan dan disetujui pusat, ada juga jaminan teknisnya. Ini stenly siapa dia? Sok tahu sekali bicara saya tidak paham teknislah, persoalan ganti PPK pun dibahasnya itu masalah kewenangan teknis kami, untuk apa kontraktor persoalkan itu,” paparnya.

Ia menambahkan, usulan stenly terkait penggunaan kaca One Way justeru tidak tepat dilakukan, berdasarkan Analisa konsultan yang ditempatinya untuk konsultasi, bingkai aluminium/UPVC lebih rigid dan kurang toleran terhadap pergerakan struktur.

Pada wilayah rawan gempa sistem bingkai justru lebih rentan pecah karena tidak punya fleksibilitas panel. Akibatnya, potensi pecah meluas ke seluruh panel dan membahayakan orang di bawahnya lebih besar.

“Sebagai bukti masukan mereka kami terima itu bisa dibuktikan ada kajiannya secara teknis dan ditolak karena tidak lebih baik dari desain awal. Kok dia ngotot mau gunakan itu, seolah kita tidak mempertimbangkan usulannya,” kesalnya.

Dari awal kata dia, perencana sudah mempertimbangkan gempa dalam desain awal, sementara alasan kontraktor terkait kaca Frameless berbahaya saat gempa tidak kuat, justru sebaliknya bingkai One Way lebih rentan getaran.

Sakti membeberkan, hasil Analisa teknis jika kontraktor melakukan pergantian ke kaca One Way dengan ketinggian total fasad 6,6 meter maka bisa lebih rawan lagi.

“Kaca biasa yang dipasang pada ketinggian enam meter jika pecah akibat panas, angina tau getaran akan jatuh menjadi pedang raksasa ini bisa memenggal siapa saja yang berdiri di bawahnya (area teras perpustakaan),” urainya.

Belum lagi kata dia, kaca biasa/One Way dinilai tidak tahan angin karena hanya memiliki lentur (bending strength) lebih lemah 4-5 kali dibanding tempered.

Pada bentang setinggi 6,6 meter kata Sakti, di area terbuka beban angin cukup besar model kaca biasa beresiko tinggi pecah hanya karena tekanan angin kencang.

“Dia (stenly, red) hanya bicara pada kami berdasarkan asumsi, tanpa kajian teknis. Kekhawatiran terkait keselamatan itu harus dibuktikan dengan perhitungan bukan opini,” imbuhnya.

Contoh kata Sakti, jika kontraktor menyatakan kaca bisa roboh saat gempa maka secara professional harus didukung dengan analisis beban angin dan gempa sesuai SNI 1727/SNI gempa, perhitungan struktur penopang kaca dan harus ada rekomendasi dari structural engineer bersertifikat.

“Jangan hanya modal bicara dengan asumsi pribadi sudah mengklaim pendapatnya sudah benar,” pungkasnya. (fan)

Bagikan: