Yayasan Relief Islami Indonesia Pulihkan Perekonomian Ribuan Rumah Tangga Penyintas Bencana Palu 2018

Ket Foto: Inception Workshop Yayasan Relief Islami Indonesia (YRII) bertempat di Hotel Paramasu (Foto/Ro Adpim Setdaprov Sulteng

Sulawesi Tengah, gemasulawesi – Yayasan Relief Islami Indonesia (YRII) melakukan pemulihan mata pencaharian dan peningkatan ekonomi terhadap ribuan rumah tangga penyintas bencana 2018 di Kota Palu dan Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

Adapun jumlah rumah tangga yang ditangani oleh Yayasan Relief Islami Indonesia sebanyak 2500 rumah tangga. Jumlah itu diungkapkan langsun oleh CEO YRII Nanang S. Dirja, Selasa 10 Januari 2023 di Hotel Paramasu.

Selain program diatas beberapa program lainnya yang akan berjalan. Diantaranya Sustainable Livelihood Recovery Through Islamic Social Enterprise (SULRISE) juga Livelihood Recovery in Post Disaster Area (LIREPDA) dalam kurun waktu program 2 tahun.

Baca: Ini Dia Keunikan Sulawesi Tengah yang Tak Diketahui Orang

Program ini untuk melengkapi program-program lebih dulu di Palu juga Sigi untuk pemulihan sekolah-sekolah, pemberdayaan ekonomi masyarakat, pembagian sembako,serta santunan terhadap anak yatim piatu dan lain-lain.

“Kami telah melakukan pembangunan juga perbaikan di sana sini juga banyak sekali yang ikut membantu dengan dalam mengembalikan kondisi masyarakat,” ujar

Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesra Provinsi Sulawesi Tengah Faizal Mang  berterima kasih juga mengapresiasi kinerja YRII dalam mengembalikan kondisi masyarakat terdampak bencana 2018.

Baca: Polda Sulawesi Tengah Dikritik Warga Saat Sesi Jumat Curhat

Faizal Mang sangat antusias. Ia juga memberi ucapan selamat terhadap program SULRISE serta LIREPDA yang diresmikan melalui pelaksanaan Inception Workshop.

Ia juga memohon agar perangkat daerah membantu YRII dalam pengawasan kedua program supaya tepat sasaran.

“Dengan mevalidasi setiap rumah tangga agar penerima program benar-benar layak menerimanya sesuai kriteria,” tegasnya.

Baca: Cara Unik kapolda Sulawesi Tengah Pantau Wilayah Kerjanya

Diantara kriteria yang dimaksud diantaranya penyintas yang tinggal di area intervensi, rumah tangga tak mampu, mempunyai minat usaha, bukan PNS juga anggota TNI/Polri atau pensiunan instansi terkait dan tidak mempunya mobil serta lebih dari 5 hektar tanah.

“Semoga program ini menjadi momentum agar memantik ekonomi masyarakat Kita yang terdampak,” pungkasnya. (*/NRL)

Editor: Muhammad Azmi Mursalim

Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News

Bagikan: