Berita sulawesi tengah, gemasulawesi- Akses Jalan Trans Sulawesi Palu Poso dan menuju ke Morowali Utara Sulawesi Tengah (Sulteng) amblas akibat banjir.
Sekitar pukul 02.00 Wita dini hari, aspal ruas jalan trans Kota Palu Poso di Desa Maranda dan Desa Trimulya, Kecamatan Poso Pesisir Utara Sulawesi Tengah amblas tak kuat menahan derasnya arus sungai.
Jalan yang amblas hingga mencapai empat meter ini, praktis menghentikan arus kendaraan.
Hujan deras beberapa hari terakhir menyebabkan terjadi banjir dibeberapa wilayah, terutama Kabupaten Poso Sulawesi Tengah.
“Kami baru mau melintas, namun terhenti sebab akses jalan putus karena banjir,” tutur Ancha salah seorang warga asal lage Kabupaten Poso Sulteng yang hendak pulang, dari arah Parigi Moutong (Parimo).
Putusnya akses jalan trans sulawesi ini, menyebabkan kendaraan dari Kota Palu Sulteng yang hendak menuju Morut, dapat mengambil alternatif jalan trans poso napu.
Kepala Desa Betalemba mengatakan, Jalan Trans Poso Napu sejak semalam sudah dapat dilalui setelah sehari sebelumnya juga terjadi banjir di Desa Betalembah.
“Air sudah surut dan kendaraan bisa lewat kembali,” ungkapnya.
Perubahan cuaca yang terjadi beberapa hari ini, membuat pengendara harus lebih berhati hati bila melintas beberapa titik yang rawan longsor dan banjir.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah melaporkan enam desa di Kabupaten Poso diterjang banjir, Kamis 30 April 2020.
“Malam ini juga akan mengirim orang Tim Reaksi Cepat (TRC) ke lokasi untuk memberikan bantuan,” ungkap Kepala BPBD Sulteng, Barthllomeus Tandigala.
Pihaknya juga mengirimkan bantuan logistik berupa bahan makanan dan perlengkapan lain yang dibutuhkan untuk korban bencana alam di Kabupaten Poso Sulteng.
Dia juga mengatakan, beberapa hari yang lalu, banjir melanda dua desa di Kabupaten Sigi. Dua desa itu, adalah Desa Tuva dan Omu di Kecamatan Gumbasa yang menggantikan rumah terendam banjir.
Ia meminta warga untuk lebih berhati-hati karena BMKG sebelumnya sudah mengumumkam beberapa daerah, termasuk Sulteng, masuk ke zona basah atau ekstrem.
Hampir seluruh kabupaten dan kota di Sulteng rawan banjir dan tanah longsor karena banyak sungai. Struktur tanah pun jadi mudah longsor saat hujan normal.
BACA JUGA: Antar Bupati Morut Sulawesi Tengah ke Makassar, Delapan Orang Akhirnya Positif Virus Corona
Laporan: Muhammad Rafii/sumber: berita morut