Berita ekonomi, gemasulawesi– Laba operasional AkzoNobel Global naik 31% menjadi 3,5 triliun Rupiah (214 juta euro) meskipun ada dampak dari pandemi COVID-19.
“Seperti yang dialami dunia saat ini, AkzoNobel juga menghadapi tantangan akibat pandemi COVID-19. Prioritas utama AkzoNobel adalah kesehatan dan keselamatan semua karyawan, mitra, serta semua pemangku kepentingan terkait. Dalam dunia bisnis, perusahaan juga mengambil langkah tertentu untuk dapat terus melayani pelanggan, serta memastikan AkzoNobel siap menghadapi tantangan yang ada,” ungkap CEO AkzoNobel Global, Thierry Vanlancker, Senin 18 Mei 2020.
Kemudian, operasional AkzoNobel pada penjualan yang tidak dialokasikan, meningkat menjadi 12,4% dengan price atau mix 2%.
Pendapatan operasional naik 65% menjadi 3 ,1 triliun Rupiah (187 juta euro); Margin OPI meningkat menjadi 9,1% dari sebelumnya 5,2% pada tahun 2019.
Perubahan dan penghematan lainnya menghasilkan biaya lebih rendah yaitu 721,6 miliar Rupiah (44 juta euro).
Selanjutnya, 6,7 triliun Rupiah (408 juta euro) dari 8,2 triliun Rupiah (500 juta euro) dari program pembelian kembali saham dilaksanakan selama kuartal I 2020.
Perbandingan dengan Kuartal 1 2019
Pendapatan 6% lebih rendah, dan 5% lebih rendah dalam mata uang yang ditetapkan, dengan price/mix lebih 2% diimbangi dengan volume 7% lebih rendah, terutama karena dampak COVID -19.
“Kinerja kami pada kuartal pertama menunjukkan perkembangan yang masih sesuai target. Meskipun, pandemi COVID-19 cukup membawa dampak yang signifikan terutama di Cina dan selanjutnya di belahan dunia lainnya,” jelasnya.
Ia melanjutkan, performa AkzoNobel juga meningkat cepat. Telah menghasilkan hasil penjualan usaha sebesar 330 basis poin lebih tinggi di 12,4%.
Hasil yang dicapai ini dimungkinkan karena komitmen dan semangat dari seluruh karyawan di AkzoNobel, yang telah bekerja, dan memenangkan ini secara bersama-sama di kala situasi yang menantang.
Berikutnya, pendapatan operasional berada pada 3,1 triliun rupiah (187 juta euro), termasuk 442,8 miliar rupiah (27 juta euro) dampak negatif dari item yang tercatat, terkait dengan biaya perubahan dari sebelumnya di 2019: 1,8 triliun rupiah (113 juta euro, termasuk 820 miliar rupiah/50 juta euro item negatif yang tercatat terkait dengan biaya perubahan dan penurunan nilai non-tunai). Margin OPI meningkat menjadi 9,1% dari sebelumnya 5,2%.
Pendapatan bersih dari total operasional adalah 1,9 triliun rupiah (114 juta euro) meningkat dari tahun lalu yakni 1,1 triliun rupiah (65 juta euro).
EPS yang disesuaikan dari operasional berjalan meningkat 54% sebesar €0.71 (2019: €0.46), EPS dari total kegiatan operasional sebesar €0.59 (2019: €0.28)
“Ketika kondisi berangsur pulih ke kondisi yang normal di Cina, tantangan dari COVID-19 meningkat di hampir seluruh belahan dunia sehingga akan memberikan dampak yang signifikan selama kuartal kedua. Walaupun kami harus menghentikan beberapa elemen penting dari langkah transformasi, juga menunda target finansial di 2020, kami sangat bersemangat untuk segera meneruskan momentum positif ini ketika pasar telah berjalan normal,” terangnya.
AkzoNobel in € millions | Q1 2019 | Q1 2020 | Δ% | Δ% CC3 |
Revenue | 2,185 | 2,058 | (6%) | (5%) |
Adjusted operating income1 | 163 | 214 | 31% | |
ROS | 7.5% | 10.4% | ||
ROS, excluding unallocated costs2 | 9.1% | 12.4% | ||
Operating income | 113 | 187 | 65% |
Poin penting yang memengaruhi kinerja
Peluncuran Cat Logam Anti Karat

Inovasi baru cat berbasis air eksterior diluncurkan oleh AkzoNobel dan menawarkan perlindungan dari logam superior. Hammerite Ultima dapat diaplikasikan langsung ke permukaan logam apa pun dan juga karat tanpa membutuhkan primer.
Cocok untuk diaplikasikan di berbagai medium rumah sepert gerbang atau pagar, dan furnitur taman. Produk ini tersedia di pasar Jerman, Spanyol, Prancis dan akan segera hadir di pasar lainnya.
Proyek kesehatan masyarakat di India mengubah fokusnya sebagai respon terhadap COVID-19

Penduduk di area Bangalore diberikan COVID-19 tes melalui teknologi inisiatif kesehatan yang telah ada, yang telah ditetapkan sebagai program AkzoNobel Cares. Merespon pandemi COVID-19, fokus proyek kesehatan masyarakat dialihkan untuk membantu mengatasi virus. Lebih dari 1.000 orang telah menjalani tes hingga saat ini.
Respon sigap berkontribusi terhadap pembangunan rumah sakit di Cina
Ketika pemerintah Cina mengumumkan akan segera membangun rumah sakit di Yinchuan, ibu kota Daerah Otonomi Ningxia Hui – organisasi AkzoNobel setempat segera merespon. Fasilitas kesehatan ini dibangun sebagai proyek perluasan rumah sakit Fourth People di Ningxia yang sudah ada.
Namun, saat pekerjaan berlangsung selama Festival Musim Semi di bulan Februari, persediaan cat terbatas. AkzoNobel berinisiatif menyumbangkan 450 kaleng emulsi interior Dulux Pro selama pembangunan proyek ini. Sumbangan ini membantu bangunan baru dapat selesai tepat waktu (hanya dalam 15 hari) karena keadaan yang sudah mendesak akibat wabah COVID-19.
Mengamankan pasokan dengan produsen mobil terkemuka

BMW Group telah menunjuk AkzoNobel sebagai pemasok untuk produk dan layanan pemoles kendaraan ke sebagian besar jaringan distribusinya di seluruh dunia. Kesepakatan ini mulai berlaku pada 1 Februari 2020.
Meliputi 44 lokasi, merek Sikkens dan Lesonal dari AkzoNobel telah eksklusif digunakan untuk perbaikan cat mobil BMW dan mobil berkapasitas penumpang sedikit, di dealer resmi, reparasi, importir, dan cabang nasional Grup BMW.
Pusat pelatihan otomotif di Polandia diperluas
Salah satu pusat pelatihan otomotif AkzoNobel direnovasi. Fasilitas baru di Pruszków, Polandia, telah diperbaiki serta diperluas, di mana tempat ini merupakan pusat pelatihan otomotif paling canggih di Eropa.
Menghadirkan peralatan canggih, gedung ini akan berfungsi sebagai pusat pembelajaran dan kolaborasi, menampung lebih dari 1.000 orang per tahun.
Inisiasi awal dari program keberlanjutan 2030 diumumkan
Inisiasi awal dari rangkaian program keberlanjutan telah diumumkan oleh AkzoNobel, yang dirancang untuk mempercepat perusahaan cat dan pelapis fokus menuju nol limbah dan mengurangi emisi karbon menjadi setengahnya pada tahun 2030.
Dua ambisi utama ini dan target terkait adalah inisiasi pertama yang fokus pada elemen “Planet” “People” “Paint”.
Target terkait untuk tahun 2030 termasuk pengurangan 30% dalam penggunaan energi, 100% energi terbarukan, 100% penggunaan kembali air di sebagian besar situs intensif air perusahaan dan nol limbah.
Akzonobel telah menghentikan beberapa bagian penting yang menjadi bagian dari usaha transformasi perusahaan, sekaligus menunda ambisi pencapaian keuangannya di tahun 2020 sebagai respon dari disrupsi pasar yang diakibatkan pandemi COVID-19.
Tantangan yang berhubungan dengan pandemi tersebut terlihat meningkat di hampir semua belahan dunia, dan akan memberikan dampak yang signifikan selama kuartal kedua.
Tren permintaan akan berbeda-beda di setiap kawasan dan segmentasi di kala kondisi ekonomi makro yang tak pasti. Harga bahan baku diharapkan berdampak secara moderat untuk semester pertama 2020.
Manajemen yang ringkas serta langkah penghematan juga dilakukan mengingat tantangan yang dihadapi.
Segera setelah pasar berjalan normal, AkzoNobel berniat untuk meneruskan momentum positifnya, serta membawa kinerjanya menjadi salah satu yang terdepan di industry.
Perusahaan menargetkan rasio pembobotan sebesar 1-2 kali dari hutang/EBITDA di akhir tahun 2020, dan berkomitmen untuk mempertahankan peringkat kredit investasi yang kuat.
Laporan: Muhammad Rafii/AkzoNobel