Agresi Masih Belum Berhenti, Ini Bagaimana Penjajah Israel Mengotomatiskan Pendudukan Palestina

<p>Ket. Foto : Berikut Ini Adalah Bagaimana Israel Mengotomatiskan Pendudukan Palestina<br />
(Foto/X/@MarioNawfal)</p>
Ket. Foto : Berikut Ini Adalah Bagaimana Israel Mengotomatiskan Pendudukan Palestina (Foto/X/@MarioNawfal)

Internasional, gemasulawesi – Di bulan Juni 2021, lembaga penyiaran publik Israel, Kan, mengumumkan bahwa militer Israel akan menghentikan praktek penggerebekan yang telah berlangsung lama dan juga kontroversial terhadap rumah-rumah milik warga Palestina.

Praktek penggerebekan tersebut diketahui oleh militer Israel disebut sebagai pemetaan intelijen.

Proses tepatnya adalah tentara Israel akan memaksa masuk ke rumah-rumah warga Palestina setiap malamnya untuk mendaftarkan rumah tangga dan menguraikan bangunan tersebut yang disebut menjadi kebijakan Israel.

Baca: Kembali Lanjutkan Serangan, Seorang Asisten Profesor Sebut Lelucon Kemanusiaan sedang Dimainkan oleh Penjajah Israel di Gaza

Namun, tindakan ini membuat tentara Israel terus-menerus mendapatkan tekanan dari beberapa kelompok Hak Asasi Manusia yang mengutuk praktek militer tersebut.

Laporan yang diterbitkan mereka juga mencakup kesaksian dari keluarga-keluarga Palestina serta dari tentara dan komandan yang terlibat dalam penggerebekan tersebut.

Jika dirinci, maka laporan tersebut mengungkapkan konsekuensi psikologis yang parah pada individu, keluarga dan masyarakat Palestina secara luas.

Baca: Sebelumnya Terjadi Pertukaran Sandera, Ini Bagaimana Sistem Penahanan Administratif Penjajah Israel Bekerja dan Dapat Menahan Aktivis Seperti Ahed Tamimi

Dikatakan jika keputusan tersebut diambil karena kemajuan teknologi yang memungkinkan pengawasan terhadap warga Palestina tanpa masuk secara fisik ke dalam rumah.

Mengetahui hal ini, sebenarnya penerapan teknologi baru oleh Israel untuk mempertahankan kendali atas warga Palestina bukanlah hal yang baru.

Namun, disebutkan jika ini merupakan pergeseran dari praktek pengawasan dan intimidasi tradisional ke praktek digital yang semakin meningkat.

Baca: Dibombardir dengan Membabi Buta, Rakyat Palestina yang Tewas Tembus Angka 16 Ribu Jiwa

Laporan lain menyatakan jika otomatisasi pendudukan Israel yang sedang berlangsung.

Israel sendiri telah lama dituduh menggunakan Tepi Barat yang mereka duduki sebagai tempat uji coba untuk mengembangkan teknologi baru sebelum memasarkannya ke luar negeri.

Israel juga diketahui menggunakan dan menempatkan drone pada protes Palestina untuk mengawasi kerumunan warga Palestina atau menjatuhkan gas air mata dalam jumlah besar.

Baca: Disebut Mungkin Akan Meningkat, Prediksi Awal Rekonstruksi Gaza Diperkirakan Telan Biaya 50 Milyar USD

Seorang aktivis Israel menyatakan jika drone yang dapat berbicara itu menyuruhnya untuk pulang dan jangan berdiri melawan musuh.

Baru-baru ini, kebijakan prediktif terhadap warga Palestina dan konten online Palestina telah memicu kemarahan publik dan global.

Unit siber Israel yang terkenal telah secara sistematis bekerja sama dengan perusahaan teknologi besar, termasuk Instagram, Twitter dan Facebook.

Baca: Sisakan Kisah Pilu, Ini Deretan Kekejaman Penjajah Israel yang Dilakukan kepada Palestina Sejak Awal Serangan

Dalam penelitiannya mengenai dampak Israel terhadap hak-hak digital Palestina, analis kebijakan, Dr Nijmeh Ali, menyampaikan penting untuk menempatkan Palestina dalam upaya internasional untuk melindungi hak-hak digital.

“Dan juga untuk melindungi kebebasan sipil,” katanya. (*/Mey)

 

...

Artikel Terkait

wave

Kembali Lanjutkan Serangan, Seorang Asisten Profesor Sebut Lelucon Kemanusiaan sedang Dimainkan oleh Penjajah Israel di Gaza

Seorang asisten profesor, Yara M.Asi, menyatakan lelucon kemanusiaan sedang dimainkan oleh Israel di Gaza, Palestina.

Dibombardir dengan Membabi Buta, Rakyat Palestina yang Tewas Tembus Angka 16 Ribu Jiwa

Laporan terbaru menyatakan rakyat Palestina yang tewas mencapai lebih dari 16 ribu jiwa sejak agresi Israel dimulai kembali pekan lalu.

Disebut Mungkin Akan Meningkat, Prediksi Awal Rekonstruksi Gaza Diperkirakan Telan Biaya 50 Milyar USD

Mengingat kerusakan yang belum pernah terjadi sebelumnya, prediksi awal pembangunan kembali Gaza diperkirakan memakan biaya 50 milyar USD.

Sisakan Kisah Pilu, Ini Deretan Kekejaman Penjajah Israel yang Dilakukan kepada Palestina Sejak Awal Serangan

Berikut ini merupakan beberapa deretan kejahatan yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat Palestina sejak dimulainya agresi.

Berita Terkini

wave

Purbaya Yudhi Sadewa Pastikan Kebijakan Fiskal Berlanjut Tanpa Perombakan Radikal

Menteri Keuangan baru, Purbaya, janji lanjutkan kebijakan fiskal Sri Mulyani dengan fokus optimalisasi dan stabilitas ekonomi.

Prasetyo Hadi Bantah Reshuffle Kabinet Prabowo Bermotif Singkirkan Menteri Era Jokowi

Prasetyo Hadi tegaskan reshuffle kabinet tak bermuatan politis, Prabowo lantik sejumlah pejabat baru termasuk Menteri Keuangan dan BP2MI.

Penjarahan Senjata dan Penyerangan Polsek di Jakarta Timur, 14 Tersangka Diamankan

Polisi ungkap penjarahan senjata di Polsek Matraman. Empat belas tersangka ditangkap terkait serangan dan perusakan kantor polisi.

Nadiem Makarim Bantah Terlibat Kasus Korupsi Google Cloud di Kemendikbudristek

Nadiem membantah keterlibatan korupsi Google Cloud, sementara KPK dan Kejaksaan Agung terus lakukan penyelidikan terkait kasus berbeda.

Mantan Wali Kota Cirebon Ditetapkan Tersangka Korupsi Proyek Gedung Setda

Nashrudin Azis ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi pembangunan gedung Setda Cirebon, dengan kerugian negara Rp26 miliar.


See All
; ;