Masih Lakukan Gempuran, Tingkat Kemiskinan Israel Meroket Setelah Lakukan Serangan ke Palestina

Ket. Foto: Tingkat Kemiskinan di Israel Dilaporkan Meroket Setelah Invasi Dimulai (Foto/X/@MarioNawfal)
Ket. Foto: Tingkat Kemiskinan di Israel Dilaporkan Meroket Setelah Invasi Dimulai (Foto/X/@MarioNawfal) Source: (Foto/X/@MarioNawfal)

Internasional, gemasulawesi – Israel diketahui melakukan serangan ke Palestina sejak tanggal 7 Oktober 2023 lalu.

Namun, baru-baru ini, sebuah laporan menyebutkan jika serangan yang dilakukan Israel tersebut memiliki dampak yang sangat negatif terhadap perekonomian mereka.

Laporan Kemiskinan Alternatif menemukan meningkatnya keadaan darurat sosial-ekonomi dan semakin parahnya kemiskinan di Israel sejak negara Zionis itu melakukan agresi ke Gaza.

Baca Juga: Mengejutkan, CPJ Sebut Perang Palestina Adalah yang Paling Mematikan dalam Sejarah Modern untuk Jurnalis

Laporan yang sama mengungkapkan jika pembunuhan tanpa pandang bulu yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina terutama di Jalur Gaza telah secara signifikan merusak pendapatan masyarakat Israel sekitar 19,7%.

45,5% diantaranya menyatakan kekhawatiran mereka terhadap semakin memburuknya kesulitan ekonomi yang dihadapi mereka.

Salah satu temuan mengejutkan yang lain adalah 100% badan amal yang didekasikan untuk mendukung masyarakat miskin melaporkan tidak menerima bantuan dari pemerintah Israel sejak invasi dimulai.

Baca Juga: Serangan Tiada Henti, Warga Gaza Ungkap Mereka Lebih Takut dengan Pengasingan Permanen daripada Bom

Selain itu, dilaporkan juga jika keluarga dengan pendapatan per kapita di atas garis kemiskinan namun di bawah biaya minimum menghadapi tantangan dalam memenuhi kondisi kehidupan yang penting.

Ini mengakibatkan tingkat kemiskinan yang bervariasi.

“Sekitar 50,9% penerima bantuan mengurangi atau mengabaikan makanan karena mengalami kendala keuangan,” bunyi laporan tersebut.

Baca Juga: Sisakan Banyak Kisah Pilu, Pakar Sebut Israel sedang Lakukan Solusi Akhir Mereka Sendiri di Gaza

Sementara itu, hampir 40% melaporkan bahwa anak-anak mereka harus mengurangi porsi makan atau  tidak makan sama sekali karena kekurangan dana.

Ini juga menyebabkan beberapa keluarga harus berkompromi dalam memberikan nutrisi yang diperlukan dan juga disarankan untuk anak-anak mereka.

Sebanyak 73% penerima bantuan menyampaikan kesulitan ekonomi memaksa mereka untuk tidak lagi membeli peralatan belajar dan juga buku-buku pelajaran untuk anak-anak mereka.

Baca Juga: Dalam Menikmati Reputasinya yang Penuh Kebencian, Pakar Sebut Penjajah Israel Jelas Cetak Gol Bunuh Diri

Sekitar 85,1% yang lain mengakui terpaksa berhenti mengikuti kursus tambahan, kegiatan sekolah dan juga perjalanan wisata karena kendala keuangan yang dialami.

Laporan ini disebutkan menggarisbawahi memburuknya ekonomi masyarakat Israel pasca perang di Jalur Gaza.

Untuk kaum lansia yang menerima bantuan, 81,6% hidup dalam kemiskinan dan 50,5% lainnya mengalami kemiskinan yang ekstrem.

Baca Juga: Nasibnya Tidak Jelas, Pemantau HAM Sebut Penjajah Israel Ciptakan Kondisi Seperti Guantanamo untuk Tahanan Palestina

35,5% dinyatakan mengalami kerawanan pangan yang serius dan 64% telah berhenti mencari perawatan medis atau membeli obat-obatan. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Agresi Belum Selesai, Pakar Sebut PBB Dapatkan Kuntungan dari Genosida Penjajah Israel

Seorang pakar menyatakan jika PBB mendapatkan keuntungan dari genosida yang kini sedang dilakukan Israel di Palestina.

Jadi Lambang, Ini tentang Keffiyeh Palestina yang Disebut Simbol Solidaritas yang Kontroversial

Berikut ini tentang keffiyeh Palestina yang merupakan simbol perjuangan dan solidaritas untuk Palestina, namun kontroversial.

Masih Lancarkan Agresi, Hampir 66 Persen Pekerjaan di Gaza Hilang Sejak Perang Dimulai

Laporan yang dirilis baru-baru ini menyebutkan jika hampir 66 pekerjaan di Jalur Gaza hilang sejak perang Hamas dan Israel dimulai sejak awa

Hasilnya Dikatakan Mengejutkan, Separuh Pemilih AS Usia Muda Lebih Memilih Mendukung Hamas Dibandingkan Penjajah Israel

Dalam jajak pendapat yang dilakukan baru-baru ini, separuh dari pemilih AS yang berusia 18-24 diketahui lebih mendukung Hamas.

Berita Terkini

wave

TNI AL dan BI Resmi Lepas Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 di Sulawesi Tengah

Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 memastikan distribusi rupiah layak edar di wilayah 3T, wujud sinergi TNI AL dan BI.

Ribuan Ojol Gelar Aksi di DPR, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Unjuk Rasa

Aksi ribuan pengemudi ojol di DPR/MPR dikawal 6.118 personel. Massa sampaikan tujuh tuntutan, termasuk revisi RUU.

Pemohon Minta MK Hapus Kolom Agama dari KTP dan KK

Pemohon minta hapus data agama di KTP dan KK karena risiko diskriminasi dan pelanggaran hak asasi warga.

KPK Ungkap Dugaan Korupsi Kuota Haji, Pansus DPR Soroti Pembagian Tambahan yang Menyimpang

KPK dan DPR mengusut dugaan korupsi kuota haji 2023–2024, termasuk jual beli kuota dan pelanggaran aturan pembagian.

KPK Benarkan Pengembalian Uang oleh Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji

KPK mengonfirmasi pengembalian dana oleh Khalid Basalamah terkait kuota haji, serta ungkap kerugian negara capai Rp1 triliun.


See All
; ;