Internasional, gemasulawesi – Para pejabat Mesir dilaporkan menolak usulan Israel untuk membangun apa yang mereka sebut sebagai ‘perbatasan cerdas’.
Lebih jauh, laporan yang sama menyampaikan jika para pejabat Mesir juga menganggapnya sebagai penghinaan.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, menyampaikan usul tersebut pada pekan lalu dalam sebuah sesi khusus beberapa waktu yang lalu yang diadakan oleh Komite Urusan Luar Negeri dan Keamanan di Knesset.
Yoav Gallant dalam pernyataannya menyebutkan jika langkah tersebut akan mengatasi penyelundupan senjata ke Jalur Gaza yang selama ini diperkirakan terjadi.
Di sisi lain, sumber keamanan strategis Mesir menyampaikan bahwa Kairo telah mengambil banyak tindakan selama bertahun-tahun ini untuk menghancurkan terowongan milik Hamas yang menghubungkan wilayah negaranya dengan Jalur Gaza.
Sumber yang sama menambahkan bahwa Kairo dengan tegas menolak gagasan semacam itu yang akan melemahkan kedaulatan Mesir karena Mesir telah mampu untuk melindungi perbatasan negaranya dengan kekuatan internal.
“Selama Menteri Keamanan Israel percaya bahwa tembok yang dia maksudkan ini akan memberi mereka perlindungan, lalu mengapa mereka gagal melindungi diri mereka sendiri saat tanggal 7 Oktober yang dilakukan oleh Hamas dengan operasinya,” katanya.
Dia melanjutkan jika lebih baik untuk pihak Israel untuk berpikir praktis tentang hal tersebut dan juga mengesampingkan persaingan politik internal dalam mengelola hubungannya dengan kawasan.
Kantor berita Israel melaporkan bahwa Yoav Gallant telah memberi tahu anggota komite parlemen Israel beberapa waktu yang lalu bahwa Israel menjalin kontak dengan Mesir untuk membangun penghalang tingkat lanjut di sepanjang poros Philadelphia antara Gaza dengan Sinai.
Ini dikatakan sebagai tanggapan atas kritik yang ditujukan pada klaim penyelundupan senjata antara kedua wilayah.
Selain itu, sumber suku di Sinai mengatakan kepada salah satu media jika militer Mesir telah memulai pekerjaan pembangunan di wilayah perbatasan dengan mendirikan berbagai penghalang.
Sumber tersebut memaparkan Mesir juga mengerahkan pasukan khusus di sepanjang perbatasan.
Baca Juga: Dikelilingi Gempuran, Ini Bagaimana Petugas Pertolongan Pertama di Gaza Hadapi Pemutusan Komunikasi
“Israel masih berusaha untuk mengatur fase pasca-perang Gaza, dengan alasan mengecualikan Hamas dan inilah sebabnya Israel mencoba mengatur perjanjian baru dengan Mesir,” jelas penulis Ayman Al-Rafati.
Al-Rafati melanjutkan jika ini juga termasuk dengan masuknya barang ke Gaza, dan oleh karena itu, berupaya membangun zona kendali elektronik dan inspeksi di dalam Mesir sebelum penyeberangan Rafah yang sebenarnya merupakan pelanggaran kedaulatan Mesir. (*/Mey)