Internasional, gemasulawesi – Brigade Jenin, yang merupakan sayap militer dari Gerakan Jihad Islam, mengakui dalam sebuah pernyataan jika mereka bertanggung jawab untuk pemboman yang dilakukan terhadap kendaraan militer Israel di kota Jenin yang berada di Tepi Barat.
Karena pemboman yang dilakukan Brigade Jenin tersebut, seorang tentara Israel tewas dan 3 lainnya terluka.
Di video yang dibagikan di media sosial, anggota Brigade Jenin terlihat meledakkan alat peledak di sebuah jip militer Israel, saat tentara Israel menyerbu Jenin.
Adegan dalam video tersebut memperlihatkan jip militer milik tentara Israel hancur dan berserakan akibat ledakan tersebut.
Dalam agresi yang diluncurkan sejak tanggal 7 Oktober 2023 lalu, tentara Israel telah meningkatkan serangan dan kejahatannya di Tepi Barat yang diduduki bersamaan dengan genosida yang terus dilakukan negara Zionis tersebut di Jalur Gaza.
Di sisi lain, media lokal Israel menyatakan jika tentara Israel gagal mencapai tujuan perang di Gaza meskipun biaya yang dikeluarkan untuk perang ini mencapai rekor hampir 60 milyar USD.
Dalam sebuah laporan yang berjudul ‘Perang yang Paling Memakan Biaya dan Tujuan-Tujuan Israel Belum Tercapai: Sebuah Cuplikan Setelah 3 Bulan’, media tersebut menyampaikan bahwa menurut angka-angka yang telah diperbarui, biaya perang telah meningkat menjadi sekitar 217 milyar shekel.
“Dan biayanya juga mencakup anggaran tempur tentara dan bantuan besar-besaran terhadap perekonomian di semua bidang,” tulis mereka.
Israel diketahui telah setuju untuk membayar 300 shekel yang setara dengan 82 USD setiap harinya hingga akhir tahun 2024 untuk setiap tentara cadangan yang mereka rekrut untuk perang Gaza.
“Pembayaran untuk itu saja telah menelan biaya sekitar 9 milyar shekel,” lanjut mereka.
Media lokal itu juga menyoroti kerusakan ekonomi yang terjadi di Israel.
Mereka menyampaikan terdapat sekitar 125.000 pengungsi dari utara dan selatan Israel dan biaya untuk mendukung mereka mencapai milyaran shekel.
Baca Juga:
Banyak yang Kehilangan, Korban Tewas Akibat Perang Palestina Tembus Angka 22800 Jiwa
“Untuk saat ini, tampaknya banyak pengungsi yang tidak dapat kembali ke rumah mereka beberapa bulan mendatang,” tambah mereka. (*/Mey)