Internasional, gemasulawesi – Hala Khreis adalah seorang lanjut usia atau nenek Palestina yang diketahui dibunuh oleh tentara penjajah Israel beberapa waktu yang lalu meskipun dia saat itu sedang berjalan dengan memegang tangan cucunya yang mengibarkan bendera putih di jalur evakuasi yang dinyatakan aman.
Keluarga Hala Khreis mengatakan jika nenek Palestina tersebut dibunuh oleh seorang penembak jitu penjajah Israel dengan sengaja dan darah dingin.
Saat itu, terjadi, menurut salah satu keluarganya yang tidak disebutkan namanya, Hala Khreis sedang berada di depan sekelompok warga Palestina yang sebelumnya diperintahkan untuk meninggalkan rumah mereka oleh tentara penjajah Israel.
ICRS (Komite Palang Merah Internasional) memberitahu mereka jika rute tersebut aman dan juga telah dibersihkan oleh militer Israel.
Namun, orang-orang yang berada di kelompok yang sama dengannya mengatakan jika saat-saat terakhir, mereka dialihkan oleh tentara penjajah Israel menuju jalan yang lain dan bukan jalan yang awalnya diperintahkan untuk diambil untuk proses evakuasi.
Keluarganya yang mencoba menolongnya tidak dapat membantunya dan dia kemudian mati karena kehabisan darah.
Heba, putri Hala Khreis, menyatakan dia berusaha mati-matian untuk menemukan putranya dalam kebingungan karena penembakan terhadap ibunya.
Diketahui jika anaknya berlari kembali ke sekelompok orang yang telah dialihkan rutenya.
“Saya memohon terus dan mengatakan ‘dimana anak saya’ dan saya bahkan tidak dapat mencarinya karena saya takut untuk tertembak,” akunya.
Baca Juga:
Tidak Pandang Bulu, Seorang Anak di Bawah Umur Tewas Ditembak Tentara Penjajah Israel
Setelah beberapa jam kemudian, Heba diberitahu keberadaan anaknya yang telah mencapai Rafah bersama dengan orang-orang dari kelompok lainnya.
Keponakan Hala Khreis, Malak Al-Khateeb, menyampaikan dia sebelumnya tidak pernah membayangkan akan menyaksikan pemandangan yang mengerikan seperti itu sebelumnya.
“Saya diliputi ketakutan dan kebingungan karenanya,” katanya.
Baca Juga:
Konflik Melebar, Hizbullah Nyatakan Siap untuk Perang Tanpa Batas dengan Penjajah Israel
Malak Al-Khateeb mengungkapkan tentara penjajah Israel terus menembaki kelompok yang terdiri dari para pengungsi tersebut setelah bibinya tewas ditembak.
Sementara itu, Heba menuturkan dia baru sadar ibunya telah meninggal setelah salah satu tetangga membawa jenazahnya.
“Saya bahkan tidak dapat mengadakan pemakaman yang layak untuk ibu saya,” terangnya. (*/Mey)