Susul Bela Sungkawa untuk Tentara yang Tewas, Palestina Kritik Peru Karena Izinkan Warganya Ikut Berperang dengan Penjajah Israel

Ket. Foto: Palestina Mengkritik Peru Karena Mengizinkan Warga Negaranya untuk Ikut Berperang di Jalur Gaza
Ket. Foto: Palestina Mengkritik Peru Karena Mengizinkan Warga Negaranya untuk Ikut Berperang di Jalur Gaza Source: (Foto/X/@UNRWA)

Internasional, gemasulawesi – Baru-baru ini, diketahui jika Palestina melalui Kementerian Luar Negeri mengeluarkan kritikan mereka untuk Peru.

Hal tersebut dilakukan Palestina karena Peru diketahui mengizinkan warganya untuk ikut berperang bersama dengan tentara penjajah Israel di Jalur Gaza.

Diketahui jika pernyataan tersebut dikeluarkan Palestina menyusul ucapan belasungkawa Peru untuk tentaranya yang dilaporkan tewas di Jalur Gaza.

Baca Juga:
Inginkan Lebih Banyak Negara Hentikan Sementara Pendanaan UNRWA, Menlu Penjajah Israel Serukan Badan PBB Tersebut Diganti

Menurut laporan, Kementerian Luar Negeri Peru diketahui dalam tweet di akun resmi mereka menyebutkan jika pemerintah Peru menyesalkan kematian dari Yuval Lopez yang merupakan seorang warga Peru dan juga penjajah Israel.

Disebutkan jika Yuval Lopez bertugas sebagai cadangan di Angkatan Pertahanan penjajah Israel.

“Kami menafsirkan pengakuan dari Peru sebagai ‘mengizinkan warga negaranya untuk ikut berpartisipasi dalam kasus genosida terhadap rakyat Palestina’,” kata perwakilan Kemenlu Palestina.

Baca Juga:
ICJ Keluarkan 6 Perintah Terkait Kasus Genosida, Apa Selanjutnya untuk Penjajah Israel dan Palestina?

Dia menambahkan jika hal tersebut terlihat dalam kasus Yuval Lopez yang memiliki kewarganegaraan Peru dan Israel.

“Awalnya, kami memperkirakan jika Peru akan mencabut kewarganegaraan warga negara mereka yang juga memiliki kewarganegaraan penjajah Israel dan juga yang terlibat dalam konflik Jalur Gaza, alih-alih mereka memilih untuk menyampaikan belasungkawa mereka,” ujarnya.

Kemenlu juga menyerukan untuk semua negara yang ada di dunia untuk memverifikasi status kewarganegaraan dan juga kemungkinan mereka untuk ikut berpartisipasi dalam perang ini.

Baca Juga:
Sejumlah Negara Barat Tangguhkan Pendanaan UNRWA, Palestina Kritik Tindakan Tersebut

“Keterlibatan negara-negara tersebut berarti menunjukkan partisipasi langsung mereka dalam konflik yang telah menyebabkan banyak orang yang tidak bersalah meninggal,” tegasnya.

Meskipun ICJ (Mahkamah Internasional) telah mengeluarkan keputusannya untuk penjajah Israel, namun, dilaporkan jika penjajah Israel terus meluncurkan serangan mereka.

Kini, Khan Younis disebutkan menjadi sasaran baru mereka yang menyebabkan banyak warga disana mengungsi mencari tempat yang lebih aman.

Baca Juga:
Tentang Julia Sebutinde, Hakim ICJ Pemberi Suara Menentang Tindakan Darurat yang Diminta Afrika Selatan

Lebih dari 26 orang warga Palestina terbunuh dan sebagian besarnya merupakan kaum anak-anak dan juga perempuan.

Otoritas Kesehatan Palestina menyebutkan jika lebih dari 64 ribu orang terluka.

Di hari Jumat, ICJ menuntut penjajah Israel mencegah genosida terjadi di Jalur Gaza, namun, mereka tidak menyerukan gencatan senjata. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Telah Umumkan Keputusannya terhadap Kasus Genosida Penjajah Israel, Ini yang Akan Terjadi Selanjutnya di ICJ

Ini yang akan terjadi selanjutnya di ICJ setelah di hari Jumat mengumumkan keputusannya terhadap kasus genosida penjajah Israel.

ICJ Tidak Perintahkan Perang Berhenti, Warga Palestina Akui Harapan Mereka Hilang

Warga Palestina mengakui saat mendengar keputusan ICJ, harapan mereka untuk berakhirnya perang hilang.

Berbagai Bencana Akibat Perang, 66 Persen Rakyat Palestina di Gaza Menderita Penyakit yang Ditularkan Melalui Air

Otoritas Kualitas Lingkungan Palestina (EQA) melaporkan jika 66% rakyat Palestina di Jalur Gaza menderita penyakit yang ditularkan lewat air

Tidak Serukan Gencatan Senjata, Ini Keputusan ICJ untuk Kasus Genosida Penjajah Israel yang Diajukan Afrika Selatan

Dalam keputusannya yang diumumkan hari Jumat waktu setempat, ICJ mengeluarkan beberapa perintah tetapi tidak menyerukan gencatan senjata.

Mencoba Melarikan Diri ke Rafah, Seorang Pekerja Kemanusiaan Hilang di Gaza

Seorang pekerja kemanusiaan Palestina-Kanada dilaporkan hilang saat hendak melarikan diri ke Rafah saat RS Nasser diserang.

Berita Terkini

wave

Tim DVI Polri Selesaikan Identifikasi Korban Kecelakaan Helikopter BK117 D3 di Kalsel

Semua jenazah korban helikopter jatuh di Kalimantan Selatan berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Polri dengan proses teliti.

Remaja 16 Tahun Diamankan Terkait Kematian Mahasiswi di Indekos Ciracas

Polisi amankan remaja FF (16) terkait dugaan penganiayaan mahasiswi IM (23) yang ditemukan tewas di indekos Ciracas.

Ledakan Misterius di Pondok Cabe Ilir, Tujuh Korban dan Delapan Rumah Rusak

Ledakan di Pondok Cabe Ilir, akibat tabung gas, menewaskan tujuh korban, rusak delapan rumah, penyelidikan forensik masih berlangsung.

Koperasi Didorong Kelola Tambang, Pemerintah Siapkan Regulasi dan Modal Awal

Pemerintah siapkan aturan baru beri koperasi hak kelola tambang hingga 2.500 hektare, dukung ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat.

Kasus Penyiksaan Anak di Kebayoran Lama: EF Terungkap Bukan Ayah Kandung, Dijerat Pasal Perlindungan Anak

Polri ungkap EF bukan ayah kandung AMK. Bersama SNK, ia ditetapkan tersangka penyiksaan anak dan terancam hukuman berat.


See All
; ;