Dengan Perlindungan Jet Tempur, Militer Penjajah Israel Dilaporkan Bergerak Lebih Jauh ke Sekitar RS Nasser di Khan Younis

Ket. Foto: Militer Penjajah Israel  Dikabarkan Bergerak Lebih Jauh ke Sekitar RS Nasser yang Berada di Khan Younis
Ket. Foto: Militer Penjajah Israel Dikabarkan Bergerak Lebih Jauh ke Sekitar RS Nasser yang Berada di Khan Younis Source: (Foto/X/@UNICEFpalestine)

Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, militer penjajah Israel bergerak lebih jauh ke sekitar RS Nasser yang terletak di Khan Younis.

Laporan yang sama menyebutkan jika militer penjajah Israel melakukannya di bawah perlindungan jet tempur, drone penyerang dan juga dengan helikopter militer.

Salah satu sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan jika pasukan penjajah Israel menghancurkan dan juga membuat kerusakan parah pada bangunan-bangunan tempat tinggal yang tersisa di daerah tersebut dalam perjalanan mereka.

Baca Juga:
Tuduh Ambil Keuntungan dari Perang Gaza, Sejumlah Aktivis di AS dan Inggris Memprotes Perusahaan Pertahanan Penjajah Israel Elbit

“Untuk sekarang ini, militer penjajah Israel ditempatkan sekitar setengah kilometer dari gerbang utama rumah sakit,” ujarnya.

Dia menambahkan jika dirinya benar-benar mendengar dari Rafah mengenai penembakan di sekitar kompleks medis.

“Tentara penjajah Israel juga belum menyatakan tujuan operasi mereka di sekitar RS Nasser,” katanya.

Baca Juga:
2 Warga Palestina Dilaporkan Meninggal, Pasukan Penjajah Israel Serang Bundaran Abu Miri di Deir El Balah

Sumber tersebut juga memaparkan jika ada lebih banyak serangan udara dan tembakan artileri di Jalur Gaza utara.

Sementara itu, pembicaraan tidak langsung yang terjadi antara penjajah Israel dan Hamas yang dilakukan di Qatar dikabarkan berada pada tahap yang sulit dikarenakan perbedaan pendapat yang signifikan mengenai isu-isu tertentu.

Kepala Biro Politik Hamas, Bassem Naim, menyatakan jika perunding penjajah Israel ingin mendapatkan kembali para tawanan tanpa komitmen untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza.

Baca Juga:
Perang Masih Berlangsung, Menlu Penjajah Israel Desak Lebih Banyak Negara Memotong Pendanaan untuk UNRWA

Selain itu, sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan jika perunding penjajah Israel menyampaikan jika mereka hanya akan mengizinkan sekitar 2.000 warga Palestina untuk kembali ke rumah mereka setiap harinya.

Disebutkan jika ini berarti akan memakan waktu lebih dari 2 tahun untuk semua pengungsi Palestina untuk meninggalkan Rafah.

Sejak perang yang dimulai di tanggal 7 Oktober 2023, lebih dari 32 ribu warga Palestina meninggal, dengan sebagian besar diantaranya adalah perempuan dan anak-anak.

Baca Juga:
Pasukan Penjajah Israel Serang Rafah Melalui Udara, 5 Anak Palestina Dilaporkan Tewas dan 7 Lainnya Terluka

Sementara itu, rakyat Palestina juga harus menjadi pengungsi internal dikarenakan perang yang hingga kini masih berlangsung, serta banyak wilayah di Jalur Gaza yang seperti kota mati. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Sebut Tangkap Anggotanya di RS Al Shifa, Hamas Bantah Klaim Militer Penjajah Israel

Hamas membantah klaim dari militer penjajah Israel yang menyatakan jika mereka menangkap anggota Hamas di RS Al Shifa.

Pasukan Penjajah Israel Serang Bangunan Perumahan di Kota Gaza, 10 Warga Palestina Dilaporkan Tewas

10 orang warga Palestina meninggal dikarenakan serangan yang dilakukan penjajah Israel terhadap bangunan perumahan di Kota Gaza.

Sebelumnya Berhenti, Finlandia Jadi Negara Terbaru yang Lanjutkan Pendanaannya untuk UNRWA

Finlandia menjadi negara paling baru yang melanjutkan pendanaannya untuk UNRWA, setelah sebelumnya sempat menghentikan pendanaan.

Serukan untuk Tidak Menginvasi Rafah, Pemimpin Oposisi Penjajah Israel Minta Pemerintah Segera Capai Kesepakatan dengan Hamas

Pemimpin oposisi penjajah Israel meminta pemerintah penjajah Israel untuk segera mencapai kesepakatan yang sangat diperlukan untuk Hamas.

Disebutkan Telah Kehabisan Tenaga, Warga Palestina Dilaporkan Sangat Menginginkan Gencatan Senjata

Karena telah kehabisan tenaga harus hidup dalam perang, warga Palestina dilaporkan sangat menginginkan gencatan senjata.

Berita Terkini

wave

TNI AL dan BI Resmi Lepas Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 di Sulawesi Tengah

Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 memastikan distribusi rupiah layak edar di wilayah 3T, wujud sinergi TNI AL dan BI.

Ribuan Ojol Gelar Aksi di DPR, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Unjuk Rasa

Aksi ribuan pengemudi ojol di DPR/MPR dikawal 6.118 personel. Massa sampaikan tujuh tuntutan, termasuk revisi RUU.

Pemohon Minta MK Hapus Kolom Agama dari KTP dan KK

Pemohon minta hapus data agama di KTP dan KK karena risiko diskriminasi dan pelanggaran hak asasi warga.

KPK Ungkap Dugaan Korupsi Kuota Haji, Pansus DPR Soroti Pembagian Tambahan yang Menyimpang

KPK dan DPR mengusut dugaan korupsi kuota haji 2023–2024, termasuk jual beli kuota dan pelanggaran aturan pembagian.

KPK Benarkan Pengembalian Uang oleh Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji

KPK mengonfirmasi pengembalian dana oleh Khalid Basalamah terkait kuota haji, serta ungkap kerugian negara capai Rp1 triliun.


See All
; ;