Internasional, gemasulawesi – Ketua UNRWA, Philippe Lazzarini, menyatakan jika lebih dari 310 truk bantuan kemanusiaan memasuki Jalur Gaza pada awal pekan.
Ketua UNRWA, Philippe Lazzarini, mengatakan jika jumlah tersebut menjadi jumlah truk bantuan kemanusiaan yang tertinggi sejak perang dimulai pada bulan Oktober 2023 lalu.
Menurut Ketua UNRWA, Philippe Lazzarini, peningkatan truk bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza perlu dipertahankan dan ditingkatkan lebih lanjut.
Ketua UNRWA, Philippe Lazzarini, menambahkan jika hal tersebut menunjukkan jika ada kemauan pasti akan ada jalan.
“Truk bantuan kemanusiaan harus memuat pasokan komersial dan kemanusiaan sehingga pasar dapat dibuat kembali,” katanya.
Philippe Lazzarini juga mengungkapkan jika kelaparan di Jalur Gaza utara dapat dicegah, namun, hanya dapat dilakukan dengan pasokan bantuan yang berarti dan tidak terputus, termasuk melalui UNRWA.
Dalam keterangannya kemarin, 23 April 2024, waktu Palestina, dia menyatakan jika kampanye yang dilakukan penjajah Israel untuk membubarkan dan mendiskreditkan UNRWA akan menimbulkan bencana untuk warga Palestina yang menghadapi kelaparan di Jalur Gaza.
“Hal tersebut dikarenakan UNRWA merupakan satu-satunya lembaga yang mempunyai infrastruktur yang tersedia di Jalur Gaza untuk dapat memasok bantuan kemanusiaan yang memadai untuk rakyat Palestina yang memerlukan bantuan,” jelasnya.
Lazzarini juga mengatakan jika lembaganya menghadapi krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya ketika penjajah Israel melakukan kampanye melawannnya.
Di sisi lain, Juru Bicara Pentagon, Mayor Jenderal Pat Ryder, mengungkapkan jika Amerika Serikat akan segera memulai pembangunan dermaga untuk meningkatkan pengiriman bantuan melalui laut ke Jalur Gaza.
Ryder menuturkan jika semua kapal yang diperlukan berada di kawasan Mediterania, serta siap siaga.
“Kami siap untuk memulai konstruksi segera,” tegasnya.
Sebelumnya, dikabarkan jika Amerika Serikat berencana membangun platform lepas pantai untuk mentransfer bantuan dari kapal yang lebih besar ke kapal yang lebih kecil, serta sebuah dermaga untuk membawanya ke darat.
Diketahui jika dermaga tersebut akan bertempat di Jalur Gaza.
Para pejabat Amerika Serikat memaparkan jika pembangunan tersebut tidak akan melibatkan tentara penjajah Amerika Serikat yang berada di Jalur Gaza, namun, pasukan akan mendekati Jalur Gaza saat mereka membangun dermaga. (*/Mey)