Internasional, gemasulawesi – Warga mengatakan pemukim Yahudi penjajah Isarel membakar 20 mobil selama serangan terhadap properti Palestina di pinggiran Ramallah, Tepi Barat yang diduduki pada tanggal 4 November 2024.
Penduduk menyampaikan sekitar selusin penyerang, bertopeng, dan membawa bom bensin, menargetkan daerah Al-Bireh, yang berbatasan dengan Ramallah, sekitar pukul 3 pagi waktu Palestina, membakar mobil-mobil dalam hitungan menit.
Warga Ihab Al-Zaben menyatakan dia berteriak kepada para pemukim tetapi mereka tetap membakar kendaraan.
Baca Juga:
Otopsi Mengungkap Yahya Sinwar Tidak Makan selama 3 Hari sebelum Pembunuhannya
“Saat kami turun untuk mencoba memadamkan api, mereka mulai menembaki kami,” ujarnya.
Fasad bangunan perumahan menjadi hitam akibat kebakaran yang terjadi pada mobil-mobil yang diparkir di luar.
Kepolisian penjajah Israel dan badan keamanan Shin Bet menyampaikan mereka telah meluncurkan penyelidikan tetapi sebagian besar penyelidikan terhadap warga Palestina berakhir tanpa ada warga penjajah Israel yang ditangkap atau ditegur.
Baca Juga:
Salah Satu Tempat Penampungan di Gaza Selatan Telah Membuka Sekolah Lapangan Pertama
Otoritas Palestina, yang berpusat di Ramallah,Tepi Barat, mengutuk serangan brutal oleh milisi pemukim.
Kementerian Luar Negerinya menyerukan sanksi komprehensif yang menargetkan seluruh sistem kolonial pemukim.
“Serangan itu adalah eskalasi oleh para pemukim dan membutuhkan peningkatan konfrontasi dan penanggulangan kejahatan ini,” kata pejabat Hamas, Abdul Rahman Shadid.
Dalam wawancara dengan media pekan lalu, seorang pemimpin komunitas pemukim menyebutkan keyakinannya bahwa Donald Trump jika memenangkan Pemilu AS akan mencabut apa yang dianggap para pemukim sanksi tidak sah yang dijatuhkan atas serangan terhadap warga Palestina.
Semua pemukiman dan pos-pos pemukim adalah ilegal menurut hukum internasional.
Di sisi lain, sekelompok akademisi, intelektual, pembela hak asasi manusia, dan perwakilan dari media dan organisasi masyarakat sipil berkumpul di London pekan lalu untuk meluncurkan ‘Pengadilan Gaza’ yang simbolis, sebuah inisiatif independen yang berfungsi sebagai pengadilan kemanusiaan dan juga hati nurani.
Baca Juga:
Lebih dari 50 Ribu Tentara Penjajah Israel Dilaporkan Gagal Merebut 1 Desa pun di Lebanon Selatan
Pengadilan Gaza, yang diselenggarakan selama 2 hari untuk pertemuan persiapan awal di London, mempertemukan sekitar 100 peserta. (*/Mey)