Internasional, gemasulawesi – Pasukan penjajah Israel dilaporkan menghentikan kendaraan warga Palestina dan kemudian mengganggu penumpang di dekat pintu masuk utara Kota Salfit.
Menurut saksi mata, pada hari Senin, tanggal 4 Agustus 2025 waktu setempat, tentara penjajah Israel secara acak menghentikan beberapa kendaraan.
“Mereka kemudian memaksa para penumpang untuk keluar dan menggeledah secara menyeluruh di mana mereka diserang secara fisik serta dipukuli,” katanya.
Dikutip dari english.wafa.ps, menurut kesaksian warga yang terdampak, tentara pendudukan penjajah Israel juga menyita sejumlah uang dari beberapa penumpang sebelum mengizinkan mereka melanjutkan perjalanan.
Di sisi lain, penjajah Israel juga meracuni beberapa domba di komunitas Badui Shallal Al-Auja yang berada di sebelah utara Yerikho.
Ini menyebabkan kematian domba-domba tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, Hassan Malihat, Pengawas Umum Organisasi Al-Baidar untuk Pembelaan Hak-Hak Badui menerangkan para penjajah Israel meracuni domba yang merupakan milik Muhammad Hassan Harizat, seorang penggembala Palestina.
Dia menekankan serangan terbaru ini adalah bagian dari serangkaian pelanggaran penjajah Israel terhadap para penggembala dan petani Palestina yang bertujuan mengusir masyarakat Palestina dari tanah air mereka.
Terutama sejak dimulainya agresi penjajah Israel pada tanggal 7 Oktober 2023, daerah pedesaan Palestina mengalami lonjakan yang tajam untuk serangan penjajah Israel.
Sementara itu, lebih dari 200 jurnalis internasional menandatangani petisi yang menuntut akses pers asing segera serta tanpa hambatan ke Jalur Gaza yang kini tengah dilanda perang.
Para penandatangan permohonan tersebut beranggotakan jurnalis dari berbagai negara, seperti Inggris, AS, Prancis, Brazil, Norwegia, Belgia, Afrika Selatan, Spanyol, dan Turki.
Di antara mereka adalah Mehdi Hassan, Christiane Amanpour, Lindsey Hilsum, dan fotografer perang Don McCullin.
Para penandatangan mengakui kerja ‘luar biasa’ yang dilakukan para jurnalis Palestina di Jalur Gaza.
Menurut data, pasukan penjajah Israel telah membunuh lebih dari 230 orang jurnalis Palestina sejak agresi dimulai pada 7 Oktober 2023 lalu. (*/Mey)